Chapter 4 - Welcome!

262 33 4
                                    

"Tataaaaaa." Suara cempreng Widya menyambut kedatangan Tata ke kelas.

Pagi ini keempat temannya sudah berada di kelas, lengkap personilnya udah kayak girlband mau perform.

Dan anehnya Putri yang biasanya paling jago urusan terlambat kini udah duduk manis bergabung sama cogan hunter lainnya. Padahal ini masih jam 06.45. Tumben.

Tata langsung menaruh tasnya dan menghampiri gerombolan gengnya.

"Guys, ada yang mau ku omongin sama kalian." Tata berminat memberitahu teman-temannya perihal kepindahannya.

"Mau ngomong aja susah betul. Biasanya juga langsung ngomong." Celetuk Widya sambil mengunyah keripik kentangnya. Yaampun ini anak masih pagi udah main gasak aja, ntar makin buntal tuh badan baru tau rasa.

Sedangkan ketiga teman lainnya hanya memasang ekspresi heran sekaligus penasaran dan sudah bersiap-siap memasang pendengaran mereka.

"Aku besok mau-"

Tong teng tong teng. Saatnya jam pertama dimulai

"Woy ibu datang woy ibu!" Teriak Rian sambil terbirit-birit menuju bangku tempat duduknya. Anak-anak pun langsung gaduh dan menghambur menuju tempat duduk mereka.

"Ahh ngacau aja sih." Ujar Putri.

Mereka berlima pun kembali ke tempat duduk mereka masing-masing dan langsung belajar seperti biasa.

***

"Tadi mau cerita apa? Cepet ntar keburu bel lagi." Tanya Via.

Tanpa basa basi lagi Tata langsung menjawab pertanyaan dari teman-temannya.

"Besok aku pindah."

Singkat. Padat. Namun jelas. Yaelah udah kayak pelajaran bahasa indonesia aja.

"HAH SERIUS?!" Tanya Putri sambil menggebrak meja kantin sontak membuat seluruh penjuru kantin melirik ke arah mereka. Ada yang lirik karena penasaran, ada juga yang ngelirik karena terganggu, adapun lirikan super tajam dari kakak kelas. Tajamnya ngalahin pisau yang biasa dibuat motong daging.

"Serius. Tuh ayahku datang kayaknya mau ke TU." Tata melihat ayahnya berjalan melintas di lapangan. Kebetulan mereka duduk di dekat jendela kantin otomatis bisa melihat orang yang berlalu lalang di lapangan.

"Emang kamu mau pindah kemana Ta?" Tanya Via.

"Iyanih kok tiba-tiba banget emang kenapa?" Cerocos Syifa.

"Aduh sabar dong tanya nya satu-satu lah. Entahlah ayah dipindah tugaskan di Jakarta. Ya mau gak mau aku harus ikutan pindah juga."

Seketika keempat temannya terdiam. Bisa dilihat ekspresi mereka yang sedih kehilangan Tata. Tanpa Tata, pasti sepi.

"Hari ini hari terakhir aku sekolah. Makannya aku mau puas-puasin sama kalian. Nanti sore kita quality time ya, awas aja kamu kamu pada gak bisa." Lanjut Tata.

***
Angin pantai bertiup membuat rambut,baju Tata dan teman-temannya berkibar bebas. Yap, mereka sekarang ada di pantai. Setelah puas mengelilingi kota yang sebentar lagi akan Tata tinggal, mereka memilih untuk duduk di tepi pantai sambil menikmati es kelapa.

Harusnya hari ini jadwal les Via sama Putri, tapi demi Tata mereka rela bolos.

Jam-jam segini biasanya Tata udah duduk manis di depan tv bareng ibunya sambil nonton uttaran. Tapi demi pertemuan terakhirnya sama cogan hunter, Tata ikhlas deh gak nonton sehari. Aduh gimana nasib veer nanti ya? Ah bodo amat.

"Guys." Ucap Tata perlahan

"Hmm?"

"Kita foto-foto yuk. Buat kenang-kenangan." Tata ingin foto banyak-banyak dengan temannya supaya foto tersebut dicetak lalu ditempelin di kamar barunya disana.

#CintagramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang