You are...

362 30 1
                                    

“Kau mau sesuatu yang hangat, Ann?” tawar Caleb saat melihat Ann hanya duduk di mini bar apartemennya, menatap kosong entah apa yang ada didepannya dan mengacuhkan lelaki tegap yang ada di depannya. Ini bukan pertama kalinya Ann datang ke apartemennya tanpa berita dan berakhir diam seperti ini.

“Aku tau ini bukan pertama kalinya kau datang dan mengacuhkanku, lalu pergi setelah kau puas berdiam diri disini dan menjadikanku terlihat seperti orang bodoh, Ann. Tapi apa bisa kau katakan sesuatu sebelum aku memaksamu?”

Ann memandang Caleb lurus-lurus, lalu menghela nafas. Bukan, bukannya ia tidak mau menceritakan apa yang ada dikepalanya saat ini, tapi Ann hanya bingung bagaimana mengatakannya tanpa membuat lelaki yang sedang menatanya ingin tahu ini marah.

Let me think.” Ann  menatap Caleb lurus-lurus. “Aku bingung.”

Hah?!

Caleb hanya menggeleng. Maklum. Kelakuan Ann yang super tidak jelas seperti sekarang ini sudah biasa Caleb hadapi. Ann yang menggebu-gebu ingin makan sesuatu, tapi satu menit kemudian malah memilih tidur di apartemennya, atau Ann yang marah-marah pada Caleb tapi tak lama kemudian kembali ramah hanya karena Cartoon Network memutar Tom and Jerry kesukaannya. Yah, itulah Ann dengan mood swinger-nya, yang sayangnya mampu membuat Caleb jatuh hati.

“Kau ingin makan atau minum sesuatu?” tawar Caleb sembari membuka lemari es nya dan melihat-lihat isinya. Caleb tau persis kalau Ann sangat suka tumis brokoli buatannya, tapi sayangnyaa persediaannya sudah habis setelah kemarin Ann seharian penuh di apartemennya dan menuntut Caleb untuk melayaninya karena Ann merasakan super patah hati setelah portofolio-nya di tolak Mrs. Christina.

“Kau mau coklat panas?” tawar Caleb sembari membuka laci dapurnya dan mendapati coklat bubuk kesukaan Ann masih utuh disana. Di lihatnya kotak coklat yang di atasnya terdapat gambar potongan coklat meleleh dengan biji coklat yang tersebar disekitarnya, lalu terkekeh geli. Caleb baru sadar, apapun yang ada di apartemennya bukan hal yang ia sukai, melainkan semua hal yang Ann sukai. Mulai dari bertumpuknya DVD Tom and Jerry dan berbagai drama komedi romantis walaupun Caleb lebih senang dengan drama action atau horror, bantalan kursinya yang bergambar Spongebob, bukannya Spiderman atau cangkirnya yang bergambar Winnie the Pooh, bukannya Superman.

Sepertinya jatuh cinta memang sukses membuat Caleb kesulitan berpikir rasional.

“Apa pernah kau memikirkan, seandainya salah satu dari kita akhirnya berkencan dengan orang lain. Apa pasangan kita masih mengijinkan kita untuk duduk berdua entah di apartemenku atau apartemenmu untuk sekedar menonton Tom and Jerry?”

Caleb menghela nafas, ia tahu cepat atau lambat pertanyaan ini akan muncul juga. “Entahlah.”

Caleb membuka lemari yang terletak di atas kepalanya dan mengambil sebuah mug berwarna merah yang kali ini bergambar Jerry dengan keju yang ada di tangan kanannya.

“Apa mungkin laki-laki itu bisa mengerti persahabatan kita?” tanya Ann menggantung.

“Ada seseorang yang melamarmu?” tanya Caleb –berusaha- santai sembari meletakkan cangkir berisi coklat panas di depan Ann. “Kau ingin makan sesuatu?”

“Kalau kau? Apa ada yang ingin kau lamar?”

“Entahlah. Kenapa?”

“Bagaimana kalau misalnya kau dan aku mempunyai kekasih, kita menikah bersama di gereja yang sama dan melakukan resepsi di hotel yang sama, Caleb? Brilliant, rite?” tanya Ann dengan wajah bingungnya.

“Hey, kau kenapa, hm?” Caleb merapikan anak rambut Ann yang jatuh di dahinya.

“Aku bingung.” Ucap Ann lagi.

StorageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang