VIANDRA POV
"vin kau meninggalkan ini di ruangganku" ucap seorang gadis memasuki ruangan davin. Kini pandangganku beralih pada sosok seorang gadis yang tinggi dan cantik. Siaapa gadis ini, apakah gadis ini yang di maksud andre. Cihh jadi inikah alasan davin menyetujui permintaan ayah dan ibu. Yang memintaku untuk tidak bekerja lagi,agar dia lelusa berdekatan dengan perempuan ini. Tapi tunggu, siapa sebenarnya gadis ini. wajahnya tidak asing untukku.apakah aku pernah bertemu dengannya sebelumnya. Tapi dimana?
"apakah kita jadi makan siang bersama, " tannyanya yang tidak memperdulikanku di ruangan ini.bahkan lihatlah bagaimana tingkahnya saat ini. Tanngannya bergelanjut manja pada Lenggan davin.
"apa kalian ada janji makan siang" tanyaku lebih seperti peryataan pada davin.
"ahh.. ternyata ada orang disini. Maaf aku tidak melihatku. Pandanganku terlalu fokus pada davin" ucapnya
"ahh... tidak masalah lagi pula. Aku bukanlah orang yang penting disini. Bukan begitu pak davin" ucapku dan melirk tajam davin. Enatahlah kenapa emosiku naik tiba tiba melihat pemandangan yang kurang menyenagkan di hadapanku saat ini.
"aku clara, aku pegawai baru di perusahaan ini. Apakah kau jga pegawai perusaan ini.tapi aku tidak pernah melihatmu" ucapnya. Siapa nama gadis itu CLARA. Clara ahh aku baru mengingat siapa sebenarnya gadis itu. Bukankah dia gadis yang sama yang aku temui di kantin kampus dulu. Bukankah gadis adalah pacar davin dulu. Atau masih sampai saat ini. Tapi bagaimana bisa gadis ini sapai ke sini. Cihh begitu cintanyakah dia pada davin.
"ahh aku bukan pegawai di sini... saya hanya pelayan yang pengatarkan makan siang untuk bapak davin. Tapi saya rasa ini bukan waktu yang tepat. Karna pak davin sudah memiliki janji makan siang bersama anda' ucapku
"maaf jika kehadiran saya menganngu bapak dan ibu saya permisi" ucapku dan beranjak pergi meninggalkan ruangan davin tanpa sedikitpun menoleh kearah davin'
"apa yang kau lakukan" terika davin entahlah padaku ataupun kekasihnya itu. Aku tetap melanjutkan lakahku untuk segera pergi menjauh dari ruangan itu. Berlama lama diruanggan itu hanya akan membuatku semakin sakit.
'viandra " teriknya lagi dan kini tangannya sudah menarik tangganku dan membawaku dudk kembali kesofa di mana aku duduk tadi.
"vin, apa yang kaulakukan kau membuatku takut" ucapnya dan kini memeluk davin.
"seharusnya aku yang bertanya padamu apa yang kau lakukan" ucap davin
"aku memelukmu, lalu apa yang salah jika aku memlukmu"ucap clara
"jagalah sikapmu di depan karyawan"ucap davin
"bukankah disini tidak ada karyawan, gadis itu bukanlah karyawan perusahaan ini" ucap clara.
"dia memang bukan karyawan perusahaan ini. Tapi dia istriku" ucap davin. Entahlah aku merasa ada beribu kupu kupu di di dadaku saat mendengar davin mengakuiku sebagai istrinya. Terlebih di depan gadis ini.
"cihhhh,,,, ayolah vin jangan bercanda. Aku tau kau menghindariku tapi jangan membuat omong kosong yang mengatakan gadis rendahan ini istrimu"ucapnya.
Rendahan bukankah kau yang rendahan bagaimana bisa dia menggoda seorag laki laki yang meiliki seorang istri bahkan satu perusahaan ini tau siapa aku.
"katakan padaku siapa kau sebenarnya" ucap clara padaku
"aku vndra" ucapku santai.
"viandra, oh aku mengingatmu sekarang. Bukankah kau gadis murahan yang sejak kuliah dulu selalu mengejar ngejar davin. Berharap davin membalas perasaanmu. Kau perlu tau viandra sekarang atau pun dulu davin tetaplah milikmu. Bahkan aku tau pasti pernikahan seperti apa yang kau jalanai saat ini besama davin"ucap gadis itu. Mendengar itu semua membuatku marah tapi sebagian dar diriku membenarkan ucapan gadis itu. Aku begitu bodoh mengejar ngejardavin. hingga pada akhirnya davin menyakitiku dan sekarang meskipun davin miliku di hadapan hukum ataupun agama. Tapi satuhal yang tak dapat ku miliki HATI DAVIN. Sekuat apapun aku mencoba sebesar apappun rasa cintaku. Gadis yang davin cintai bukanlah aku tapi clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE, LOOK AT ME
Romansamencintaimu adalah suatu kesalahan terbesar yang penah aku lakukan. akan tetapi melupakan mu adalah hal tersulit untukku. karana sebesar apapun aku membencimu rasa cintaku lebih besar padamu. -viandra- membuatmu mencintiaku dan menghancurkan persaan...