Grace berjalan melewati pagar sekolah sambil membawa tasnya yang berat. Ia tersenyum kepada guru yang ia temui dan berjalan menaiki tangga menuju kelasnya.
"Grace!" teriakan Tiara membuat nya berhenti.
"Kenapa Ra?"
"Tungguin dong!"
"Yaelah lagian jalannya lama banget sih." komentar Grace setelah Tiara sudah berhasil menjejerkan langkahnya dan berjalan kembali menuju kelas sambil membawa tasnya.
Mereka berjalan beriringan lalu mereka masuk kedalam kelas dan duduk di bangku nya seperti biasa.Seperti biasa , kelas ribut sampai guru pelajaran pertama masuk dan KBM berlangsung.
"Pelajaran pertama apaan kawan?" tanya Grace.
"Kimia. Aduh , males gue."
"Sama. Mata gue udah mulai menunjuk kan tanda-tanda mengantuk nih. Padahal pelajaran nya aja belom dimulai."
"Hahahaha.."
Dan tiba-tiba saja seorang anak laki-laki duduk di mejanya dan memperkenalkan dirinya.
"Hai. Gue Andy ketua kelas disini. Kita belom sempet kenalan kemaren."
"Oh hai. Nice to meet you."
"Denger - denger lo blasteran yaa?" sambar teman yang berdiri dibelakang Andy."
"Kenalin , nama gue Arnold."
"Untuk menjawab pertanyaan lo tadi , iya gue blasteran dan I'm glad to meet you , Arnold."
"Dasar lo Arnold. Yaiyalah dia blasteran. Lihat aja matanya. Beda begitu warna nya."
"Sebenarnya ada sih yang blasteran disini."
"Siapa?"
"Lo bego atau apa sih? Lo lupa ama sahabat baik lo Thomas? Dia blasteran Jerman kan?"
"Lagi ngomong in gue ya?" suara itu mengagetkan Grace dan membuat Grace langsung mendongakkan kepalanya. Grace pun depan melihat Thomas yang berdiri dibelakang Andy dan Arnold. Tatapan mata Thomas yang mengunci matanya membuat dia tidak dapat berpaling. Dan satu hal yang baru ia sadari , tatapan tajam itu berwarna hijau toska yang gelap namun indah.
"Eh Thomas. Kagak, gue gak ngomongin lo yang macem - macem kok. Gue cuman jelasin ke sahabat lo tercinta ini kalau lo itu blasteran Jerman." jelas Arnold panjang lebar setelah menyadari kehadiran Thomas.
"Lah terus? Kalo gue blasteran ada yang salah?"
"Kagak."
Thomas pun menatap Grace dengan tatapan bertanya namun Grace hanya bisa mengangkat bahu tanda ia tidak tahu apa-apa.
Kringgg....
"Eh bel udah bunyi tuh. Bentar lagi Ratna masuk.Cepet duduk."kata Andy setelah mendengar bunyi bel tanda pelajaran pertama mulai.
"Lo duduk seperti biasa dulu ya Tom. Ntar takutnya dia curiga." bisik Andy saat melewati Thomas.
Dan benar saja , wali kelas mereka , Bu Ratna masuk. Namun anehnya Bu Ratna kali ini tidak membawa buku pelajaran kimia , tapi hanya membawa sebuah spidol.
"Hari ini jam pelajaran Kimia saya gunakan sebagai jam kewalikelasan."
Terdengar sorakan bergembira dari seluruh murid yang didalam kelas , tidak terkecuali Grace dan Tiara.
"Jangan senang dulu. Nanti saya akan memberikan kalian pekerjaan rumah."
Kembali terdengar suara mencemooh dari kelas yang langsung ditenangkan oleh bu Ratna.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's my choices.
Teen FictionGraciella Tifanny , murid pindahan dari Surabaya , kini merasa hidupnya berubah menjadi 180 derajat. Pertemuannya dengan dua cowo tampan disekolah barunya membuat dunia nya jungkir balik. Di satu sisi ia senang karena bisa berteman dengan Randy cow...