12. Hukuman

13.9K 958 0
                                    

'Abs'

12. Hukuman

s r m w u l a n d a

****

(Namakamu) mendengus sebal seraya menatap guru di hadapannya. Gurunya yang satu ini memang tidak akan berhenti mengajar sebelum bel benar-benar terdengar di telinga nya. Berbeda dengan guru lain yang biasanya keluar beberapa menit sebelum istirahat.

'Tet...'

Batin (Namakamu) bersorak saat mendengar suara yang menurutnya sangat indah itu. Guru itu segera mengakhiri pembelajarannya lalu pergi keluar. (Namakamu) merenggangkan otot-ototnya yang kaku dengan merentangkan tangannya.

"Guru lo yang tadi kayak ta*ik banget yah." komentar Steffi dengan kesal.

(Namakamu) dan Salsha mengangguk setuju. Guru itu memang menyebalkan.

"Kantin yuk, kelas Wirda dulu tapi." ajak (Namakamu) lalu berdiri.

Salsha dan Steffi mengangguk setuju lalu berdiri. (Namakamu) segera berjalan keluar kelas, di ikuti Salsha dan Steffi di belakangnya.

(Namakamu) melangkahkan kakinya keluar kelas, namun langkahnya sempat terhenti saat ada seseorang yang berani mengenggam tangannya. (Namakamu) segera menengok lalu mendapati wajah Iqbaal yang tepat berada di depan wajah (Namakamu). "Kak Iqbaal?" tanya (Namakamu).

Iqbaal terkekeh lalu segera menjauhkan wajahnya kembali ke posisi normal. "Lagian nyelonong aja," ucap Iqbaal yang dengan santai masih menggenggam lengan (Namakamu). "Mau kemana?" tanya Iqbaal.

"Kelas Wir.. eh Wirda! baru juga gue mau nyusul." pandangan (Namakamu) segera teralihkan pada Wirda yang baru saja tiba.

Wirda tersenyum kecil. "Katanya pas pagi lo berantem ya? duh gue ketinggalan mulu. Sorry ya" ucap Wirda tampak merasa tidak enak.

(Namakamu) mengibaskan tangannya. "Gapapa. Btw ini temen smp gue, inget yang pernah gue sama Salsha ceritain?"

Wirda mengangguk. Anggota The Queen yang berbeda SMA.

"Steffi." Steffi mengulurkan tangannya disertai senyum manis yang jarang ia tunjukan, kecuali untuk beberapa orang tertentu saja.

Wirda mengangguk seraya menyalami tangan Steffi. "Wirda." ucap Wirda.

"Udah yuk kenalannya. Gue laper." celetuk Salsha yang membuat semuanya menatap Salsha dengan alis mengkerut.

"Apa? emang salah ya kalo orang laper."

****

"Eh gue mau beli minum dulu ya. Anjir lah si Steffi masukin sambel banyak banget ke baso gue," ucap Salsha mengumpat.

Steffi tertawa melihat Salsha yang seperti anak anjing mengharapkan tulang. Sedangkan Wirda hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. (Namakamu) dan Iqbaal? ah mereka terlalu sibuk berpacaran tanpa memperhatikan Salsha dengan ekspresi yang naudzubillah nya itu.

"Gue bales lo." desis Salsha lalu hendak berdiri. Namun belum sempat Salsha berdiri. Seseorang meletakan sebuah minuman di dekat Salsha. Salsha melihat ke arah orang itu. "Eh kak Aldi." Salsha segera tersenyum manis.

"Minum, katanya haus." ucap Aldi menyodorkan minuman tersebut lalu duduk di sebelah Salsha.

Salsha terdiam beberapa saat untuk mencerna kejadian tadi, lalu setelah itu barulah ia meminum minuman yang Aldi berikan hingga habis.

(Namakamu) menatap bingung Aldi dan Salsha secara bergantian. Sejak kapan mereka dekat?

'Kepada (Namakamu) Alexa murid kelas X MIA 2 dan Iqbaal Dhiafakhri murid kelas XI MIA 1 harap segera ke ruang BP'

ABSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang