Sick

238 26 2
                                    

Hana memperhatikan orang yang baru saja turun dari panggung. Tak salah lagi, dia memang Karma. Kekasihnya (sementara) itu terlihat lebih keren dari biasanya *ehem bukannya di mata Hana selalu keren ya*.

Gakushuu pun sama halnya dengan Hana, dia bisa saja memanfaatkan hal ini untuk mendapatkan Hana. Tapi, dia tidak selicik itu. Pasalnya, ada hal yang lebih membuatnya penasaran dibandingkan Karma yang menjadi anggota band.

Lagu.

Ya, musik itu pernah dia dengar. Musik itu sama seperti yang ditunjukkan gadis di sebelahnya. Oh, apa dia berkhayal? Satu-satunya yang bisa dia lakukan hanya bertanya.

"Hana lagu ini...."

"Shuu-kun, aku bisa jelaskan...," belum sempat Hana melanjutkan perkataannya Gakushuu berdiri. "Shuu mau ke mana?"

"Ren ada di sini, aku tidak ingin ada gosip aneh yang beredar lagi."

Apapun itu, berhadapan dengan Gakushuu membuatnya lemah. Satu hal yang Hana pertahankan, Gakushuu selalu dipihaknya. Satu-satunya orang yang ingin berteman dengannya dan menerimanya meski dia berada di kelas 3-E. Sepeninggalan Gakushuu, Hana melanjutkan berkeliling festival.

----------------

Karma meregangkan otot-ototnya setelah membawakan album barunya untuk dinyanyikan. Andai dia bisa membawa Hana kemari dan bukannya di bawa entah ke mana oleh rivalnya itu. Cih, memikirkannya saja sudah membuat Karma kesal.

Pandangannya menatap gadis berambut merah yang melintas dihadapannya. Ah, apa dia berhalusinasi?

"Karma-kun?" tanya gadis berkacamata padanya. Dia melihat, itu Okuda Manami.

Manami. Manami. Ma-...

"Ah... kenapa kau ada di sini?" tanya Karma.

"E-eh...aku ingin bertemu dengan Hana."

"Hana?"

"I-iya, Karma-kun. Semua penulis yang karya diterbitkan di sini pasti diundang. Se-setahuku Hana adalah penulis di sini," tutur Manami pada Karma. Jadi tadi itu halusinasinya atau kekasihnya??

------------

"Hana-san, terimakasih telah datang. Aku bangga melihat gadis belia sepertimu menjadi sepuluh penulis best seller tahun ini, kuharap kau masih mau menerbitkan karyamu," kata kepala editor pada Hana.

"Go-gomenasai. Anda tau sendiri, saya sibuk dengan tahun terakhir saya di SMP. Bahkan untuk menulis selembar kertas pun saya tidak sempat," tuturnya.

"Aku mengerti. Apakah tidak bisa jika tahun depan kamu menulis lagi? Pintu kami selalu terbuka untukmu,"

Hana tersenyum canggung lalu berkata, "tentu,"-jika aku masih hidup.

************

Tok Tok

"Ha'i!!" Koro-sensei membuka pintu dan dilihatnya Hana yang bermuka kusut. "Ada apa?"

"Tidak ada apa-apa onii-chan," jawab Hana yang langsung masuk. "Tadaima,"

Koro-sensei melihat adiknya yang begitu sedih berjalan ke dalam ruang lab milik adiknya. Pasti ada yang terjadi. Biasanya adiknya itu akan ribut seperti biasanya membahas betapa menyebalkannya Karma dan seberapa baiknya teman-teman di kelasnya.

"Hana, cerita saja pada Kakakmu ini...kamu tau Kakak bisa diandalkan," Hana menggeleng lemah, kepalanya terasa amat pusing. Dia kembali melihat targetnya.

"Koro-nii, aku tidak apa sungguh! Hanya saja,"

BRUK!!

"Hana!"

Because You Vocalist and I'm Writer[A.KarmaxOC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang