10 kazoku

48 0 0
                                    

"i-itu..." shigure tak mengidahkan ucapan rikka dan melangkahkan kaki nya ke sepanjang koridor rumah sakit.

Karena tidak tahu apa yang sudah terjadi, rikka hanya menatap kepergian shigure dan mengikutinya dari belakang karena takut terjadi sesuatu pada shigure dalam kondisinya yang luar biasa berantakan itu.

Shigure melangkahkan kaki nya lesu dengan sesekali menyeka keringat di dahi nya, shigure memasuki taman yang memang di sediakan rumah sakit itu dekat dengan kamar rawat anak-anak yang di penuhi dengan tempelan dan gambar binatang-binatang di kaca jendelanya, rikka sedikit bingung kenapa shigure malah pergi ketaman ini dan bukannya membersihkan tubuhnya yang masih di banjiri dengan darah itu.

Shigure duduk di kursi taman yang langsung menghadap ke pemandangan kerlap-kerlip kota tokyo, rikka sempat terkagum dengan pemandangan yang ia lihat dari lantai atas ini, tokyo benar-benar kota yang luar biasa.

Tapi rikka segera tersadar dari lamunan nya karena melihat shigure yang menundukkan kepalanya dalam-dalam, dia terlihat benar-benar kacau, keringat dan darah yang menempel di wajah dan baju shigure terlihat masih baru, sebenarnya rikka sangat ingin menghampiri shigure tapi entah kenapa ia sangat takut.

Beberapa menit rikka hanya berdiri di belakang shigure sambil memperhatikan nya, shigure masih belum mengganti posisinya, rikka memberanikan dirinya mendekat ke kursi taman yang diduduki shigure dan berdiri di samping nya, shigure menumpukan kepalanya pada kedua tangan nya dengan mata terpejam, menurut rikka shigure terlihat seperti orang frustasi saat ini, mungkin shigure sangat lelah dengan pekerjaan nya hari ini.

"shi-kun.."

"..."

Shigure diam tak bergeming, rikka tidak tahu harus bagaimana lagi, rikka menggigit ujung bibirnya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, pandangannya pun hanya tertuju pada ujung sepatunya seraya berfikir apa yang harus dia lakukan.

"ini.." rikka mengulurkan permen lollipop yang berada di genggaman nya dihadapan shigure, shigure yang tersadar ada sesuatu di depan nya mendongakkan wajah nya, dia cukup terkejut dengan apa yang ada di depan nya, ia melihat permen yang ada di genggaman rikka dan melihat ke arah rikka bergantian, tidak ada tatapan tajam dan dingin shigure, yang ada kali ini hanyalah tatapan sayu nya, shigure juga sedikit mengerutkan alis nya.

Shigure hanya diam memperhatikan permen yang berada di genggaman rikka, rikka merasa mati kutu karena shigure hanya diam memperhatikan permen nya dan tidak mengambilnya, rikka seperti orang bodoh yang masih saja setia mengulurkan tangan nya di depan shigure.

"mm...i-itu ma-mau aku bukain?" tanya rikka ragu, shigure yang sedari tadi memperhatikan permen itu mengalihkan pandangan nya pada rikka, tatapan nya pada rikka memang tidak tajam dan dingin seperti sebelum nya, tapi tetap saja rikka merasa takut jika saja shigure tiba-tiba bersikap dingin padanya.

Rikka yang tak mendapat reaksi apapun dari shigure, menarik kembali tangan nya takut dan membuka bungkus permen lollipop itu.

"ini..." rikka kembali mengulurkan tangan nya ke hadapan shigure seraya menawarkan kembali permen yang sudah dibuka bungkus nya itu.

Shigure lagi-lagi hanya melihat permen itu dihadapan nya, rikka benar-benar merasa kikuk kali ini, rikka seperti robot yang menunggu perintah tuannya untuk segera pergi dari hadapan nya sekarang juga.

Melihat shigure yang hanya diam memperhatikan permen digenggaman nya, rikka memberanikan diri mendekatkan permennya ke mulut shigure, shigure hanya diam melihat permen itu, saat permen itu hampir menyentuh bibir shigure, shigure lebih dulu membuka mulutnya dan melahap permen itu, rikka sedikit terkejut dengan perlakuan tiba-tiba shigure, dan menarik tangan nya kembali menggenggam erat tali tas selempang nya.

WasurerarenaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang