'Seharusnya aku dapat merelakanmu, karena aku memang tidak menyukaimu. Tapi, kenapa aku begitu takut dan menangis setiap senyum setanmu yang menyerupai senyum palsu Koro-sensei tidak hadir ketika kamu bersamanya? Dan kenapa kamu tidak sedikitpun melihatku yang selalu peduli padamu meski hanya dari kejauhan kulihat dirimu? Jadi kumohon dengarkan laguku yang kubuat ini'
.....
NORMAL P.O.V
Bangunan yang hampir runtuh di hadapan seorang gadis bersurai merah darah bermata violet terlihat masih kokoh untuk menahan berat penghuni sekolah tersebut. Sesekali gadis itu mengutuk dirinya sendiri karena sudah menerima tawaran pemerintah untuk membunuh guru kesayangannya yang telah merangkap sebagai sosok kakak. Kakak yang selalu ia cari ketika keluarga angkatnya tewas mengerikan terbunuh dan berakhir dengan hidupnya yang menjelma menjadi setengah manusia dan monster.
Dia pernah kembali merasakan arti keluarga ketika Aguri Yukimura mengangkatnya sebagai adiknya dan tinggal dengan Kayano Kaede. Tapi itu hanya sesaat setelah dia mendengar Aguri meninggal demi melindungi seorang monster yang akan menghancurkan bumi. Untuk itulah dia tinggal dengan monster tersebut karena pesan dari Aguri sendiri untuknya. Pada awalnya, ia kira menjadi seorang pembunuh yang telah dilatih pemerintah tidak akan bermasalah asalkan ia bertemu dengan kakaknya yang juga seorang pembunuh. Setelah itu ia dipindahkan dari kelas 3-A sampai ke kelas 3-E berkat misinya dan tanpa alasan yang dapat meyakinkan murid-murid di gedung utama, terutama Asano.
"Sebaiknya aku harus cepat masuk keruang lab, Manami-chan pasti kerepotan membuat racun untuk Koro-sensei jika dia sendirian." Gadis itu berlari kecil memasuki sekolah di pagi buta.
oOo
"Manami-chan, maafkan aku karena aku terlambat." Kata gadis tersebut dengan penuh ketakutan jika Manami tidak memaafkannya. Ya, dia lebih pengecut dan penakut daripada seorang Okuda Manami.
"Tidak apa, Hana-chan, aku juga belum membuatnya."
Gadis bersurai merah yang bernama lengkap Nakagawa Hana terlihat begitu heran. Pasalnya, gadis berkacamata yang amat menyukai pelajaran IPA tersebut sudah memegang racun di tangan kirinya.
"Lalu itu?" Tanya Hana padanya.
"Ke-kemarin Ka-karma-kun menyuruhku membuat sebuah racun yang tidak berbahaya untuk menjahili beberapa anak di gedung utama."
"Oh, ayo kita buat saja sekarang."
Mereka berdua membuat racun bersama. Tapi Manami tahu, ada yang aneh pada Hana ketika ia menyebutkan Karma di hadapannya. Semua tahu, Hana membenci Karma. Pasalnya laki-laki berambut merah yang sering menjahili anak kelas di gedung utama pernah mencoba membunuh Hana. Tentunya itu dilakukan Karma dengan sebab yang jelas. Dia mengira Hana adalah Koro-sensei yang sedang membuka penyamarannya, ternyata Karma salah dan Hana menjadi membencinya. Bahkan sangat membencinya.
Hana P.O.V
Aku mengambil beberapa larutan kimia yang telah dicampurkan dengan bahan yang sama seperti peluru BB ataupun pisau anti-sensei. Tentu aku mendapatkannya dari pemerintah melalui Karasuma-sensei. Masih tergiang olehku ucapan Manami saat ia bertanya tentang racun yang dibuat olehnya. Sesak. Itu yang dapat kurasakan ketika mendengarnya.
Tak lama, si setan merah menyelinap masuk keruangan lab yang berisikan kami berdua. Meskipun dia menyelinap tanpa suara sekalipun, aku dapat menegenalinya lewat pendengaran maupun penciumanku. Tapi tidak untuk gadis berkacamata tersebut yang tengah sibuk mengaduk racun untuk Koro-sensei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You Vocalist and I'm Writer[A.KarmaxOC]
Fanfiction'Seharusnya aku dapat merelakanmu, karena aku memang tidak menyukaimu. Tapi, kenapa aku begitu takut dan menangis setiap senyum setanmu yang menyerupai senyum palsu Koro-sensei tidak hadir ketika kamu bersamanya? Dan kenapa kamu tidak sedikitpun mel...