7 shiranai

64 0 0
                                    

"toilet"

Aku segera pergi tanpa memperdulikan nya yang kini melihat ku bingung, masa bodoh aku sungguh lelah, aku ingin semua ini segera selesai, aku melangkahkan kakiku ke bar yang cukup sepi di gedung ini, memang bar ini lah salah satu tempat yang dikosongkan dan tak dipakai, tetapi ternyata sudah kuduga bukan aku saja yang berada disini, haah.

"hey... Kemari teman, aku punya wine yang enak untuk mu cepat" ucapnya seraya menepuk kursi disamping nya, aku melonggarkan kaitan dasi ku dan membuka kancing teratas kemeja ku.

"wow wow... Kau ini benar-benar, kenapa tidak sekalian saja kau membuka jas tuxedo mu dan ganti dengan jaket kulit kesayangan mu itu, lalu kau bisa lari dari pesta ini, kau bisa serahkan istri mu pada ku, kau tau? Tenang saja aku pakai motor kesini, kau bisa pakai kalau kau tidak mau pakai mobil"

Katanya dengan nada mengejek,aku hanya mengehela nafas berat dan mengambil wine di atas meja, lalu keteguk habis wine itu "haahh kau benar-benar lelaki jahat shigure, padahal dia sangat manis, mungkin seperti gula-gula, atau coklat? Hei kau suka sesuatu yang manis bukan, kenapa kau tidak begitu tertarik padanya?" cih dia sungguh berisik.

"urusai (berisik)" aku mengisi lagi gelasku dengan wine disamping ku, aku ingin sekali tidur.

"ck kau ini tidak dengan gadis lain atau istrimu kau tetap bersikap dingin pada mereka semua, seharusnya kau bersyukur kau sudah menikah dengan gadis seperti nya, coba kalau saja kau belum menikah, aku jamin kau tidak akan mempunyai keturunan... Sudah lah aku ingin bertemu istri mu dulu, ingat jangan menyesal saat dia tiba-tiba berpaling padaku, ini berikan bunga ini untuk ibu mu" ucap nya seraya menepuk pundak ku dan melangkah pergi dari meja bar.

"sora..."

"hmm.."

"jangan main-main dengan nya" aku berkata tanpa menoleh pada nya aku hanya fokus pada wine ku.

"yah mau bagaimana lagi, aku akan tahan semua pesona ku agar dia tidak jatuh padaku, tapi kalau saja dia masih jatuh pada pesonaku juga, kau tidak bisa menyalahkan ku karena dia sendiri yang datang pada ku"

"yah kita lihat saja"ucapku seraya meneguk kembali wine ku, saat ku dengar suara pintu yang tertutup, aku memijat pelan pelipis ku, kukira aku tidak boleh minum lagi, aku masih ada beberapa acara hari ini.

"sudah kuduga kau ada disini" aku menoleh kan kepala ku, dan segera bangkit dari duduk ku, sora sialan.

"jangan salah kan sora, kau juga yang seharus nya bertanggung jawab dengan acara mu sendiri" katanya seraya menatap ku tajam.

"aku hanya beristirahat sebentar" jawab ku seraya merapikan penampilan ku yang sedikit berantakan, dan melangkah pergi melewati nya.

"kau seharus nya bisa membuka sedikit hati mu untuknya" otou-san berkata saat sebelum aku menutup pintu bar, siapa peduli.

"shi-kun!!!" haah kenapa mereka kompak sekali.

"kau ini benar-benar anak yang menyebalkan, kalau saja kau tidak sedang berpenampilan rapi kali ini, mungkin aku akan mejambak rambut mu yang selalu berantakan itu, memangnya kau ti-"

"ka-san sora memberi mu ini" aku menyodorkan rangkaian bunga iris padanya, aku benar-benar tak tahan mendengar ocehan nya.

"hee sora-kun sudah datang? Kenapa baru bilang sekarang sekarang dimana dia aku ingin sekali mencium anak itu?" aku melangkah pergi tak memperdulikan ocehan nya dan segera pergi mencari sora.

"aiisshhh anak itu, untung dia tampan"

Aku melangkah kan kaki ketaman belakang sebenarnya dimana dia, saat aku membuka pintu taman aku melihat gadis itu sedang mencabuti rumput taman di sekitar nya dan melempar nya pada pria disamping nya, gadis itu tertawa sangat lepas sampai-sampai tidak menyadari aku yang sudah berada di belakang mereka.

WasurerarenaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang