ELB Part 9

45 4 0
                                    

Reza terkapar bersimbah darah, sekujur tubuhnya penuh luka lebam, Umi Hanin dan Ega menyongsong Reza yang tergeletak tak berdaya, dua orang laki-laki mengamuk penuh amarah memukuli orang-orang di hadapannya dengan tak terkendali, kedua laki-laki itu adalah Rafa dan Fahmi, adik dan sepupu Reza yang ikut bersama Umi Hanin dan Ega, ternyata keluaga mempelai pria yang menyelenggarakan acara pernikahan itu adalah atasan Fahmi dan Rafa di Rumah Sakit tempat mereka praktik di surabaya, melihat Fida yang seperti ingin meluruh ketanah Ega berlari menyongsong tubuh Fida yang hampir roboh.

"Aku tidak pernah melalukan hal yang seperti mereka tuduhkan dek, demi Allah..." Kata Fida sembari sesenggukan di dalam dekapan Ega, Ega memeluk Fida kuat-kuat seolah ingin menyalurkan kekuatan kepadanya, tetapi tatapannya tak pernah ia lepaskan dari orang-orang yang seolah menatap tajam pada Fida.

"Kalian biadab...! Kalian seolah Bukan manusia, kalian seperti orang yang tidak punya aturan hidup, bagaimana bisa kalian memukuli orang tanpa bukti hingga babak belur seperti ini..." Ujar Rafa dengan Mata merah menyala sambil memegang kuat-kuat balok kayu segenggamannya.

"Tidak ada bukti bagaimana..." Potong Ratna sambil mengangkat fhoto hasil jepretannya tinggi-tinggi

"Kalian bodoh! apa hanya Karena fhoto kalian percaya begitu saja, selembar fhoto tidak bisa membuktikan apa pun, apa kalian sudah bertanya baik-baik pada Reza dan perempuan ini, hah..." Kata Rafa dengan mata masih menatap tajam bak elang yang siap menerkam mangsanya.

"Tentu saja mereka melakukan hal yang tidak-tidak Karena di fhoto ini mereka berciuman setelah di dalam siapa yang tahu, di luar saja mereka sudah berani melakukan hal itu... " Sanggah Ratna lagi, kemudian terdengar pembelaan dari orang-orang yang membenarkan alibi Ratna.

"Iya tadi saja mereka berduaan di dalam rumah, mereka bukan mahram jadi tidak pantas mereka tinggal bersama apalagi melakukan hal yang jelas dilarang agama" Sahut yang lain yang menambah suasana semakin riuh.
Mereka hendak maju lagi menyerang Fida yang duduk tak berdaya dengan penuh ketakutan.

"Kalian maju, Ku pastikan kalian akan terkapar koma di rumah sakit" Kata Fahmi tak kalah geram tangannya sampai bergetar menahan amarah.

Keadaan mulai riuh kembali Karena ada yang masih berdesakan ingin menyerang Rafa dan Fahmi, sebuah kibasan balok Fahmi berhasil menghantam kepala laki-laki yang memegangi tangan kanan Reza tadi ia jatuh terkapar tak sadarkan diri, melihat temannya pingsan nyali mereka mulai menciut.

"Sudah Ku peringatkan dan aku tidak main-main" Kata Fahmi dingin tapi penuh dengan aura mengintimidasi yang sangat kuat.

"Ada apa ini, Kenapa rebut-ribut..." Kata seseorang yang terlihat jelas baru pulang dari pasar bersama anaknya. Fida langsung berlari menuju perempuan itu lalu menangis di pelukannya.

"Bilang sama mereka kalau Fida bukan orang seperti yang mereka tuduhkan, bilang sama mereka kalau Fida tidak melakukan hal yang dilarang Agama pada mereka "Kata Fida lagi, tangisnya kembali pecah, dadanya terasa amat sangat sesak mengingat tuiduhan keji mereka kepadanya.

"Benar kata neng Fida saya berani bersumpah dan menerima adzab dari Allah jika keterangan saya ini ada yang saya lebihkan atau saya kurangkan. Dan keterangan ini benar-benar adanya, neng Fida dan A Ejja tidak melakukan apa-apa Karena saya juga ikut menginap disini, anak saya saksinya, bahkan neng Fida tidur bersama saya di kamar belakang, kang Asep menyuruh saya menginap disini Karena ia mengantarkan neng Ega sama Umi Hanin kondangan... Saya datang kerumah pukul setengah sebelas malam sementara Aa Ejja dan neng Fida datang pukul sepuluh malam..."

"Tapi setengah jam itu bisa saja terjadi apa-apa'kan. Karena mereka dalam satu ruangan yang sama.... "

"Iya memang terjadi apa-apa tadi malam.. Kalau tidak ada neng Fida semalam mungkin A Ejja sudah hanya tinggal nama, dan fhoto yang bapak-bapak dan ibu-ibu lihat ini, ini adalah fhoto saat A Ejja jatuh karena mag nya kambuh.." Kata bu Ika.

Engkau Laksana BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang