11 oyasumi

43 1 0
                                        

.
.
.
.
.
.
Enjoy ;) don't forget to vomment

"hey ayolah kita main" jari panjang dan lentik itu mengusap rahang tegas lelaki itu, sambil terus menempelkan tubuhnya yang hanya berbalut kain tipis berwarna hitam sebatas paha 20 senti diatas lutut pada lelaki disampingnya yang hanya diam memandangi gelas berisi seperempat wine berwarna ungu dengan tatapan yang tajam.

Dentuman keras stereo terdengar riuh seakan siapapun yang mendengar nya ikut terbuai mengikuti alunan dentuman musik dj itu, bahkan banyak sekali perempuan yang berpakaian minim dengan beraninya meliukan tubuhnya pada lelaki hidung belang dan mengikuti alunan musik itu, bebauan alkohol yang beterbangan di ruangan itu seakan sudah menjadi pengharum ruangan yang wajib untuk klub malam terbesar di ibukota matahari terbit itu.

Tetapi walaupun suasana klub malam itu membuai setiap orang di dalam nya, tetap saja tak membuat lelaki berkemeja putih yang sedang duduk di depan meja bartender sambil menikmati wine berwarna ungu di genggaman nya diam tak bergeming, dengan penampilan nya yang sedikit berantakan membiarkan kancing kemeja teratas dan keduanya terbuka, mengabaikan setiap buaian lembut wanita berpakaian minim berwarna hitam itu yang masih betah menekankan tubuhnya pada lengan lelaki itu.

"ayolah kita main sebentar disana, aku sangat kesepian" buai wanita itu seraya menarik kerah kemeja lelaki itu mendekat padanya.

Lelaki itu hanya diam memandang tajam wanita itu, seakan merasa ditantang wanita itu justru semakin menarik kerah lelaki itu dan mendekatkan wajah nya pada wajah lelaki itu, tetapi saat bibir merah marun wanita itu hampir menyentuh bibir yang selalu membentuk garis lurus itu, tiba-tiba ada sebuah tangan seorang wanita yang memegang pundak lelaki itu dari belakang.

"maaf sepertinya kau bukan selera nya" ucapnya sambil menyisir rambut pendek nya kebelakang memamerkan leher putih dan jenjang nya.

"apa maksudmu?" tanya wanita bermata kucing itu.

"Kau tau kenapa? Hm..Ya...karna dia tidak suka dengan serigala liar" merasa terganggu dengan wanita yang tiba-tiba datang mengganggunya, wanita yang disebut serigala itu menjauhkan wajah nya dan memandang sinis wanita di hadapannya yang memakai pakaian tak kalah minim dengan nya, walaupun bedanya wanita di hadapannya tak memakai riasan wajah yang tebal sepertinya.

"apa-apaan kau ini! Aku yang lebih dulu dengannya! Kau carilah tuan mu sendiri" ucapnya seraya mendorong wanita yang baru saja mengganggu kegiatan nya dengan lelaki itu.

Tapi bukannya pergi dari sana, wanita berbalut kain perak itu justru malah mengeluarkan beberapa lembar uang dan menyerahkan nya pada wanita yang tadinya sedang bersenang-senang dengan lelaki itu.

"ini..sekarang carilah tuan mu yang lain, dia milikku sekarang" ucapnya dan duduk di samping lelaki itu.

"kau benar-benar licik" sahut wanita berbalut kain hitam itu dan segera pergi saat sudah menerima uang yang deberikan wanita itu.

"huh..setidaknya kau harus menghindari perlakuan nya tadi, bagaimana jika kau melakukan hal-hal yang aneh padanya, seharusnya kau ingat profesi mu itu, kau ini seorang dokter! Tapi kenapa sikap mu seperti berandalan begini!"

Wanita itu terus saja mengoceh walaupun diabaikan oleh lelaki itu.

"berisik"

"a-apa! Hei aku baru saja menyelamatkan mu dari serigala liar tadi, seharusnya kau berterima kasih padaku" sahut nya marah.

WasurerarenaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang