prolog

188 3 3
                                    

"Shi-kun tunggu aku!!" Gadis kecil berambut panjang hitam lurus yang cantiknya, berlari menorobos deras nya hujan di taman rumah sakit Hokkaido, tangan kurus putih pucat nya yang terdapat goresan-goresan luka yang masih baru, terus mencoba meraih tangan bocah laki-laki yang lebih tua 6 tahun diatasnya, berjalan dengan cepat dan acuh di depan nya.

"Berisik!... kenapa kau selalu menggangguku?!" anak lelaki itu berbalik, sambil menghentak-hentakan kaki kecil nya.

"tapi shi-kun..."

"jika saja bukan karena orang tua ku, aku tidak akan pernah mau bertemu dengan mu!!"

"a-aku...maaf" gadis kecil itu hanya menunduk dan sesekali menyeka air mata nya yang terus saja mengalir.

"kau selalu membawa sial kepada ku dan juga keluarga ku!!"

"a-ku..."

"mengapa mereka begitu bodoh untuk melakukan semua ini?!. jika saja sesuatu yang buruk terjadi pada orang tua ku dan dia, aku tidak akan pernah memaafkan mu!"

Anak lelaki itu mendesis, seraya menatap tajam ke pada gadis kecil dihadapan nya.

"shi-kun tunggu aku... aku minta maaf ak..u tidak tau apa yang ter..jadi, aku harus bagaimana hikss..hikss.."

"kau bilang apa yang harus kau lakukan?, harusnya kau sadar! apa yang sudah kau lakukan. kau ini seperti pensil yang sering menuliskan kisah buruk untuk orang lain!. kau selalu saja mencorat coret lembaran kehidupanku!! tidak bisakah kau belajar untuk menjadi penghapus? Setidaknya jika kau menjadi penghapus, kau bisa mengahapus dirimu sendiri dari dunia ini!!"

Gadis kecil itu menatap sendu lelaki di hadapannya dan hanya bisa menangis terisak, apa yang bisa dia lakukan adalah menangis, diam, dan tertunduk lemas karena tidak tahu harus bagaimana.

"dan satu lagi. jangan pernah memanggilku dengan panggilan itu! kau tidak pantas memanggilku begitu!!"

anak lelaki itu pun pergi tanpa memperdulikan derasnya hujan yang mengguyur mereka, dan meninggalkan gadis itu yang masih mengejarnya di belakang, walaupun sudah beberapa kali ia terjatuh hingga lumpur menutupi keindahan baju gadis kecil itu, ia tetap berdiri kembali dan mengejar anak laki-laki itu.

Harus nya aku sudah menyadarinya sejak awal, dia selalu membenci ku bahkan dia tidak perlu alasan untuk membenciku, tapi apa yang harus aku lakukan bahkan aku tidak tahu dimana aku melakukan kesalahan, apa kehidupan ku merupakan kesalahan.. aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan diampun merupakan kesalahan bagiku sebenarnya aku sudah tidak sanggup lagi, tapi selalu saja ada yang memaksaku untuk tetap bertahan, jika saja aku tidak ikut dengan mereka mungkin semuanya akan lebih baik, jika saja aku tidak berisik dan bisa menjadi anak baik yang penurut di hari itu mungkin semuanya tidak akan terjadi... maafkan aku.

My first story !!!

I don't know if my written can be good story or not, but i want to say thank you for you, who spend her/his time to read my story, i hope all of you like the story, i'm sorry for my weak sentence, because i'm still newbie here ^___^

So... Yoroshiku onegaishimasu ;)

Don't forget to vote and comment, i really need your criticism to developing my written skill..

WasurerarenaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang