HAIIIIIIII,,,,, UDAH POSTING CERITA BARU NIH,,, PADAHAL CERITA "WHO'S MY DADDY" BELUM KELAR. SEMOGA KALIAN SUKA. DAN SEMOGA CERITA INI DAPAT RESPON YANG BAIK AH LEBIH BAIK DARI "WHO'S MY DADDY"
"HAPPY READING ALL"
Pagi ini mentari tidak muncul dari perpaduannya, digantikan dengan awan hitam yang menutupi lagit biru. Rintik hujan pun tak segan untum membasahi bumi. menandakan musim kemarau telah berganti dengan datangnya musim hujan.
"euhhgg" desahan kecil has orang yang baru bangun tidur terdengar dari mulut seorang gadis. Dilanjutkan dengan gerakan halus untuk meregakkan otot otonya yang kaku. Kini pandangannya beralih pada sebuah jam yang berada tepat di hadapnya.
"shit, " ucapnya saat meliah aarah jam menunjukkanpukul tujuh pagi, menggingat hari ini akan ada kuliah pagi, gadis itu beranjak dari tempat tidunya dan berlari menuju kamar mandi.
"seadnya ada mamah di sini pasti aku tidak akan terlambat " ucapnya di tenagah aktifitasnya membersikan tubuhnya . Gadis ini merindukan terikah khas seorang ibu yang membangunkan anaknya setiap paginya. Tapi pagilan itu sudah tak pernah dia dengar hampir empat tahun belakangan ini. Dia harus hidup seorang diri jauh dari keluarganya. Demi sebuah ilmu yang harus iya tuntut.
Setelah selasai dengan aktifitas membersihkan tubuhnya, gadis itu bersiap siap untuk berangkat ke kampus. Menggingat hari ini dia harus ada di kampus pukul delapan pagi. Dan sekarang sudah jam tujuh lewat tigapuluh lima menit. Untung jarak antara kampusnya tidak terlalu jauh. Dapat di tempuh 10 menit untuk berjalan kaki dan 3 menit jika menggunakan kendaraan.
"derrttttttt... dretttttt "Sebuah dering hp membuatnya menghentikan aktifitsnya dari menyiapkan buku buku yang harus iya bawa ke kampus.
Vivi pov
"iya halo" ucapku setelah melihat siapa yang menelfonku sepagi ini.
"kau dimana" ucap seseorang dari sebrang telfon
"masih dikos kenapa" ucapku
"apa masih dikos, ini jam berapa "teriak naya saat mengetahui aku masih dikos. Aku punn melirik jam yang bertenger di dinding tepat di hadapanku.
"iya iaya aku tau, ini aku sudah mau berangkat kok" ucapku pada akhirnya.
"ok cepet" lanjutnya sebelum memutuskan sambungan telfon. Akupu mulai keluar dari kos, menuju kampus.
'sudah masuk musim hujan " ucapku lebih tepatnya pada diri sendiri. Lalu menadahkan tanganku untuk merasakan tetesan demi tetesan air hujan yang turun membasahi bumi.
"kenapa harus hujan sepagi ini sih" gerutuku. Dan mulai melebarkan payungnya yang sejak tadi ada pada genggamanku. Dan mulai melangkahkan kakiku menuju kampusnya yang tidak jauh dari temat tinggal ku saat ini.
aku berada dikoridor kampus menuju kelas. Sesampainya dikelas aku langsung meletakan tas dan menghempaskan tubuhku diatas kursi.
"diluar hujan " ucap naya yang duduk di sampingku.
"menurutmu"ucapku entahlah hujan pagi ini membuat moodku sedikit buruk.
"ada apa denganmu, aku tau kau tidak menyukai hujan tapi kenapa kau lampiaskan pada ku" ucapnya
"sorry, "ucapku pada akhirnya " kau tau kan aku tidak terlalu menyukai hujan" lanjutku. Aku liahat naya hanya mengangukkan kepalanya seakan mengiyakan apa yang aku katakan.
" kau sudah mengerjakan tugasmu"
"aku tidak akan pernah lupa dengan tugas tugas itu,"jawabku sedangkan naya hanya berohria atas jawabanku sedangkan aku masih sibuk dengan hp yang ada di tanganku.
"apa yang kaulakukan" ucap naya pasaran dengan apa yang aku lakukan
"tidak ada" jawabku tanpa melepas pandanganku dari layar hpku saat ini.
"benarkah, lalu kenapa sedari tadi kau senyum senyum sendiri, apa kau sudah gila" ucapnya mukin karna tidak puas atas jawabanku.
"gila,,, yakkk apa maksudmu"ucapku sedikit keras padanya. Lebeh tepatnya aku membentaknya.
"lalu apa, coba liat"ucapnya dan mengambil hp yang berada di tanganku.
"cihhh dia lagi, apakah kau tidak bosan melihat wajahnya setiap hari"ucapnya dan menyerahkan hpku yang dia ambil secara paksa dariku.
"aku tidak akan pernah bosan"ucapku. ya mataku tidak akan pernah bosan melihat wajah pria yang menjadi wallpeper hpku saat ini.
" mau sampai kapan,vi"ucapnya dengan menatapku penuh tanya.
"maksudmu" ucapku bingung ah lebih tepatnya pura pura bingung
"kau tau pasti yang aku maksud" ya aku tau apa yang dia ucapkan hanya saja ku bingung harus menjawab apa.
"entahlah" hanya kata itu yang akhirnya kerluar dari mulutku.
"apakah kau tidah lelah hanya meliahatnya dari jauh,jika kau menyukainya katakan, ungkapkan, setidaknya berbuat sesuatu. Jangan hanya begini mengaguminya dari jauh. Dia tidak akan pernah tau perasaanmu. Dia bukan seorang cenayang yang akan tau perasaanmu tanpa kau katakan padanya''apa yang di ucapkan naya mungkin ada benarnya. Hanya saja aku takut ah lebih tepatnya aku pengecut. Jangankan untuk mengungkapkan berbicara dengannya pun tidak pernah aku lakukan. Dia terlalu sulit untukku, terlalu jauh untuk aku gapai dan bodohnya aku, menyukainya.
"lalu" ucap naya
"lalu apa" ucapku bingung
"kau tidak akan melakukan apapun"ucapnya
"ya aku akan melakukan itu tapi tidak sekarang, tidak untuk saat ini" ucapku pada akhirnya
"nanti saat aku siap, saat kesempatan itu ada " ucapku.
" apa di sini kosong" ucap seseorang dan meletakan tasna di bangku tepat di sebeah kiriku
" ya" jawabku tanpa melihat siapa orang itu.
"aku rasa kesempatan itu akan datang"ucapnya.
' berhentilah berbicara omong kosong, jangan terlalu yakin" ucapku pada akhinya
"kau tidak percaya" ucapnya
'ayolah naya, berhentilah membicarakannya, jangan membuatku semakin mengharapkannya" ucapku pada akhirnya.
"cihhh... liatlah siapa yang kini berada di sampingmu"ucapnya " setelah itu baru kau tau, kesempatan itu benar benar ada, sekarangtinggal kau saja yang bisa memanfaatkan kesempatan itu atau tidak"ucapnya dansaat itu juga pandanganku beralih pada sosok yang ada di sampingku. Dan betapaterkejutnya aku saat aku mengetahuisiapa di. DAVIN AQUINO THEDJAMUKTI. "
TBC
JANGAN LUPA VOTE AND KOMENT DITUNNGU... MINIMAL 10 VOTE DAN 10 COMENT BARU DILANJUT YE...
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE, LOOK AT ME
Romansamencintaimu adalah suatu kesalahan terbesar yang penah aku lakukan. akan tetapi melupakan mu adalah hal tersulit untukku. karana sebesar apapun aku membencimu rasa cintaku lebih besar padamu. -viandra- membuatmu mencintiaku dan menghancurkan persaan...