3. Kejujuran Asano

339 37 2
                                    

Disclaimer : Ansatsu Kyoushitsu milik Yuusei Matsui. Tapi kalau boleh Akabane Karma jadi milikku (di tampar fans Karma). But, cerita ini milikku seorang...

.

.

Because You Vocalist and I'm Writter

Rated : T

[Hurt/comfort, Romance, Drama]

[A. Karma x OC] Asano Gakushuu, O. Manami

.

.

WARNING!!

Miss. Typo, OOC, EYD belum benar, OC anggap diri sendiri aja :v

..

'Seharusnya aku dapat merelakanmu, karena aku memang tidak menyukaimu. Tapi, kenapa aku begitu takut dan menangis setiap senyum setanmu yang menyerupai senyum palsu Koro-sensei tidak hadir ketika kamu bersamanya? Dan kenapa kamu tidak sedikitpun melihatku yang selalu peduli padamu meski hanya dari kejauhan kulihat dirimu? Jadi kumohon dengarkan laguku yang kubuat ini'

.....

Sebuah perintah dari Karma membuat Hana merasakan ribuan volt listrik menyengatnya. Dia ingin sekali menolak, tapi dia takut rahasianya terbongkar. Dan entah sejak kapan, ia merasakan hatinya berdegup lebih kencang dari biasanya. Dalam hatinya ia merasa senang, tapi...

"Kau tahu aku membencimu, kan?" Karma masih tersenyum jahil dan dia pun mulai menyamakan tubuhnya dengan Hana.

"Baiklah jika kamu tidak mau, aku akan memanggil Karasuma-sensei," Hana menggigit bibir bawahnya, dia semakin bingung.

"Ma-matte...aku bersedia. Hanya pura-pura, kan? Sampai kapan?"

"Tentu saja pura-pura! Untuk apa aku berpacaran dengan monster seperti mu? Tugasmu hanya membuat Manami cemburu," Hana memutar bola matanya dan menatap Karma sebal.

Harus Hana akui, Karma menyukai Manami, sahabatnya. Apalagi dia sudah sangat dekat dengan Manami. Hana merasakan sesuatu yang hangat menyentuhnya. Dia membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang dilakukan Karma. Tinggal beberapa centimeter saja mereka dapat berciuman.

"Hana-chan...Karma-....kun? Ah, maaf mengganggu."

Hana segera mendorong tubuh Karma dan berbalik melihat gadis berkacamata tersebut. Mulutnya baru ingin menyangkal, tapi Karma mendahului dirinya.

"Ah, kami sedang berpacaran. Ada apa mencari kami?"

"Tidak, Mana-chan..­.,"

"Kita harus segera ke kelas. Kepala sekolah sudah datang, dan Koro-sensei dalam bahaya," Hana terkejut, dia langsung berlari menuju kelasnya meninggalkan Karma dan Manami.

"Caramu berbohong, hebat, Manami..." kata Karma lalu menyusul Hana masuk kelas.

oOo

Semua murid sudah pulang. Seharusnya Hana juga sudah pulang atau pergi bersama Asano sekarang, tapi Asano masih harus mengurus rapat OSIS. Dan kini ia berada di ruangan yang tak pernah di pakai lagi.

Dia duduk di bangku yang tidak jauh dengan piano. Dan, sebuah buku telah berada dihadapannya dengan pena yang setia di atasnya.

*ketika bulan berseri kita bersama*

*Sambil memandang hal yang sama*

*Ku menjangkaumu, hanya kau yang kucinta*

*Dengarkanlah hatiku, hari ini saja*

*Tuk dirimu, takdir terindahku*

*Tuk dirimu...*

"Haah... aku benar-benar bodoh,"

Hana melihat kearah jam tangannya. Baru jam dua siang, dia pun segera membenahi barang-barangnya dan berharap acaranya dengan Asano berjalan baik-baik saja...

oOo

"Gomen, membuatmu menunggu,"

"Iie, Shuu-kun. Aku juga baru turun dari bukit," Tentu Hana berbohong, dia telah menunggu Asano Gakushuu-sahabatnya- lebih dari sejam yang lalu. Entah apa yang ia pikirkan,

"Ah, ayo kalau begitu...,"

Hana berjalan pelan berdampingan Asano menuju bazaar buku yang telah ditunggu-tunggu olehnya. Terkadang dia bersenandung senang sambil mencari musik yang oas untuk lagunya. Dan, tanpa Hana sadari lelaki di sampingnya tersenyum. Tangan Asano baru akan menggengam tangan Hana jika saja sebuah suara tidak mengganggunya. Hana yang bingung menengok ke belakang.

"Ne, jika kau masih punya harga diri seharusnya kau tidak merebut pacarku,"

"Karma...?"

"Cih, apa maumu, Akabane. Hana dan aku akan pergi ke toko buku," Hana melihat perselisihan diatantara keduanya semakin memanas. Dia bingung,

"Shuu­-kun, ayo kita pergi saja," Hana menarik tangan Asano dan Asano pun menuruti kemauannya. Sayangnya Karma dengan gesit menarik Hana hingga mereka berpelukan.

"Akabane Karma lepaskan aku!" Hana terus memberontak,

"Apa yang kamu ingin, kan?" tanya Asano yang geram melihatnya.

"Jauhi pacarku," kata Karma dengan matanya yang tajam.

Gakushuu membalas tatapannya dengan dingin, dan dia juga berani membalas ucapan Karma dengan, "Tidak akan pernah, Akabane. Karena aku mencintainya..."

Tidak Hana maupun Karma, dua-duanya terkejut mendengar perkataan Asano persekian detik barusan. Hana begitu senang, tapi... apa yang harus dia lakukan? Karma menoleh kearah Hana yang kebingungan, tersirat ide jahil dalam pikirannya. Dia pun mencium pipi Hana.

"Sudah lah, menyerah saja. Asano, kau akan selalu kalah dariku,"

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ne, Gomen karena Hana post ceritanya lama... biasa banyak tugas dan hal lainnya yang membuat semua fanfic terbengkalai.... Gomenasai reader

Because You Vocalist and I'm Writer[A.KarmaxOC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang