Pusing, itulah yang dirasakan nya saat pertama kali bangun, shigure masih terus memegangi kepalanya dan memandangi sekitar, seluruh ruangan itu berwarna karamel dengan harum papermint dimana-mana.
"kamar ku" shigure bangun dari posisi duduk nya dan mendekati cermin disampaing kasur untuk melihat bagaimana penampilan dirinya, saat ia sudah berada didepan cermin itu, yang ia lihat sekarang adalah seorang pria dengan penampilan yang sudah tak bisa di deskripsikan lagi, benar-benar jauh dari kata rapih.
"aku melakukan nya lagi" shigure mengacak rambut nya yang sudah kelewat berantakan, dan mengambil handuk untuk segera membersikan dirinya yang sudah tercemar bau alkohol, shigure meletakan ponselnya pada nakas kaca dekat walk in closet, dan menyalakan shower disamping nya.
Shigure hanya terdiam membiarkan air shower membasahi tubuhnya yang masih berbalut kemeja kusut, pikiran nya sekarang benar-benar sangat kacau, ia harap kemarin ia tidak melakukan hal yang aneh.
"kau pasti bisa menyelamatkan anak ini shigure"
"jika kau bisa menyelamatkan anak ini aku akan bilang pada dosen dan sekolah mu untuk segera meluluskan mu"
"kau hanya harus mengikuti semua arahan ku"
"dokter apa yang harus aku lakukan"
"jangan ceroboh!! Hapus semua pikiran kacau mu itu dan tetaplah berkonsentrasi pada pasien mu!"
"shigure jangan cemas!! Fokus!!"
"aku mengerti, tapi aku.."
"DOKTER ISAO!!!"
Semua percakapan itu terus melayang di kepala nya sejak 5 hari yang lalu, shigure kembali memejamkan mata nya mendongakkan kepala nya ke atas, seakan pasrah dengan guyuran shower yang membasahi wajah nya.
Rasa nya berat sekali untuk sekedar melepaskan pakaian nya, sekarang ini ia hanya ingin mendinginkan kepala nya saja, bayangan tentang oprasi itu terus menghantui shigure, ditambah lagi sekarang ia harus mendatangi tempat itu untuk segera bekerja.
"apa yang harus aku lakukan?"
Saat sedang sibuk memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang ini, ponselnya berdering nyaring membuyarkan lamunan nya, shigure mematikan kembali shower nya dan mengambil handuk yang bergantung di pintu untuk mengeringkan lengan nya yang basah, sebelum mengambil ponsel nya yang berdering itu, shigure melihat siapa nama yang tertera disana, shigure hanya menghela nafas berat saat melihat siapa pemmanggilnya dan mengangkat ponselnya.
"kau tidak bekerja? Kenapa tidak menghubungi ku? Apa yang kau lakukan sekarang? Apa kepalamu masih pusing? Aku akan kesana menyiapkan sarapan untuk mu, tunggu aku" belum dua detik ia berbicara setelah mengangkat ponselnya, suara dari wanita di sebrang ponselnya sudah memburunya dengan berbagai macam pertanyaan, shigure hanya menghela nafas dan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"tidak usah, aku sudah berangkat" shigure segera mematikan kembali ponselnya tanpa memberi kesempatan lawan bicara nya berbicara, ia terpaksa berbohong agar wanita itu tidak selalu datang kerumah nya, dulu saat ia belum menetap di rumah ini, shigure memang sering menginap di rumah hasil jerih payah nya sendiri, untuk menghilangkan stress, oleh karenanya ia sering kali pulang tak tentu kerumah orang tua nya, dan tiap kali ia metasa stess dan pulang ke rumah nya sendiri, wanita itu selalu ada disana menunggu kedatangan nya, dan shigure hanya bisa menghela nafas pasrah membiarkan wanita itu.
Shigure segera membuka baterai ponsel nya dan meletakkan nya sembarang, shigure membuka kemeja nya yang basah dan segera membersihkan tubuh nya agar ia bisa cepat sampai ke tempat nya bekerja, setidak nya acara bohong nya tidak sia-sia.
![](https://img.wattpad.com/cover/66531494-288-k982312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wasurerarenai
RomansaCinta... Cinta itu bisa membuat yang keras menjadi lembut, Yang lemah menjadi kuat, Yang singkat menjadi lebih lama, Yang kecil menjadi besar, Yang panas menjadi sejuk, Dan yang dingin menjadi hangat... Tapi ada satu hal yang tak bisa dilakukan nya...