My First book! Mudah mudahan kalian suka yap!💕
"Hati-hati ya, belajar yang rajin, jangan nakal.., dan jangan lupa sholatnya," begitulah nasihat yang dilontarkan dari mulut bundanya Shirin.
"Iya bun, bunda juga hati-hati yaa, Shirin pasti bakal rindu sama bunda." ucap Shirin pada bundanya, lalu memeluknya dengan erat.
Begitulah perpisahan antara Shirin dan bundanya, saat pertama kali masuk ArAzhar Junior High Boarding School.
Nama lengkapnya Sukainah Shirin al athrus, dia biasa dipanggil Shirin. Umurnya 12 tahun dan hari ini adalah hari pertamanya di Sekolah ini.
Kemudian, Shirin duduk diantara 2 remaja perempuan. Yang sebelah kanannya satu memakai jam tangan hitam, dan yang sebelah kirinya sibuk dengan ponselnya.
"Hay," sapa Shirin mengawali perkenalan diantara mereka.
"Hai juga," jawab gadis yang memakai jam tangan warna hitam, sebelah kanan Shirin.
"Too," balas gadis sebelah kiri Shirin, yang tadi sibuk pada ponselnya.
"Nama kalian siapa?" tanya Shirin berusaha menutupi rasa gugupnya.
"Gue Diba," Jawab gadis yang disebelah kiri.
"Hanan," Jawab gadis yang memakai jam tangan hitam.
"Nama lo siapa?" tanya adiba sambil merobek bungkus permen kesukaannya, dan meletakkan ponsel miliknya.
"Shirin," Shirin lalu memberikan senyum terbaiknya.
"Dari sekolah mana?" tanya Hanan menopang dagunya.
"SDSN Fadhal Zaitun." Jawab Shirin lalu mengambil buku di tasnya.
"Dimana tuh?" tanya Adiba meraih ponselnya.
"Di Bogor," jawab Shirin singkat
"Ohhh, Bogor." kata Adiba sambil mengangguk-angguk. "Eh, selfie dulu yuk!"
'Cekrek.'
Tiba-tiba ada 2 orang muncul di belakang mereka. "Wah, selfie gak ngajak-ngajak." ucap gadis yang memakai baju putih dihiasi bunga bunga kecil berwarna pink, cute.
"Kenal juga belom, gimana mau ngajak?" jawab Adiba agak jutek.
"Ohya, kenalin.. Gue Dianty, gue alumni GIS." jawab gadis yang bernama Dianty itu.
"O-oh, GIS."
"Kita tilawah yuk!?" usul seorang gadis cantik, yang matanya membuat siapapun tidak bisa berkedip melihatnya.
"Ayok!"
"Oh ya, guys.. Nama gue Wirda." ucap gadis yang mengajak tilawah tadi.
"Hanan,"
"Adiba,"
"Shirin,"
Begitulah pertama kali mereka berkenalan.. Hingga saat ini, mereka bersahabat.
•••
"Han.. Ayo, cepet! Telat deh, gue mau buru-buru ke kelas." ucap seorang gadis yang sedang mengaitkan peniti di jilbabnya, Dianty.
"Gak baik buru-buru Dant, itu sifatnya setan." ucap wirda yang sedang mengikat tali sepatunya.
"Udah ah.. Cepet Han!" seru gadis yang berwajah lonjong dan berkulit putih, menghentikan pertengkaran kecil para Sahabat nya, Shirin.
"Iyaaaaa, sabarlah buku gue mana sih?" ucap Hanan mengacak-ngacak rak bukunya.
Buku yang Hanan cari adalah buku "Jejak kaki Muslimah" buku yang sedang dibacanya 2 hari terakhir.
"Yang ini bukan?" tanya Dianty menunjukkan buku yang dimaksud pada Hanan.
"Iyaaaaa, kok bisa ada di lo sih, Dant?"
"Iya, gue liat buku itu di meja Adiba." jawabnya melangkah keluar dari kamar.
"Ayo dah, telat deh." Shirin mengalihkan perhatian, karena mereka sudah telat.
•••
Ketika sampai di kelas 8.4 mereka—Shirin, Wirda, Adiba, Dianty dan Hanan—sampai di kelas dalam keadaan sepi. Bukan karena mereka datang terlalu pagi, tapi karena jam pelajaran pertama di kelas mereka adalah jam pelajaran 'Bahasa Inggris' yang gurunya itu tegas, tegas banget.
Dianty mengetuk pintu kelasnya dengan hati-hati. Lalu membuka pintu tersebut, "Assalammu'alaikum, Sorry Miss.. We are lated becaus--"
•••
Yang punya kritik saran boleh loh dibagi-bagi. Ohya, maaf kalau banyak kesalahan. Aku sedang belajar. Thanks for readed my story, and your vote:)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shine Promise [21/21]
Fanfiction[Completed] - Bercerita tentang janji 5 orang anak perempuan dengan persahabatan mereka. Dalam perjanjian itu, ada salah satu janji yang tidak memperbolehkan mempunyai 'teman laki-laki'. Di zaman sekarang, apakah bisa janji itu telaksana? Baca aja y...