Mobil Reza terus menderu membelah keramaian jalanan Bandung, mobil yang reza kendarai perlahan-perlahan mulai memasuki pekarangan rumah Kang Kurdi, yang tak lain adalah rumah paman atau omnya Fida, Reza sudah mengenal baik Kang kurdi meski ia bukan orang yang mudah bergaul tapi ia pernah bertemu beberapa kali dengan Kang Kurdi, baik di Masjid maupun diareal perumahan ini, bahkan mereka pernah sengaja Ronda bersama. "Tidddd "Suara klakson Reza menggaung keras tepat dipelataran rumah Kang Kurdi, Reza keluar dari mobilnya melangkah dengan sedikit keraguan. Ia tidak tahu kata pertama apa yang akan ia ucapkan setelah bertemu dengan Fida nanti, ditengah keraguannya sepasang mata ternyata tengah memperhatikan gerak gerik Reza.
"Asalamuaikum.... "Sapa Reza ketika ia sampai dihadapan seseorang yang tak lain adalah Kang Kurdi
"Walaikumsalam....." Balas Kang Kurdi dengan senyum penuh kehangatan.
"Eleh... Eleh.....eleh.... Dikira amang teh saha diliatin dari jauh ganteng pisan, atuh emang ternyata ganteng, Ejja kumaha damang, makin gagah, makin kasep, amang jadi pangling..." Ujar Kang Kurdi sambil mengulurkan tangannya untuk menjabat jangan Reza, sementara Reza yang mendapat pujian tertawa
"Alhamdulillah! Kang damang, akang bisa saja, Ejja masih sama Kang seperti yang dulu, masih biasa-biasa saja "Jawab Reza sambil menerima uluran tangan Kang Kurdi. Mereka seperti dua sahabat yang sudah lama tak bertemu.
"Ada angin apa ini hehh seorang Reza Zakarya mau datang Ke gubuk akang yang reot ini " kata Kang Kurdi lagi sembari menuntun Reza duduk di sampingnya yang berjarak hanya dibatasi oleh meja kaca.
Reza bingung harus menjawab apa Karena tidak punya alasan lain datang ke rumah kang Kurdi selain untuk Fida. Melihaj Reza seolah kebingungan Kang Kurdi memanggil istrinya."Ambu..... Tolong buatkan teh manis buat tamu kita" Kata kang Kurdi setengah berteriak kepada isterinya, Reza mencari kata-kata yang tepat untuk mengutarakan kedatangannya pagi ini.
"Silahtuhrahmi Kang! silautuhrahmi selain mempererat persaudaran juga mempermudah rejeki, dan juga sekalian menjemput neng Fida..." Ucap Reza penuh keraguan,
sementara Kang Kurdi hanya mengerutkan dahinya tanda bingung.
"Memang Ejja kenal neng pida teh dimana ?" Tanya Kang Kurdi menelisik penuh pertanyaan.
"Sebenarnya teh Kang bukan Ejja yang harus ketemu neng Fida tapi Ega, tapi tadi pagi neng Ega nya berangkat ke pekalongan sama Umi, dan neng Ega meminta Ejja untuk menemani neng Fida ke gedung sate, itu pun kalau akang mengizinkan " Ucap Reza ragu tapi sarat akan ketegasan. Sesaat kemudian Ceu Ida keluar membawa baki berisikan teh hangat.
"Ehhh Ejja Kamana aja atuh jarang mampir kesini, sibuk sekali sepertinya " Ucap Ceu Ida sambil menyodorkan teh tepat di hadapan Reza, Reza hanya tersenyum menanggapi kata-kata Ceu Ida.
"Ada Aja Ceu, Eceu bagimana sehat...?" Tanya Reza, Ceu Ida hanya menganguk tanda jawaban.
"Ambu tolong panggilkan neng Fida, ada tamu gitu..." Pinta Kang Kurdi pada isterinya, Ceu Ida menganguk seraya masuk memanggil Fida. Sesaat kemudian Fida muncul, ia sedikit terkejut melihat siapa tamu yang dimaksud oleh Ceu Ida. Dengan hati berdesir kuat ia mencoba menyapa Reza yang tengah berbincang-bincang hangat dengan Kang Kurdi.
"Asalamuaikum, A Ejja, Fida Kira Ega..." Sapa Fida, sontak saja perbicangan anatara Reza dan Kang Kurdi terhenti lalu keduanya menoleh kearah Fida yang telah rapi dan siap untuk pergi.
"Wa....ala.... ikum salam...."Jawab Reza gugup. Ia seolah di buat tak bisa berbuat apa-apa melihat penampilan Fida pagi ini.
Fida mengenakan abaya atau gamis biru muda dan bertahtakan jilbab dengan warna biru yang lebih tua, jilbab itu tegerai anggun menutupi sebagian besar tubuh Fida dan efek dari jilbab itu seolah membiaskan sinar teduh wajah Fida berlipat-lipat dan terlihat cantik tentu saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/66031307-288-k105635.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Engkau Laksana Bulan
RomanceSINOPSIS Engkau Laksana Bulan Tiga tahun Reza memendam trauma mendalam karena di tinggalkan kekasih dan ayahnya, sekian lama Ia menutup hatinya pada semua gadis yang mencoba mendekatinya bahkan ada yang di jodohkan adik dan uminya, namun Ia tolak se...