8

134 12 1
                                    

"AAAA KESIANGAN!!!" Seru Diana berteriak heboh

Jam sudah menunjukan hampir pukul setengah 7 pagi, buru-buru gadis itu bangkit dengan jiwa yang masih setengah sadar. Hari ini ia memilih tidak melakukan ritual mandi pagi. Hanya mencuci muka, dan gosok gigi. Biarlah ia bermandi minyak wangi, demi menyamarkan aroma-aroma tidak sedap yang berasal dari tubuhnya.

Ia berlari menuruni tangga, matanya menangkap Mama yang tengah membersihkan meja dapur.

"Ma, Kanya sama Papa udah berangkat?"

"Hm, Kanya gak sekolah." Ucapnya datar tanpa menoleh ke arah Diana

Gadis itu mengangguk kemudian duduk di meja makan sambil menatap punggung Mama. Entah apa yang ada di fikirannya saat ini, namun bibirnya melengkung dengan indah. Tangannya mengambil sepotong roti untuk mengisi sedikit perutnya, kemudian Diana berjalan mendekati Nina.

"Berangkat ya Ma, Assalamualaikum." Seperti biasa menyalami tangan dimana surganya berada

"Walaikumsalam."

Kakinya melangkah keluar rumah, Namun teringat sesuatu yang membuatnya senyum-senyum sedari tadi menghentikan langkahnya, ia memutar tubuhnya menuju tempat dimana Mamanya berada. Biarlah urusan kesiangan belakangan, Diana berharap masih bisa merayu satpam sekolah untuk membukakan gerbang untuknya.

"Ma, liat kesini deh sebentaaar aja."

Nina diam tidak menyahut. Ia sudah tahu bagaimana tingkah aneh salah satu anaknya ini.

"Mamaa, liat nih ada apaan." Pancing Diana lagi

Nina berdecak kesal kemudian membalikan tubuhnya, "Apasih!"

Gadis itu menyengir lebar, "Ada yang ketinggalan."

"Terus?"

Diana tidak menjawab melainkan merogoh saku kemejanya. Seakan mengambil sesuatu, ia mengeluakan jari jempol dan telunjuk yang ia silangkan.

Nina bukannya tidak mengerti, ia mengerti maksud dari kode tersebut. Ia termasuk ibu-ibu yang mengikuti perkembangan jaman. Hanya saja ia malas berlama-lama berhadapan dengan anaknya itu, semakin melihat wajah itu, semakin besar pula rasa tidak sukanya kepada Diana, lebih baik ia berjalan keluar dari dapur.

"Sarangheyo Ma!!" Teriak Diana dari dapur

Gadis itu tertawa keras melihat raut wajah kesal Mama nya. Bukan Diana namanya kalau tidak bertingkah aneh. Masih dengan sisa tawanya, ia melangkah keluar rumah. Untuk hari ini uang jajan nya terpaksa kepotong. Ia memilih naik ojek online untuk cepat sampai ke sekolah mengingat sudah sangat terlambat. Untunglah posisi ojek tersebut berada disekitar komplek rumahnya jadi tidak butuh lama sampai kerumah Diana.

"Neng Diana ya?" Tanya sang pengemudi sambi menyerahkan helm

Diana mengangguk dan menerima helm yang di berikan, "Tolong cepet ya Pak, saya udah kesiangan."

"Siap Neng."

Setelah perjalanan 15 menit dengan aksi salip menyalip akhirnya ia bisa sampai kesekolah dengan selamat. Buru-buru ia berlari ke arah gerbang sekolah tanpa menyadari sesuatu.

"EHH NENG HELMNYA!!" Teriak pengemudi ojol sambil menunjuk kepalanya sendiri

Gadis itu memegangi kepalanya. Merutuk dirinya sendiri kenapa ia tidak menyadari masih memakai helm hijau itu. Diana cengengesan sambil mengembalikan kepada pemiliknya.

Pantes aja kepala gue rada berat. Batinnya

"Maaf ya Pak, lagi buru-buru Hehe."

Tiba-tiba suara yang sangat Diana kenali menyahut. "Emang gitu dia pak, suka ngoleksi helm ojol."

The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang