Love

139 22 0
                                    

Hana hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Karma. Kekesalannya pada agensi yang kekasihnya ikuti masih membekas. Dan, bagaimana bisa Karma masih ada di sekolah?

"Ayo, aku akan mengatarmu pulang," ucap Karma pada Hana.

"Maaf, aku menolaknya. Pulanglah duluan," balas Hana.

"Tidak, aku ingin pulang bersamamu."

"Akabane, aku sedang tidak mood melayani ucapan-ucapanmu yang sangat menyebalkan, lebih baik kamu tinggalkan aku!" ucap Hana. Tapi Karma tetap diam di tempat yang sama, maka dia memutuskan untuk pergi meninggalkan kekasihnya. Tidak. Kekasih pura-puranya.
----------------------------

Karma akhirnya pulang sendirian tanpa Hana. Yah, memang awalnya dia mau mengerjai kekasihnya tapi ternyata kekasihnya sedang memiliki mood yang jelek hari ini. Haah, mungkin Karma kurang beruntung.

Malam hari dia berjalan-jalan, entah karena apa. Padahal cuacanya hari ini sangat dingin, mengingat sebentar lagi musim dingin. Tapi dia benar-benar ingin keluar. Jadi dia memutuskan pergi ke agensinya untuk membicarakan album barunya.

Asistennya bilang, dia sudah mengganti komposer lagunya. Jadi dia tidak perlu merasakan hal aneh-aneh lagi.

Alasannya mudah saja.

Lagu yang dibuat orang tersebut terlalu terbawa suasana. Jika tidak ingat dia adalah seorang penyanyi, dia akan menghayati dan membayangkan makna lagunya. Tapi, tidak bisa. Orang yang membuat lagu ini harus mendapatkan agensi yang lebih layak.

"Hana-san, gomen. Tuan Yamagi terlalu melebihkan. Kamu bisa memilih artist lainnya sebelum kontrakmu habis."

Hana?

"Tidak perlu, aku kemari hanya ingin menyerahkan pengunduran diriku. Lagipula aku tidak bisa menulis lagi."

Suara ini... suara Hana kekasihnya bukan?

"Baiklah, aku juga tidak bisa memaksakan keinginanmu. Ah, ini lagumu. Sebenarnya aku sangat suka, tapi kami tidam mungkin menyerahkannya pada yang lain."

"Terimakasih, Tuan. Tapi, berikan saja lagu ini pada orang yang bekerjasama denganku," ucap Hana. "Karena di sana aku memiliki pesan untuknya."

Karma memang menguping. Jadi Hana adalah seorang penulis lagu. Dan terlebih lagi dia mengirimkan karyanya ke sini?

Cklek

Hana menutup pintu ruangan bos dari kantor agensi. Tapi setelah dia menutup, seseorang yamg sering dia katakan setan merah berdiri tegak dihadapannya.

"Hana,"/ "Karma."

Keduanya saling diam dan berakhir di sebuah cafe. Hana yakin Karma pasti mendengarnya. Tapi apakah dia juga akan mengetahui kalau dialah yang menulis lagu untuknya.

"Jadi, kamu membuat lagu untuk siapa?" tanya Karma.

"Hm, anggap saja orang yang aku cintai," ucap Hana. Bohong. Dia bahkan tidak bisa merasakan apapun.

Hatinya telah mati.

"Huh? Siluman aneh sepertimu bisa jatuh cinta?" ledek Karma.

"Jangan meremehkanku," balas Hana.

"Memamgnya siapa oramg itu?" tanya Karma kembali serius pada Hana.

"Engh, entahlah."

"Jawaban macam apa itu?!"

"Aku bilang aku tidak tau! Bisa jadi Shuu, mungkin juga Isogai atau laki-laki yang lainnya," balas Hana malas.

"Artinya aku termasuk?"

"Gak, kamu bukan laki-laki. Kamu itu iblis," jawab Hana lagi dengan sedikit tertawa melihat wajah Karma yang sebal.

Hana berhenti tertawa ketika Karma memegang tanganya. Dan dia juga membukuk mendekatkan wajahnya dengan Hana.

Hana malu, dia menutup matanya. Tidak bisa dipungkiri wajahnya yang memerah seperti tomat.

"Aku baru sadar, jidatmu lebar," ucap Karma.

"Ka-Karma! Kamu menggodaku!" ucap Hana tidak terima.

Sekarang Karma yang tertawa karena kejahilannya untuk menggoda Hana. Sampai sekarang pipi kekasihnya masih merah. Ahh... kekasih ya? Sepertinya dia harus meluruskan kepura-puraan status mereka.

"Hana, kita hentikan sandiwara ini, dan jadilah kekasihku yang sesungguhnya!" ucap Karma.

"Eh? Karma... kamu..."

Because You Vocalist and I'm Writer[A.KarmaxOC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang