PART 16 ''VIANDRA....''

261 11 1
                                    


Vindra pov

Kini sudah memasuki musim penghujan entahlah sejak hamil aku sangat menyukai hujan. Seperti malam ini ribuan rintih hujan mulia membasahI bumi. Aku menarik selimutku dan menikmati bunyi rintikan hujan seakan sebuah melodi indah yang membuatku tenang.

Tidak terasa kini usia kandunganku sudah memasuki bulan ketujuh dan selama itu juga aku tidak memberi tau davin tentang kondisiku sebenarnya bahkan aku sama sekali tidak menyentuh obat penghambat perkembangan kangker yang di berikan dokter stefany. Karna aku tidak inggin melukai calon bayiku.

"kau belum tidur " ucap davin

'aku belum ngantuk" jawabku. Ya aku sama sekali belum merasakan kantuk sama sekali.

"kenapa, apakah anak ayah menggusik bunda sehingga bunda tidak bisa tidur" ucap davin di perutku sesekali tanggnya menyentuhnya lembut. Ya davin selu menyebutnya ayah jika sedang bekomunikasi dengan calon bayi kita.

"ti... dak... awwhhh" aku mersakan sakit yang teramat sangat pada perutku. rasa itu datang lagi di usia kandunganku yang semakin ini,rasa sakit itu seamkin sering datang.Oh tuhan tidak sekarang setidaknya tidak dihadapan davin.

"kau kenapa" tanya davin saat mendengarku merintih kesakitan.

"anak kita menendang perutku. Aww" dustaku.. lagi lagi rintihan keluar dari mulutku saat aku sudah tidak bisa menahan sakit rasa ini lagi.

"anak ayah tenang ya.. kasian bundanya" ucapnya mengelus perutku lembut. aKu hanya diam aku sudah tidak dapat mendengar apa yang davin ucapkan . ini benar benar sakit tuhan tolong aku, tolong hilangkan sakit ini.ucapku dalam hati sambil meremas kuat seprai berharap dengan melakukan itu bisa sedikit menguranggi rasa sakit yang aku rasakan.

Davin pov

Kini usia kandungan viadra sudah memasuki bulan ketujuh. Entah mengapa kehamilan vindra tidak seperti ibu ibu hamil yang lain . semakin hari tubuhnya semakin kurus tak jarang aku dapati vindra Menaha sakit.

"tidak... awww" aku mendengar viandra kesakitan.

"kau kenapa" tanyaku saat mendengar viandra merintih kesakitan.

"anak kita menendang perutku. Aww" ucapnya lagi lagi rintihan keluar dari mulut viandra 

"anak ayah tenang ya.. kasian bundanya" ucapku dengan mengecuap perut viandra berharap  bayiku bisa tenang.aku merasakan tubuh viandra semaki bergetar ada denganya.

''vi''paggilku tapi aku tidak medapatka jawaban dari viandra

"vi" paggilku lagi...dan kini pandanganku beralih pada viandra.tuhan ada apa degan viandra kenapa tubuhnya penuh dengan peluh dan wajahnya sangat pucat.

"vi,,, vi ada apa denganmu"uapku

"sakit....."ucap viandra disela sela rintihaya tanpa perlu dia ucapka aku tau jika kini dia tegah menahansakit.

"ada apa degamu, kenapa bisa seperti ini"ucapku lagi

"sakit..hikks''oh tuhan apa yang harus aku lakuka.aku langsung membawa viandra dalam dekapanku dan membawanya menuju rumah sakit. 

lama aku menunggu di ruang tunggu menunggu viandra selesai di tangai. dan setelah dua jam lebih aku menunggu akhirnya dokter yang menagani viandra keluar.

"bagaimana keadaannya."tayaku pada dokter yang menagani viandra.

"apakah anda pak davin suami dari ibu viandra" tanya dokter itu apakah dia masih harus menanyakan itu.

"ya"jawabku pada akhirnya.

"mari ikut saya" ucapnya aku megikuti dokter itu menuju ruangannya.

"apa yang terjadi pada viandra. apakah hal semacam ini wajar dialami ibu hamil"ucapku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PLEASE, LOOK AT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang