Lupa

130 17 0
                                    

Nagisa menggoyangkan bahu Karma, tapi laki-laki itu tak kunjung bangun.

"Karma!!" ucap Nagisa berulang kali. Hal itu membuat murid kelas 3-E lainnya yng baru datang kaget dan segera menghampiri Nagisa.

"Ada apa?" tanya Isogai. Nagisa menjawab seadanya. Sementara Manami melihat susu stroberi yang rupanya masih bisa dia teliti.

"Ini... Di sini ada obat tidur... dan ada semacam ramuan untuk melupakan satu hal!" ucap Manami.

"Baiklah, lebih baik bawa dia ke ruang kesehatan terlebih dahulu," ucap Isogai memimpin. Tubuh Karma kini dipapah oleh Maehara dan Isogai, sementara Nagisa ikut bersama mereka. Yang lain bukannya tidak mau ikut, tapi... Koro-sensei sudah datang.
-------
Hana berjalan keluar sekolah seorang diri. Dengan air mata yang sempat berlinang, dan perasaan yang terluka. Bagaimana juga, ini harus dia lakukan.

Saat ini, Karasuma-sensei ada rapat dengan pemerintah. Dan sebaiknya dia langsung membongkar rahasianya di depan pemerintah. Lalu, hidupnya berakhir. Itu rencananya. Ah, Koro-sensei... Setelah 10 tahun tak bertemu, dia harus meninggalkan kakaknya lagi.

"Hey," panggil seseorang padanya. Tanpa melihat pun dia tahu siapa orangnya. Nakamura Rio. "Jalan ke sekolah bukan ke sana,"

"Ini bukan urusanmu, Nakamura-san. Sebaiknya... Uhh," ucap Hana yang terhenti. Kepalanya mulai sakit lagi. Kumohon jangan sekarang.

"Hana, apa yang... tunggu...," tepat Nakamura berhenti bicara, tentakel Hana keluar. Hana menutupinya. Namun terlambat, "Kau monster?"

"Nakamura-san, aku bisa jelaskan,"

---------

Jam pelajaran dimulai tanpa empat murid. Ya, mereka adalah, Karma, Nagisa, Hana dan Rio. Meski mata pelajaran sudah berganti, Karma tak kunjung sadar. Hal itu membuat Nagisa khawatir. Sementara ketidakhadiran Hana dan Rio menjadi tanda tanya untuk kelas 3-E.

"Koro-Sensei," panggil Kayano Kaede. Guru bertentakel itu menyahut singkat sebelum dia akan keluar kelas. "Apa, sensei akan mencari Nakamura dan Hana-chan?"

"Ha'i, sensei akan mencari tau kenapa mereka berdua tak datang. Oleh karena itu, kerjakan tugasnya."

"Tidak perlu, Sensei!" ucap seorang gadis yang baru datang dari pintu kelas. Rambut pirangngnya yang panjang dan wajahnya yang kelelahan ditunjukkannya pada Koro-sensei serta teman-temannya. "Hana, dia... dia... akan dibunuh pemerintah!"

"Apa?! Nakamura, tolong jelaskan," ucap Maehara yang kebingungan.

"Itu tidak mungkin... kenapa dia harus dibunuh?" tanya Isogai yang ikut bingung bersama Maehara.

"Nakamura-san, tenanglah dulu. Sebaiknya kau minum dulu dan baru jelaskan," ucap Koro-sensei. Rio segera melakukan apa yang gurunya sarankan.

"Jadi?"

"Hana, dia sama seperti Koro-sensei... dan sebenarnya Sensei adalah kakak kandung Hana. Pemerintah tidak tau hal itu. Tapi, Hana ingin mengatakan rahasia itu dan tentunya pemerintah akan membunuhnya. Dan kudengar darinya, Hana sengaja membuat Karma pingsan dengan meminum ramuan yang dia buat dan efeknya... setelah dia bangun, dia akan lupa ingatan soal orang yang dilihatnya waktu dia meminumnya. Dan itu... adalah Hana," ucap Rio secara singkat. "Saat ini dia akan bertemu Karasuma-sensei."

"Itu... Apa itu benar?" tanya seisi kelas. Koro-sensei menjawab ya begitupula dengan Rio.

"Sensei, apa yang bisa kami lakukan?" tanya Kayano.

"Pertama-tama, buat Karma sadar dan ingat pada Hana," ucap Koro-sensei.
------skip----

Karma sudah sadar, dia melihat teman-teman di sampingnya. Namun, dia merasa ada yang kurang. Dia rasa... ada seseorang yang amat dia sayangi belum dilihatnya. Tapi, siapa? apa dia Manami?

"Karma-kun, ini aku Manami," ucap Manami membuka suara di saat yang lain diam. Ya, sebelumnya mereka ribut menanyakan kabar Karma. Namun, saat ini sudah tenang.

"Manami," panggil Karma. "Tidak, bukan kau."

"Apa maksudmu, Karma?" kini Nagisa membuka suara. Karma melihat baik-baik anak laki-laki yang mirip perempuan itu.

"Nagisa, aku menunggu seseorang... tapi... dia tak ada di sini," ucap pria berambut merah tersebut.

"Tenanglah, Karma. Kau akan mengingatnya nanti... jangan dipaksakan. Sekarang minumlah susu stroberi ini... dan makanlah dulu," bujuk Isogai, Rio dan Nagisa.

"Hmm, baiklah,"

Semoga kau ingat.

----------------
[Di tempat lain]

"Karasuma-sensei, terima kasih...."

"Hana," ucap Karasuma pada gadis itu. Dia tak percaya harus membunuh muridnya sendiri.

-----

Akankah Karma segera mengingat Hana?

Apakah Hana bisa diselamatkan?
--------

Because You Vocalist and I'm Writer[A.KarmaxOC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang