If something is possible, carry on as planned. Even if isn't possible, do it anyway
--K.T.Gak ngerti? Sama saya juga.
--Author.
"Natasya?"
Gue menoleh, ternyata Reza and the genk, "apaan?"
"Cantik cantik kok kena hukum" sahut Ricky, disertai tawa temannya.
Gue ngelirik Keenan, entah kenapa rasanya, yaah hambar gitu, dibilang juga gue orangnya mudah fall in love juga mudah move on, elah.
"Ngomong lo ama tembok" Reza melirik Andrian tidak suka, fine, gue beneran jarang kena hukum, biasanya disaat gue bakal kena hukum si Reza bakal muncul nolongin gue.
"Dia buat masalah ke lo, Nat?" Tanya Reza menunjuk Andrian yang sedari tadi diam.
"Tah" gue mengedikkan bahu.
Reza menghembuskan nafas, "lo" Reza meraih kerah baju Andrian.
"Jangan. Deket. Deket. Natasya" ditekannya tiap kata yang ia ucapkan.
"Weii, nyante, dek" Andrian menekan kata 'dek'.
"Sok senior lo"
"Reza, udah" lebih baik gue misahin mereka sekarang sebelum terjadi pertumpahan darah.
Gue tau, soal tonjok tonjokkan, Reza nomer 2 dibawah Malvin yang notabene nya udah Monster, bahkan Reza bisa memakai cara cara licik dalam tawuran, dan gue juga yakin, Andrian yang merupakan kakak kelas juga gak kalah brutalnya dari Reza.
Plus, gue gak mau jadi saksi dalam bentrokan anak SMA.
"Inget, lo cuma bawa masalah ke Natasya" kata Reza sekali lagi.
"Bukannya lo tuh yang bawa masalah?" Balas Andrian sengit.
"Lo bilang apa barusan?!" Reza terpancing emosi.
Fine, mereka sama sama bawa masalah ke hidup gue.
Beruntung Keenan menghentikkan mereka, "Berenti. Lo serasa ikan yang barusan makan umpan"
"Bener kata Keenan, kalo lo kepancing, yang bakalan kena masalah ya pasti lo" Ray menambahkan.
"Hajar aja, Za" dan jitakan demi jitakan pun melesat ke kepala Ricky.
"Yee kompor"
"Ampuun ndoro" gue terkikik melihat pose lebay Ricky
"Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat"
"Jangan bawa bawa pantat!"
"Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang"
"Siapa yang ngomong? Kagak nyambung keles"
"Di mana kayu bengkok, di sana musang mengintai" ujar Andrian menggeleng kepala melihat kelakuan kami.
"Lo nyindir gue?"
Dan akhirnya tawa kami meledak, entah apa alasannya, tapi seru aja.
Dahulu kami tertawa dengan riang.
Namun semua berubah disaat guru piket menyerang.
Hanya Bu Sri yang mampu menghentikan tawa kami.
End.
Gak deng canda.
Reza mengacak rambut gue sebelum dia kembali ke kelas, "hati hati ama vampir"
Ya kali Za, kalo vampir nya secakep Andrian gue rela, mau diisep darahnya juga gue rela, tapi gue cuma ngejawab, "iye"
![](https://img.wattpad.com/cover/66599540-288-k442177.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Love
Roman pour AdolescentsJust like people says, "Patah hati adalah proses menuju kedewasaan. Sering patah hati tidak berarti kita harus putus asa mengejar cinta. Cinta butuh perjuangan. Perjuangan untuk mempertahankan kenyamanan"