13 rumah sakit

57 1 0
                                        

"ayo kita ke rumah sakit" 

"rumah sakit?"

"iya, ayoo"

Sora sedikit memandang ragu rikka, pasal nya jika ia membawa rikka ke rumah sakit, rikka pasti akan bertemu dengan shigure, dan ia tak yakin jika mereka berdua bertemu, tapi karena melihat rikka yang merajuk padanya, sora memenuhi permintaan rikka itu.

"oke, kalau itu yang kamu mau, tapi kenapa kamu ingin kerumah sakit sekarang? Bukannya bibi menyuruh mu besok saja?" tanya sora, sebenarnya ia curiga jika rikka kerumah sakit untuk bertemu dengan shigure.

"hehe..kalau aku kasih tau mungkin sora-kun tidak akan mengerti" kata rikka mengetukkan jari telunjuk pada dagunya, sora memandang penuh minat dengan jawaban rikka.

"kenapa begitu?"

"hmm.. mungkin aku memang baru saja bertemu dengan kakak shi-kun, tapi rasanya aku seperti sudah dekat dengan nya, makanya aku juga ingin sekali bercerita padanya, lagipula bibi sudah memberiku buku dongeng nya" jawab rikka penuh semangat.

Sora yang mendengar itu mengangguk pahan mendengar rikka yang ternyata langsung merasa dekat dengan kakak shigure, padahal ia juga tahu bahwa waktu itu adalah kali pertama nya rikka bertemu dengan kakak shigure yang sedang terbaring lemah di keranjang pasiennya sejak 7 tahun terakhir.

"sebenarnya hubungan apa yang terjadi diantara mereka?"

"ayo, waktu istirahatku juga hampir habis" ucap sora seraya berjalan lebih dulu didepan rikka, setelah melihat jam hitam yang menempel di pergelangan tangan kirinya, rikka pun hanya mengangguk cepat dan mengikuti sora dari belakang.

Sejak di dalam perjalanan pun sora masih saja memikirkan perkataan barusan, dqn jika dilihat dari kaca spion motor nya, wajah rikka selalu menampakkan senyuman yang lebar, entah kenapa rikka merasa senang sekali hari ini.

"kita sampai" kata sora, sora segera memakirkan motor nya di lobby, dan membantu rikka melepaskan helm nya yang terlihat kebesaran di kepala rikka.

Setelahnya mereka segera menuju lift didekat sana, rikka tampak sibuk melihat buku dongeng yang ia pegang sembari membolak-balikan kertas buku itu dan melihat sekilas cerita didalam nya, walau sudah di lihat dan di cek beberapa kali, rikka tetap tidak bosan melihat buku di genggaman nya dengan senyuman lebar di wajah nya, bahkan sora yang melihat nya saja sudah merasa jengah karena rikka lebih peduli dengan bukunya dari pada dengan nya.

"mau sampai kapan kau terus melihat isinya?" sora mengambil buku dari genggaman rikka, dan mengacungkan nya tinggi-tinggi agar jauh dari jangkauan rikka.

"hey apa yang kau lakukan! Kembalikan bukunya, nanti sobek gimana? Kembalikan sora-kun!" sahut rikka sambil terus melompat, agar dapat mengambil buku nya kembali walaupun ia tau tidak akan mencapai buku nya dari sora, karena perbedaan tinggi mereka yang terpaut jauh, dengan tinggi rikka yang hanya sebatas bahu sora, bahkan sora pun tak perlu susah payah menjauhkan buku nya, dan hanya mengangkat sedikit tangannya.

"apa-apaan ini? Kenapa kau kecil sekali?" ejek sora, melihat rikka yang tak urung juga merebut kembali bukunya, bahkan menyentuh ujung bukunya saja rikka tidak bisa.

Rikka hanya mengembungkan pipinya kesal, dan tetap berusaha merebut kembali buku nya.

"aaah menyebalkan! Cepat kembalikan bukunya!"

"ambil saja kalau bisa" jawab sora sambil sesekali menjulurkan lidahnya seakan mengejek rikka.

Rikka pun juga tak mau kalah, dan sejurus kemudian menggelitik tubuh sora, walaupun merasa geli sora tetap bertahan mengacungkan bukunya tinggi-tinggi agar tak bisa di raih rikka.

WasurerarenaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang