Girl and Semicolon

204 21 0
                                    

"Aku mendapat cerita dari bagian pemasaran kalau kamu dan pacarmu itu sudah putus lagi?" Tanya Ferish langsung saat mendapati Kenzou duduk di meja kantin.

"Begitulah." Jawab Kenzou acuh sembari memakan mie gorengnya. "Aku bosan"

"Selalu seperti itu." Ferish menggelengkan kepalanya heran.

Jangan tanya sudah berapa perempuan yang dibuat patah hati oleh Kenzou. Lelaki blasteran Jepang itu bahkan bisa berganti pasangan kencan dua kali dalam seminggu.

Ya, dia bisa mengencani delapan perempuan dalam satu bulan, dan kemungkinan besar semua perempuan cantik, seksi, tinggi semampai di kantornya sudah pernah menjadi teman kencannya.

"Mereka selalu menuntut prioritas. Harus ditelepon dulu, dibbm dulu, diajak makan dulu. Semuanya harus lelaki yang membuat move dulu. Memangnya kenapa kalau mereka yang mengajak duluan? Kelihatan murahan? Come on, lapar tidak akan selesai kalau kamu cuma bilang lapar. Harusnya ya kamu makan." Dengus Kenzou kesal yang hanya di balas dengan kekehan geli Ferish.

"God, dan berapa kali kubilang kalau kamu sama sekali ngga cocok kencan dengan golongan hawa yang super ribet dan penuh gengsi itu?"

"Karena lelaki tidak punya vagina dan payudara." Ucap Kenzou santai.

"Ken! Astaga! Ini ruang publik, watch your language dude!" Desis Ferish yang hanya dibalas dengan kendikkan bahu Kenzou.

"Dan kenapa para perempuan itu tidak bisa berpikiran simple?" Tanya Kenzou tanpa mempedulikan statement Ferish.

"Karena perempuan memang tercipta sebagai makhluk paling repot seluruh dunia."

"So why don't you try to make it simple?"

"Sekarang pertanyaannya, are you okay, jalan sama pacarmu dalam keadaan simple tanpa make up hanya memakai kaos, celana jeans dan flat shoes? Sedangkan gadis-gadis yang kamu temui nanti di jalan full make up dan stands out dengan dress cantik mereka?"

"I don't really matter, Fe. Pada dasarnya semua perempuan cantik, tapi perempuan itu yang menghakimi dirinya sendiri kalau dia jelek."

"Let me know it, kamu ketemu perempuan cantik dijalan dengan segala dandanannya, sedangkan pacarmu berpenampilan sangat sederhana. Apa kamu jamin ngga akan lirik perempuan cantik itu?"

"We have two eyes, Fe. Dan secara alamiah, kita pasti lihat sesuatu yang eye catching sadar ataupun ngga."

"Nah!" Ferish menjentikkan jarinya. "Dan secara alamiah, perempuan manapun ingin tampil lebih cantik dari yang lain."

Kenzou menegakkan tubuhnya dan menatap kearah Ferish penuh minat. "Let me tell you this. We're programmers, right? sebuah class selalu berada di awal dalam coding sheet dan semua programmer tahu dimana letak class. Dan saat class tidak ada, program itu tidak bisa di compile karena tidak bisa memanggil class itu, benar?"

"Okay.... So?"

"Sama seperti wanita cantik dan seksi dimata lelaki pada umumnya. Dia mencolok karena penampilannya dan kita selalu meneliti dan mengomentari, berapa ukuran branya, berapa besar pantatnya atau bagaimana hot ciumannya. Men always have this conversation, karena perempuan seperti itu terlalu mencolok, seperti class dalam programming."

Sebelah alis Ferish terangkat. "Okay, lalu?"

"Kenapa perempuan tidak berusaha menjadi sebuah semicolon?"

"What?" Kening Ferish mengernyit.

"Sekarang aku tanya, kalau dalam satu baris kode kurang satu saja semicolon, apa yang terjadi?"

"Error."

"Nah! Dan kenapa para gadis tidak berusaha menjadi semicolon? Kecil, sederhana tapi sangat dibutuhkan?" Kenzou tersenyum kecil. "Kami para lelaki tidak hanya butuh disenangkan secara lahiriah, Fe. Kami juga manusia yang perlu ketenangan batin. Cantik dan menonjol tapi tidak bisa membuat nyaman, untuk apa?"

Ferish menatap Kenzou penuh minat. "Lalu kenapa kamu ngga cari perempuan seperti itu?"

" A semicolon is too hard to find. Kamu tahu sendiri gimana frustasinya kalau saat program di compile dan ternyata error hanya karena satu semicolon yang entah kurang di tulis atau kelebihan. Kita harus lihat berbaris-baris kode untuk mencari satu semicolon yang terlewat itu."

"Jadi alasanmu berkencan dengan sekian banyak perempuan itu adalah...."

"I'm trying to find a semicolon to complete my life." Ucap Kenzou sembari tersenyum lebar tanpa dosa.

"Alasanmu!" Ferish terkikik geli sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku dengar bagian keuangan ada karyawan baru, Fe?"

"Jangan bilang targetmu selanjutnya?!"

Kenzou menyeringai lebar sembari memainkan alisnya. "Ini salah satu usahaku untuk mencari semicolon dalam hidupku."

"God!"

-o0o-


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StorageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang