Flowchart

201 16 2
                                    


"Tidak berjalan baik, hm?" Tanya Kenzou saat melihat wajah cemberut Ferish.

Ferish menghela napas dan menyeruput lemon iced tea-nya. "Biasa, lelaki."

"Kenapa?" Kenzou mengangkat sebelah alisnya.

"Aku cuek, dia protes katanya tidak perhatian. Aku tanya dia sudah makan atau belum, dia bilang dia sudah terlalu dewasa untuk diingatkan. Aku bebaskan dia bergaul dengan temannya, dia bilang aku tidak benar-benar serius dengan hubungan ini."

Kenzou terkekeh geli. "Mungkin bukan kamu yang salah, bukan dia juga yang salah."

"Maksudmu?"

"Sebuah program dibuat berdasarkan user-nya, betul."

"Oh, not again." Keluh Ferish yang hanya di timpali dengan senyuman lebar oleh Kenzou.

"Hal yang bisa dengan mudah kita pahami adalah hal yang selalu kita hadapi, Fe. We're programmers. Kalau mau dibuat perumpamaan, tidak mungkin aku buat perumpamaan tentang kedokteran atau psikologi. Kamu ngga akan paham."

"Aku tahu, tapi please Ken. Bisa dengan hal yang lebih umum kan?"

"No." Kenzou menggeleng dan Ferish mengerang sebal. "Sekarang dengarkan aku." Kenzou menatap Ferish penuh minat. "Sebelum kita merencakan membuat program, kita harus membuat flowchart, rite? Tentang alur datanya, interfacenya dan usernya. Kalau alur datanya kurang sesuai, kita bisa perbaiki. Kalau interfacenya susah dipahami, kita harus lebih memudahkan. Lagipula pembuatan suatu program itu kan untuk memudahkan suatu pekerjaan, rite?"

Ferish mengangguk.

"Nah, kalau semuanya sudah benar tapi masih belum sesuai ekspektasi? Mungkin ini pangsa usernya yang kurang pas."

"Maksudnya?"

"Fe, saat kamu melakukan sesuatu yang wajar tapi selalu tidak sesuai dengan kekasihmu itu, mungkin bukan karena kamu atau perlakuanmu yang salah. Tapi karena dia tidak cocok dengan pribadimu yang seperti ini, paham?"

"Tapi kalau user yang kurang sesuai dengan interface program, kita bisa ubah sampai mencapai kesesuaian dengan user, Ken."

"Sekarang pertanyaannya, mana yang kamu pilih, mengubah interface program tersebut untuk satu golongan orang, atau akan menjual program tersebut ke orang lain yang sudah sangat memahami pemakaiannya?"

Feris terdiam sesaat. "Mungkin yang kedua?" ucap Ferish lirih.

Kenzou mengangguk, "Dan apa kamu mau merubah pribadi kamu yang sekarang hanya karena satu lelaki sedangkan kamu tahu banyak lelaki diluar sana yang bisa kamu pilih?"

Ferish menghela napas. "Ini tentang perasaan, Ken."

"Kalau dia cinta, dia tidak akan menuntut hal diluar kemampuanmu."

"Nanti kubicarakan dengannya."

Kenzou mengangguk. "Dibicarakan baik-baik. Terkadang jalan keluar terbaik, tidak selalu membahagiakan."

"Aku tahu."

"Saat sesuatu itu berakhir, mungkin kamu bisa memulai dengan merancang sebuah flowchart untuk hubunganmu nanti?" Kenzou menyeringai lebar.

"Oh, not again, Ken!"



StorageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang