"kring...kring...kring..."
Prilly mengerjap-ngerjap kan matanya saat mendengar bunyi jam beker di atas nakasnya berbunyi. dengan segera, Prilly mematikan jam bekernya yg suaranya mulai mengganggu itu.
Prilly membuka layar ponselnya. seketika senyumnya merekah saat melihat notifikasi di ponselnya. hari ini ia sedang berulang tahun.
ia berharap, akan ada perlakuan spesial dari orang yang spesial juga tentunya.
setelah rapi dengan seragam putih abunya, Prilly keluar dari kamarnya. menghampiri papa dan mama nya yang sedang sarapan sembari bercengkrama.
"pagi ma.. pagi paa.." sapa Prilly pada kedua orang tuanya dengan semangat.
"pagi sayang..." balas mama Uli.
mama Uli beranjak dari duduknya lalu menuju ke dapur dan membuka kulkas. diambilnya kue tart berukuran sedang, lalu menyalakan lilin yang berbentuk angka 17 di atas kue itu.
mama Uli datang ke meja makan dengan kue tart di tangannya. menghampiri Putri tercintanya.
Prilly tersenyum sembari menahan tangis-haru nya.
kini, Prilly berada di hadapan papa dan mamanya. mama Uli meminta Prilly untuk meniup lilin yang sudah mulai meleleh.
ada jeda sebentar saat Prilly ingin meniup lilin itu. ia meminta yang terbaik untuk dirinya, keluarganya, dan orang terbaiknya dalam hati.
"happy sweet seventeenth sayang.. makin baik dalam segala hal ya.." ucap mama Uli setelah Prilly berhasil mematikan api di lilin itu.
"makasih ya ma.." balas Prilly sembari memeluk mamanya.
"selamat ulang tahun ya prill.. semoga suksek kedepannya. aamiin" ucap papa Rizal pada Putrinya.
"makasih ya pa.." balas Prilly lembut sembari menahan harunya.
itulah keluarga Prilly. merayakan ulang tahun secara sederhana, namun dapat menghangatkan suasana. sederhana namun berkesan.
disekolah...
"heeii.." sapa Ali sembari menyamai langkahnya dengan Prilly. lebih tepatnya berbisik.
Prilly yang awalnya kaget, lalu membalas ucapan Ali dengan senyuman manis nya.
dalam hatinya Prilly berharap Ali mengucapkan sepatah dua patah kata untuk sweet seventeenth nya hari ini meskipun tidak mendapatkan kejutan darinya.
namun, harapannya tidak menjadi kenyataan. Ali sama sekali tidak mengucapkan apa pun padanya. mungkin Ali lupa dengan ulang tahun Prilly hari ini.
selama disekolah, Prilly hanya murung. Ia tak menyangka sweet seventeenth nya ini akan berjalan seperti ini.
tak ada sepatah kata pun yang terungkap dari orang-orang terdekatnya selain mama dan papanya.
sepulang sekolah...
Prilly berjalan dengan tergesa gesa menuju kamar mandi.
saat Prilly keluar dari kamar mandi. matanya memanas melihat pemandangan yang tak Prilly duga sebelumnya.
Prilly melihat Ali sedang memegang tangan perempuan sembari tersenyum. dan yang lebih parahnya, yang Ali pegang tangannya itu adalah Ina sahabat nya sendiri.
Prilly berjalan dengan emosi yang menggebu menghampiri Ali dan Ina.
Air matanya mengalir begitu saja saat sampai di hadapan Ali. Ali tampak melirik Prilly yang kini sedang menangis. Ali langsung melepaskan tangan Ina.
Sesaat kemudian, tangan mungil Prilly mendarat tepat di pipi Ali dengan keras.
"gak nyangka gue sama lo! maksud lo apa hah? ngelakuin ini depan gue? gue benci lo sumpah!" tangis Prilly pecah saat ini. ia berlari meninggalkan Ali dan Ina.
dengan cepat, Ali menyusul Prilly. berusaha menggapai tangan Prilly. hingga sampai di depan gerbang sekolah, Ali berhasil meraih tangan Prilly.
"Apaan sih, Lepasin!" Prilly meronta.
Ali tetap berusaha menggenggam lengan Prilly.
"Prill, dengerin aku dulu." ucap Ali dengan tatapan sendu.
"gue gak ada waktu buat dengerin lo. lepasin tangan gue! gue mau balik!" balas Prilly kasar. sembari melepaskan genggaman tangan Ali kasar.
"ikut aku!" Pinta Ali sembari menarik tangan Prilly. Prilly hanya bisa pasrah, karena genggaman Ali yang kuat.
Ali membawa Prilly ke taman dekat sekolah. saat ingin sampai di taman, Tangan Ali beralih menutupi mata Prilly dari belakang.
"lo apa apaan sih! lepasin gak!" ronta Prilly. tanpa menjawab, Ali terus membawa Prilly ketaman.
sesampainya di taman, Ali tampak memberikan aba aba dengan bersiul.
"Ali lepasin!" ucap Prilly.
"sabar dong, hitungan ke tiga kamu buka mata ya." ucap Ali lembut seolah tak ada masalah yang terjadi beberapa saat yang lalu.
"satu.."
"dua..."
"tiga!"
Ali melepaskan tangannya dari wajah Prilly, membiarkan Prilly membuka matanya.
Prilly memnutup mulutnya dengan tangannya. ia tak memyangka apa yang dilihatnya saat ini.
taman yang sudah di decor dengan sedemikian rupa, serta teman temannya yang sudah berkumpul disini.
Prilly membalikan tubuhnya menghadap Ali sembari tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapih.
spontan Prilly memeluk Ali erat. Ali pun membalas pelukan Prilly sembari mengelus punggung Prilly.
"ekheeem!" suara dehaman dari Randy membuat Ali dan Prilly menolehkan kepalanya kearah teman temannya tanpa melepas pelukannya. Randy tersenyum jail ke arah mereka.
"sumpah ya kamu tuh, ngeselin tau gak?" Prilly menepuk pelan lengan Ali. Ali hanya membalas dengan senyuman.
Ina datang dengan membawa kue yang diatas nya tertera lilin merah berbentuk angka "17"
Prilly tersenyum pada Ina. lebih tepatnya tersenyum-heran. bukankah sahabatnya tadi yang membuat emosi nya menggebu? lalu mengapa ia bisa disini?
"happy seventeenth birthday ya prill, soal yang tadi lo gk usah baper ya. cuma gimmick kok." ucap Ina sembari terkekeh kecil.
"oohh... gitu ya lo? parah lo gila! Btw, thank you ya kalian!!" balas Prilly.
"tiup... tiup... tiup.." ucap teman teman Prilly.
"hufftt...." Prilly meniup lilinnya.
semuanya bersorak sembari menepuk tangan.
Prilly tersenyum dalam sorakan itu.
"ya allah, terimakasih telah mengirimkan ku mereka. terutama sahabatku dan... Ali. terimaksih ya Allah.." batin Prilly.
yaayyy!!! part terpanjang di cerita aku. 800+ words! #BOOM!
THANK YOU.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
My Love Is You
Acakseorang aliando syarief yang merupakan ketua osis, dan prilly latuconsina yang merupakan sekretaris umum, mereka dipersatukan karena tugas osis mereka. seperti apakah hubungan mereka? akankah hubungan mereka baik baik saja? yuk baca ceritanya!