Fida terpekur memandangi wajah Reza yang terlihat semakin kurus, bibir yang biasanya Ia lihat menyunggingkan senyuman kini terkatup cukup lama, mata yang selalu menatapnya teduh kini tertutup terjerat oleh mimpi buruk yang panjang, suara baritonnya yang merdu kini tertutup oleh masker oksigen, tak ada suara tawa lepas Reza yang akhir-akhir ini memanjajakan telingannya, yang ada hanya dentingan alat-alat yang menandakan kalau Dia masih bersamanya, namun berada didunia tak bisa yang tak bisa Ia jamah dan tak bisa Ia sentuh, masih tak ada tanda-tanda kehdidupan dalam diri Reza, jangankan senyum tawanya, gerakan telunjuk pun tak ada, dua minggu berlalu Reza belum juga sadarkan diri, Fida masih setia di sisi Reza, berada di dekat Reza selalu saja membuat dia rapuh, air matanya selalu saja mudah terjatuh, Ia pergi dari ruangan Reza dengan setengah berlari. Ega yang baru saja datang melihat Fida berlari Ia bergegas menyusul Fida menuju taman rumah sakit.
"Teh...!" Ucap Ega pelan sembari memnggenggam lembut bahu Fida yang berguncang karena menangis membelakanginya, Ega mencoba memberi ketenangan dan kekuatan pada diri dan jiwa Fida. Fida langsung menoleh dan memeluk Ega Erat.
"Kenapa dek...! Kenapa mencintai itu harus sesakit ini. Kenapa Aa gak bangun-bangun. Aku takut dek.. Aku takut Aa pergi... Aku takut Aa tidak bangun lagi "
"Teteh.... Teteh tidak boleh putus asa, Teteh tidak boleh berhenti berharap dan bertahan, Ega mohon bersabarlah sebentar lagi... Kalau dua hari ini A Ejja tidak bamgun juga semua keputusan aku serahkan sama Teteh, seperti yang kita tahu pacaran itu bukan ikatan apa-apa, Teteh masih boleh memilih dengan siapa pun Teteh suka, tapi aku mohon Teteh bersabar sedikt lagi"
"Teteh setia, Teteh bisa bertahan. Tapi..." Kata Fida lalu kembali terisak hebat.
"Beberapa saat setelah Fida mulai tenang ia menceritakan persoalannya kepada Ega, persoalan pertemuannya dengan orang tuanya. Dengan tenang Ega mendengarkan baik-baik apa yang di sampaikan oleh Fida tanpa memotong sedikitpun.
"Lau Teteh bagaimana, Teteh menerimanya...." Ucap Ega setelah ia benar-benar tahu duduk permasalahan Fida.
"Aku tidak tahu Dek, satu sisi aku, aku amat sangat mencintai kakakmu, aku sangat mencintai A Reza, tapi satu sisi..." Kata Fida menggantung kalimatnya, Fida menarik nafas panjang, ia ragu untuk mengatakan apa yang tersimpan dalam hatinya pada Ega, hingga beberapa kali ia menatap Ega ragu.
"Tapi apa teh, Teteh tidak usah ragu Teteh cerita saja sama Ega, kalau Teteh menganggap ini adalah rahasia atau aib, Ega akan menyimpannya rapat-rapat sampai Ega mati...."Ucap Ega seolah tahu kegundahan hati Fida.
"Kamu janji untuk menyimpannya rapat-rapat.. Dan menjadikan ini hanya rahasia kita berdua saja, walau pun kita tidak sampai jadi kakak-adik ipar..?" Ucap Fida, sedang Ega mengangguk pasti sembari tersenyum.
"Aku mencintai kakakmu! tapi aku tidak bisa menolak perjodohan ini Karena aku.. Aku... Aku adalah anak..... Anak..." Ucap Fida semakin ragu, seakan ada duri yang mnghalangi kerongkonganya sehingga sulit baginya untuk berucap, Ega menunggu dengan sabar lanjutan kalimat dari Fida.
"Aku hanya anak... Anak pungut..." kalimat itu akhirnya terucap dari mulut Fida yang sontak saja membuat Ega benar-benar membulatkan matanya lebar-lebar Karena terkejut. Ia menatap dalam-dalam mata Fida yang terlihat kembali berkaca-kaca.
"Teteh sedang bercanda kan! Teteh bohong'kan" Kata Ega, jangankan untuk Fida.
Untuknya saja mengetahui bahwa Ia bukan anak kandung orang tuanya sendiri adalah pukulan terberat baginya. Fida menggelang pelan air Matanya jatuh lagi tak tertahan. Hatinya benar-benar hancur tak tersisa, melihat kenyataan kekasih yang bisa menghibur lara hatinya kini sedang tak berdaya, dan itu pun demi melindunginya, kenyataan bahwa orang tua yang ia agung-agungkan penuh rasa bakhti dan cinta kasih hanyalah orang tua angkat, sekarang apalagi yang tersisa dalam dirinya, menangis dan menangis serta berdoa hanyalah itulah yang bisa Ia lakukan, dan kemungkinan terbesar yang akan terjadi pada dirinya adalah Ia akan di tinggalkan oleh Reza Karena Dia akan beranggapan Fida adalah anak yang tidak di inginkan oleh orang tua kandungnya karena bisa jadi ia adalah anak diluar nikah. Hatinya perih dan ngilu ketika membayangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Engkau Laksana Bulan
RomanceSINOPSIS Engkau Laksana Bulan Tiga tahun Reza memendam trauma mendalam karena di tinggalkan kekasih dan ayahnya, sekian lama Ia menutup hatinya pada semua gadis yang mencoba mendekatinya bahkan ada yang di jodohkan adik dan uminya, namun Ia tolak se...