"Mau ke kantin ga Grace?" tanya Tiara setelah bel istirahat pertama berbunyi.
"Mau , temenin gue ya , kan gue belum tau jalan." jawab Grace sambil memasukkan buku fisika kedalam tas, karena pelajaran itu baru saja dilewati.
"Eh rame ga?"
"Yah namanya kantin pasti rame lah , apalagi istirahat pertama.Biasanya yang. bikin rame kantin pas istirahat kesatu itu gara-gara banyak yang nongkrong tapi ga makan."jelas Tiara kepada Grace.
"Ya udah Ra, ayo ke kantin." balas Grace yang langsung menarik Tiara keluar kelas.
"Sabar bu , ga usah narik-narik juga kali.."canda Tiara yang hanya dibalas tawaan Grace.
"Udah laper soalnya." sambung Grace lagi yang langsung dibalas oleh tawaan mereka berdua.
* * *
"Makanan disini yang enak apaan Ra?tanya Grace saat mereka sudah sampai di kantin.
"Bakso sama bakmi disini yang enak. Atau lo mau makan nasi aja? Di situ nasinya enak - enak kok."
"Gue mau bakmi aja Ra, lo makan apa?"
"Wah kita sehati ya?? Jadi seneng punya temen sehati gini , hahaha..."canda Tiara.
"Idih ge-er yaa?"
Mereka berdua pun tertawa lalu menuju tempat yang menjual bakmi.
"Eh Grace , kok dari tadi banyak yang ngeliatin kita yaa?" tanya Tiara setelah mereka membeli bakmi dan mendapatkan tempat duduk.
"Iya soalnya mereka pada fans sama Grace." jawab sebuah suara dibelakang mereka.
"Randy?" sahut mereka berbarengan karena heran.
"Hai Ra, Grace." jawab Randy dan melambaikan tangannya pada Tiara dan Grace.
"Kok lo disini?" tanya Grace setelah Randy duduk di sebelahnya.
"Masa ga boleh?"
"Wah Grace kayaknya bukan cowo - cowo tadi aja yang ngefans sama lo. Ternyata Ketua Osis juga ngefans sama lo.Hahaha"sambung Tiara.
"Iya Ra , kayaknya gue ngefans nih sama Grace." jawab Randy yang membuat pipi Grace merah karena malu.
"Ih kalian apaan sih.."
"Lo tau ga sih Grace , daritadi cowo - cowo kelas kita bilang ngutuk gue karena sangat hoki bisa duduk sebelah lo. Hahaha..."sambung Randy.
Grace memakan bakmi sedikit , "Masa sih?"ucapnya setelah menelan bakminya.
"Iya ga becanda. Pada nanyain nomor hp lo lagi." balas Randy.
"Iya Grace, padahal pas Kayla masuk sini cowo - cowo pada ga seheboh ini loh." sambung Tiara.
"Kayla siapa Ra?" tanya Grace heran.
"Yah sebelum lo masuk kesini , dia itu cewe yang paling diincer disini."jelas Tiara.
"Hati - hati aja lo sama dia. Dia merasa kalah saing ajaa , beuh diincer lo." sambung Tiara lagi.
"Aman Ra gue jagain dia.." jawab Randy.
"Ah iya! Lo janji mau traktirin gue kan?" ucap Grace karena ingat dengan janji Randy.
"Iya , tapi lo ga lupa kan perjanjiannya?"
"perjanjian apaan?" tanya Tiara bingung.
"Oh itu . Dia mau minta no hp gue , syaratnya dia harus traktir gue."
"Lo ga bakal nyebar nomor hp gue ke yang lain kan?" tanya Grace curiga.
"Yah kagaklah. Masa gue susah - susah dapet nomor lo trus gue sebarin gitu? Enak banget mereka ga usaha."
"Yaudah. Nanti pulang sekolah lo gue kasih nomor gue."
"Oke. Jadi lo mau nambah makan apaa?"
* * *
Grace menyusuri lorong menuju kelasnya sendirian. Randy harus pergi ke ruang osis sedangkan Tiara ingin pergi ke perpustakaan jadi tak ada yang menemaninya. Walaupun begitu , Grace merasa ini bukanlah ide buruk. Lagiapula , ia juga bisa mengenal sekolah nya lebih baik.
"Kalo ga salah , nama lo Grace ya?" tanya cowo didepan nya yang membuyarkan lamunannya.
Sejenak ia memerhatikan cowo itu. Cowo itu berdiri dihadapannya dengan tangan dilipat dua dan mengenakan jaket kulit hitam yang menegaskan tubuh tegapnya. Tinggi sekitar 180 - 185 cm. Wajah yang tampan , menarik , senyum yang menawan.Rambutnya yang coklat tua juga mempertegas ketampanannya. Sejenak Grace terperangah melihatnya dan mendapati dirinya membuka suara.
"Iya. Ada apa ya?"
"Ngga kenapa- kenapa. Masa kenalan aja ga boleh?"
"Kenalin gue Thomas Aditya Keith. Lo bisa panggil gue Tom" sambung cowo itu.
"Oh iya , salam kenal."
" Ah formal banget."
"Tunggu kayaknya gue pernah liat lo deh." jawab Grace heran.
Sepertinya iya pernah lihat cowo ini sebelumnya. Ah iya! Dia pernah yang ia lihat di kelasnya! Dan keheranan itu langsung terjawab oleh peryataan Thomas.
"Ya iyalah , orang kita sekelas."
"Oh iya , gue inget. Kalo begitu salam kenal sekali lagi."
Senyum jahil terukir di wajah nya yang tampan."Cuman salam kenal? Ga ada yang lain gitu selain ucapan salam kenal?"
"Lah? Emang salah ya?"
"Ya iyalah , minimal lo kasih cipika cipiki kek. Cium pipi kek. Eh malah dikasih salam kenal."
"Apaa? Dasar cowo rese!"
"Lah iya bener kan?"
"Dimana - dimana tuh kenalan jabat tangan. Bukan cipika cipiki"
"Ah ngaku aja lo. Lo kenalan ma cowo lain cipika cipiki. Pas sama gue aja lo ga mau. Soalnya gue ganteng jadi lo malu."
"Idih geer. Dasar cowo rese!" jawab Grace seraya meninggalkan Thomas.
"Grace.."
Grace terhenti karena namanya dipanggil." Apalagi cowo rese?"
"Nomor lo dong."
"No wayy!"
Thomas tertawa , ia senang karena bisa menggoda Grace. Ia menatap punggung Grace yang menjauh dan bergumam.
"Gue seneng bisa kenalan sama lo , Grace."
* * *
"Ih ada ya cowo kek gitu , rese banget!" keluh Grace untuk ke sekian kalinya.
"Ah beruntung lo , seenga-engganya kan lo bisa deket ma Thomas. Asal lo tahu aja ya , dia ga pernah ngajak cewe kenalan duluan." jawab Tiara.
"Alah , bodo amat kalo begitu. Kok pada mau sih cewe - cewe sekolah lo kenalan ma dia. Amit - amitt."
Tiara tertawa , " Hahaha , kayaknya first meet nya langsung meninggalkan kesan deh. Hati hati lo benci banget ntar jadi suka."
"Suka? Aman , itu ga bakal terjadi." jawab Grace yakin.
* * *
Ketika Thomas masuk kedalam kelas , ia melihat Grace dan Tiara sedang asyik mengobrol. Mereka sepertinya sedang asyik membahas sesuatu yang tidak dapat ia dengarnya karena jarak yang jauh dari tempat duduknya.Tiba - tiba saja , muncul keinginan Thomas untuk menggoda Grace. Entah kenapa ia senang melakukannya.
"Hallo Grace..." ucapku yang membuat mereka menghentikan obrolannya.
"Eh elo! Ngapain lo disini?!"
"Ketemu elo , emang ada larangannya ya?." jawab Thomas dan mengambil bangku terdekat lalu duduk.
"Iya! Khusus lo!"
"Mana? Emang ada tulisan gitu , khusus Thomas Aditya dia tidak boleh bertemu dengan Graciella Tiffany?"
"Ada , peraturan gue namanya."
"Itu berarti peraturannya cuman berlaku buat lo , sayang."
" Ih dassar! Cowo rese!"
Thomas tidak menggubris jawaban Grace , dan malahan berpaling menyapa teman Grace.
"Tiara kan? Lo pasti temennya Grace."
"Iya.."
"Eh Ra.Bisa ga jelasin kenapa Grace itu sensitive banget sama gue ya?"
"Oh gue bisa." jawab Grace menjawab pertanyaan Thomas.
"Gue sensitive banget sama lo gara - gara lo itu reseee dan nyebelin banget kayak orang yang berasal dari planet lain!"
"Kan gue nanya Tiara , sayang.."
"Sayang - sayang. Emang lo siapa gue?!"
Tiara tiba - tiba tertawa , membuat mereka berdua heran.
"Kok lo ketawa Ra?" tanya Thomas.
"Lucu aja ngeliat lo berdua. Berantem. Hati - hati aja ntar suka lo.."
"Amit - amit.."
"Jangan amit - amit cantik. Bilang aja lo suka ma gue tapi malu.."
"Ih malah gue bingung kok mereka mau ya ama lo."
Thomas tertawa."Nomor hp lo dongg.."
"No wayy!"
Thomas kembali tertawa." Yaudah bye - bye ya cantik..." dan berjalan ke arah Andy ketua kelas mereka.
"Idih. Mimpi apa gue bisa kenalan ma cowo kek gitu."
"Mimpi indah kawan." jawab Tiara yang langsung dijawab oleh dengusan Grace.
* * *
"Andy!"
"Kenapa Tom?"
"Gue mau minta tolong dong."
"Apa?"
Thomas mengambil secarik kertas lalu menggambar denah bangku duduk yang ia inginkan.
"Gini kan tempat duduk nya si Grace bareng ama Tiara ada di pojok kanan belakang ruangan , nah gue mau gue duduk dibangkunya Tiara yang letaknya paling kanan. Baru Grace abis itu Tiara baru Randy.Bisa?"
"Aman coy yang ngatur denah kan gue.Dan udah banyak anak yang minta pindah duduk. Ya udah ntar gue pindahin ajaa. Eh tapi ga gratis loh ya."
"Gampang , bisa diatur.." jawab Thomas yang mengundang tawa Andy.
* * *
"Lo pulang sama siapa Ra?" tanya Grace sambil membereskan bukunya.g
"Sopir , Grace. Lo?"
"Senasib.."
"Emang rumah lo dimana Grace?"
"Jalan Anggrek 2 no 65.Lo?"
Tiara tersenyum,"Wah , kita cuman beda seblok Grace ,gue Anggrek 1 no 22."
"Lain kali kita bisa pulang bareng dong!" sahut Grace senang.
"Iyaaa.."
Thomas yang sedang berdiri tidak jauh dari situ yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka sedari tadi , tersenyum dan bergumam,
"Anggrek 2 no 65? Menarik.."
KAMU SEDANG MEMBACA
it's my choices.
Ficção AdolescenteGraciella Tifanny , murid pindahan dari Surabaya , kini merasa hidupnya berubah menjadi 180 derajat. Pertemuannya dengan dua cowo tampan disekolah barunya membuat dunia nya jungkir balik. Di satu sisi ia senang karena bisa berteman dengan Randy cow...