Masa Lalu (1)

106 9 0
                                    

"Nii-chan!! Nii-chan!!" panggil seorang anak berumur 5 tahun. Anak laki-laki lebih tua darinya menoleh dan mendapati anak kecil manis dengan rambutnya yang terurai panjang berlari ke arahnya.

"Hana-chan, jangan lari-lari!" jawab anak laki-laki itu.

"Tapi, Nii-chan... Hana mau ikut Nii-chan," ucap anak kecil tersebut. Anak laki-laki itu hanya menggeleng untuk menolak dan membuat anak kecil yang manis itu menggembungkan pipi seraya mengatakan 'huft'.

"Hana juga mau jadi Shinigami seperti Nii-chan!!!" ucap anak kecil itu. Anak laki-laki itu terkejut. Namun,

Dor!

Ia lebih terkejut melihat adiknya tertembak.
----------------------

Adiknya yang kesakitan membuat kakaknya khawatir. Namun, pada siapa dia harus minta tolong? Di tempat yang kejam ini... tak akan ada yang mau menolong mereka.

Peluru masih bersarang di tubuh adiknya. Tak ada pilihan lain, dia segera mengeluarkan peluru dengan barang-barang yang sering dia gunakan juga.

"Nii-chan, jangan tinggalkan aku...," ucap gadis kecil itu lemah. Kakaknya menggenggam tangan mungilnya dan menganggukkan kepalanya.

"Aku tidak akan meninggalkanmu... saat ini, kamu ikut dengan Bibi dan Paman ini dulu ya," ucapnya. Hana setuju. Lalu, kedua orang dewasa yang entah sejak kapan ada membawanya pergi. Sementara, sang kakak hanya melihat kepergiannya.
-----

9 tahun berlalu...
Gadis kecil itu dikenal sebagai Nakagawa Hana. Dia tumbuh menjadi gadis yang pintar dan selalu mendapat nilai terbaik. Kedua orangtua angkatnya pun bangga dengan usaha Hana.

Namun, di balik senyuman gadis kecil itu... ada sebuah rahasia yang disembunyikan. Ya, dia sangat merindukan kakaknya. Kapan kakaknya datang menjemputnya?

"Hana-chan... makan malam sudah siap," ucap ibu angkatnya.

"Okaasan, aku akan turun nanti," ucap Hana membalas. Ibu angkatnya mengerti, dia pun meninggalkan kamar putri angkatnya.

Hana membereskan buku-buku yang dibacanya dan segera turun ke bawah. Namun, entah kenapa dia mendengar bunyi yang tidak asing lagi di telinganya. Di berjalan dengan namba, teknik berjalan ninja.

Dilihatnya banyak darah yang berlimpah di lantai dan juga tembok. Hana meneguk lidahnya sendiri. Keluarga yang telah merawatnya hingga dia berumur 14 tahun kini tewas di hadapannya.

'Kabur'

Satu-satunya yang ia pikirkan adalah kabur. Hana lalu berlalu meninggalkan ruangan tersebut dan mencari jalan keluar lain. Dia menangis... Dan dia ingin berteriak minta tolong. Namun sebelum semua itu dia lakukan, pandangannya sudah gelap... Dan satu-satunya yang Hana ingat, hanya aroma dan peluru yang bersarang entah kapan di dadanya.
---

Hana ketakutan. Dia membutuhkan kakaknya. Dalam hati dia berteriak rindu dan takut. Di mana sang kakak?

Hampir tiap saat Hana ingin menangis, dia di kurung dalam lapisan kaca yang amat tebal namun tidak bisa dipecahkan. Dan dia hanya barang percobaan sebagai senjata yang bisa melindungi negara. Dia takut.

Bahkan dia melarikan diri dari tempat itu dengan caranya sendiri, dan bertemu Yukimura Aguri. Salah satu pekerja di sana.

Apa yang bisa Hana lakukan untuk kabur?

Because You Vocalist and I'm Writer[A.KarmaxOC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang