Manami. Okuda Manami baru saja meramu beberapa racul dan ramuan yang dia pelajari. Jika sejak tadi Manami terus memikirkan Karma... kini Manami memikirkan soal sahabatnya. Ya, Hana. Dia tak pernah menyesal berteman dengan Hana. Tapi, dia juga ingin menjadi saingan Hana. Karena cintanya perlu diperjuangkan.
Sebagai sahabat, Hana dan Manami tak mau saling merusak hubungan. Oleh karena itu, baik Hana maupun Manami.... mereka selalu akan mengalah.
-----Lab. Itulah tempat biasa Hana tempati saat malam hari. Dia meramu beberapa jenis cairan tanpa takut meledak. Berbagai cara dia lakukan demi satu hal. Dia ingin kembali.
Ada beberapa ramuan yang dia buat. Dan satu untuk Karma. Dia harus membuat Karma melupakannya dan membencinya. Dia tidak bisa membuat Karma mencintainya. Sejak awal ini memang salahnya. Seharusnya dia tidak perlu menerima Karma, dan membiarkan pria itu mengatakan jika dia monster pada Karasuma-sensei. Sebaiknya, dia segera pergi.
"Hana-chan, waktunya tidur... aku tak mau kau kembali sakit...," ucap gurunya atau lebih tepat kakaknya.
"Nii-san, aku masih memiliki pekerjaan. Sedikit lagi selesai," ucap Hana pada Koro-sensei.
"Aku mengerti, tapi... kau perlu beristirahat. Sejak kau sakit... kau selalu melewatkan makan malam," ucap Koro-sensei yang terkesan marah, namun Hana tahu kakaknya itu khawatir padanya.
"Nii-chan, gomen ne... aku janji setelah membereskan ini, aku akan makan dan tidur."
Koro-sensei diam, tapi dia segera mendekat pada adiknya. Hana melihat kakaknya yang begitu khawatir. Satu tentakel Koro-sensei mengusap rambut Hana lembut.
"Cepatlah tidur, nii-san akan menunggumu," ucapnya.
"Nii-san...."
"Ya?"
"Kalau kakak mau menungguku, lepaskan topengmu itu... dan biarkan aku melihat wajahmu lagi, Koro-Nii,"
"Hana-chan???!!!"
"Hahahaha, aku bercanda, Koro-nii," ucap Hana. Koro-sensei yang panik melihat adiknya tertawa. Suatu keajaiban. "Ah, sekarang aku akan tidur. Oyasumi."
-----
Keesokan hari, Hana membawa sebuah botol air minum berisi susu stroberi kesukaan Karma yang sudah dicampur dengan ramuan. Dia melakukan ini agar Karma lupa padanya. Hana harap begitu.."Karma," panggil Hana. Laki-laki itu tak menjawab. Karma malah tidak mau menatap wajahnya. Apa karena waktu itu? Hana geram. Dia meletakkan susu stroberi di meja Karma.
Tak!
-dan sekaligus melempar pulpen.
"Karma, minum itu!" ucap Hana yang terkesan memaksa.
"Tidak mau," balas Karma yang memalingkan mukanya.
"Itu susu stroberi kesukaanmu dan aku yang membuatnya langsung," ucap Hana. Karma beberapa menit diam. Mungkin dia berpikir, namun Hana tidak menyerah. Bagaimana juga Karma harus meminumnya!!
"Aku tidak mau, kecuali kamu berjanji akan mengatakan perasaanmu padaku. Dan menjadi pacarku yang sesungguhnya!" balas Karma.
"Ya, aku berjanji."
"Ucapkan kamu mencintaiku sekarang, Hana," gadis itu bungkam. Dia ingin, tapi... meskipun teman-temannya belum datang dia tetap malu. Dan jantungnya berdebar kencang.
"A-aku... Aku mencintaimu," ucap Hana agak berteriak. Karma mulai melihatnya sambil tersenyum. Dan sesuai janji dia meminum susu stroberi itu dengan pipinya yang tersipu malu.
"Aku juga," Karma menatap Hana. Gadis monster itu tersenyum dengan air mata yang mengalir. Karma bingung, tapi dia mengantuk... sangat mengantuk. "Ne, Hana, aku... Mencintaimu...."
Tes.
Tepat ketika air mata Hana jatuh membasahi rok, Karma mengatakan hal yang membuatnya bahagia.
Tunggu bahagia? Ah, sepertinya begitu
"Karma, arigatou. Sayonara," ucap Hana yang berbisik di telinga Karma.
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-Nagisa masuk ke dalam kelas, di sana ada sahabatnya yang tertidur. Memang Karma sering tidur di kelas, tapi... Kenapa ada yang mencurigakan ya?
Nagisa menggoyangkan bahu Karma, tapi laki-laki itu tak kunjung bangun.
"Karma!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You Vocalist and I'm Writer[A.KarmaxOC]
Fanfiction'Seharusnya aku dapat merelakanmu, karena aku memang tidak menyukaimu. Tapi, kenapa aku begitu takut dan menangis setiap senyum setanmu yang menyerupai senyum palsu Koro-sensei tidak hadir ketika kamu bersamanya? Dan kenapa kamu tidak sedikitpun mel...