The Beginning of the story

880 53 18
                                    

Senyuman, satu garis lengkung yang meluruskan segalanya
-A.n.n
.

"Nat! Nat!"

"Woi budek!"

"Elah ni anak, pasti masih ngebo"

Reza Rodriguez, udah tinggi, ganteng, pinter, half-bule, tajir pula, yaah, sayangnya aja playboy, nyebat, mabal tapi enaknya tiap ulangan nilainya perfect, pokoknya orangnya perfect, perfect in positive side and negative side (Lha, ngomong apa coba gue?)

"Eh, mas Reza, mau jemput non natasya ya? Tiap hari kesini, pacarnya ndak marah apa, mas?" Goda pak Joe, satpam rumah Natasya.

"Haha, bapak bisa aja, orang rumah sebelahan kok, Natasya nya ada pak?" Tanya Reza memarkirkan motornya didepan gerbang.

"Wah ada mas, masuk aja, palingan masih tidur" kata pak Joe membuka pintu gerbang.

"Pasti itu pak, dia kan Kebo"

"Ya kali mas, non Natasya disamain sama kerbau, kan kerbau bau mas, item badannya besar lagi, kan beda sama non Natasya"

"Maksud saya, kebo dalam artian kerjaannya tidur, ga mau bangun gitu lho pak" ujar Reza sabar.

"Bukannya kerbau hewannya rajin ya mas, kayak jadi lambangnya kemakmuran, kerja keras gitu mas"

Reza hanya menanggapi dengan tertawa dan membatin 'ape lu kate dah pak, untung orang tua, kalo bukan udah gue gibas'.

Dari balik pintu rumah, muncul Natasya "etdah kalian, ini masih pagi coy, udah ngegosipin orang aja, orangnya denger pula, ape kate akhirat mas".

"Wah putri tidur udah cantik, kirain masih jadi kebo"

"seenak jidat lo aja kebo, makan noh tayi kebo, gue selalu bangun pagi yak, best future wife nih mabro"

"udah ah, nanti telat, gue gak mau kena semprot bu Dev" ujar Natasya mengenakan helm nya.

-----------------------------------------------------------
Natasya's POV

"Apaan tuh rame rame, Kat?" Tanya gue sesampainya di kelas.

"Oh itu, lagi pada nyalin tugas dari pak kumis yang kemaren, lo udah?" Katya bertanya balik.

Katya Hill, ini cewek tulen (ya iyalah Nat, emang cewek apa? Cewek setelah Salmon gitu? Itu udah dipake sama cerita/film sebelah coy) baik, cantik, pinter, tajir, anaknya kepsek gayz.

Gue sampai sekarang gak ngerti kenapa dia mau temenan sama gue, ya gue sadar kok gue bego--wait, tadi dia bilang tugas dari Pak Kumis? Anjir, gue belum ngerjain sodara sodara.

"Anjiir, gue belum ngerjain, liat punya lo, plis Kat, Katya baek deh" kata gue ngasih wink gitu ke Katya, yha lo tau lah, yang lagi ngetren sekarang, modus gayz.

"Yee, modus lo, nih buruan, nanti keburu nongol tuh kumis" kata Katya menyodorkan tugasnya yang dengan segera gue salin, kalo soal ginian, gue jamin gue mesin fotocopy nomer satu deh.

Ting tong ting tong.

Yha lu pada tau lah itu bunyi apaan, bunyi paling dibenci anak anak gayz, yak, saatnya memulai pelajaran.

---------------------------------------------------------

"Ezaaa, pulang yokk" teriak gue, dikantin udah sepi, tinggal temen temennya si Reza, yang lagi asik ngerumpi (baca: nyebat).

Pertama dan terburuk, ada Ricky Valda, playboy akut, paling bangsat diantara temennya, kadang bisa seminggu ganti pacar 2x atau ngejalanin sekali dua (lu kate motor kali Nat), tapi emang gue akuin kalo dia ganteng, meski bukan yang terganteng.

My Precious LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang