Su Ni masih tidak mau makan bersama keluarganya karena pemuda aneh itu masih makan bersama mereka dan meja makan selalu berantakan. Bahkan Sun Ja mulai protes karena ia juga sulit untuk makan. Tapi tatapan Su Ni pada pemuda itu tidak lagi dipenuhi rasa tidak suka.
Su Ni mulai belajar untuk ujian. Tapi rasa penasarannya pada pemuda itu membuatnya mulai mempelajari cara melatih anjing dari buku.
Keesokan harinya, Su Ni merebus kentang. Ia bertanya pada ibunya di mana pemuda aneh itu.
“Chul Soo?” tanya ibunya.
“Chul Soo?”
“Ya, aku memutuskan untuk menamainya Chul Soo,” kata ibu Su Ni. Ia bercerita dulu ayah Su Ni ingin seorang putera bernama Chul Soo. Tapi yang lahir malah Sun Ja. Walau itu bukan kesalahannya, tetap saja ibu Su Ni merasa bersalah pada ayah Su Ni. Ia berkata Chul Soo pergi keluar bersama Sun Ja.
Ibu Su Ni berkata Chul Soo seorang pemberani, baru sebentar tinggal di sini sudah bisa bermain dengan anak-anak lain. Su Ni mendengar penjelasan ibunya hingga lupa ia sedang memegang panci panas.
Sun Ja dan anak tetangga, Dong Seok, sedang bermain kejar-kejaran. Adik Dong Seok yang masih kecil, Dong Mi, berusaha mengejar kakaknya dan Sun Ja. Sementara itu Chul Soo muncul belakang mereka dan segera menyusul karena ia bisa berlari sangat cepat.
Dong Mi yang masih kecil tersandung dan jatuh. Ia menangis keras-keras. Chul Soo mengangkatnya lalu berlari sambil membawa Dong Mi. Cute^^
Mereka lalu bermain kasti. Sun Ja bermain bersama Dong Seok, sedangkan Dong Mi dan Chul Soo menunggu di pinggir. Chul Soo masih saja asik mencoret-coret tanah dengan pensil. Dong Mi yang bosan mulai menangis karena tidak diajak bermain. Chul Soo menatap Song Mi bingung.
Dong Seok kakak yang baik. Ia akan memukul bola untuk terakhir kali lalu giliran Dong Mi. Serta merta Dong Mi berhenti menangis.
Dong Seok lalu memukul bola dengan tongkatnya. Bola itu melambung sangat jauh. Sun Ja berkata sekarang giliran Dong Mi lalu Chul Soo yang memukul bola. Tiba-tiba mereka menyadari Chul Soo menghilang. Mereka menoleh ke sana kemari mencarinya.
Ternyata Chul Soo mengejar bola itu dan menangkapnya dengan mulut. Sun Ja menyuruh Chul Soo melempar bola ke arahnya. Chul Soo memandang bola di tangannya.
Sun Ja menyuruhnya melempar bola dengan sangat keras. Maka Chul Soo pun melempar sekuat tenaga hingga bola itu lenyap di hutan seberang.
Dong Seok protes ini tidak adil, siapa yang bisa mengambil bola sejauh itu. Sun Ja melihat Chul Soo dengan kesal.
“Chul Soo bodoh,” ujar Dong Mi. Chul Soo menunduk (padahal dia ngga ngerti kan ya, tapi dia bisa merasa kalau dia lagi dimarahin^^).
Terdengar suara Su Ni berteriak memanggil mereka. Ia menghampiri mereka dengan nafas terengah-engah karena telah berjalan jauh. Sun Ja bertanya apa yang ada di kantung kakaknya. Kentang rebus.
Eksperimen pun dimulai. Ehem…lebih tepatnya pelatihan.
“Chul Soo, jika aku mengatakan tunggu, maka kau harus menunggu dan tidak boleh memakannya,” kata Su Ni sambil duduk di depan Chul Soo.
Chul Soo menanti Su Ni penuh harap. Ia bisa mengendus wangi kentang rebus di saku mantel Su Ni. Su Ni mengulurkan sebutir kentang rebus ke arah Chul Soo.
“Baiklah, tung…gu…”
Tidak sampai dua detik kentang itu lenyap di mulut Chul Soo. Su Ni cuma bisa tepok jidat ;D
Sun Ja, Dong Seok, dan Dong Mi meninggalkan Su Ni dan Chul Soo karena merasa itu bukan permainan menyenangkan.
Su Ni memarahi Chul Soo. “Jika aku bilang tunggu, maka jangan memakannya, ya? Tunggu. Jangan makan,” Su Ni memberi isyarat dengan tangannya. “Jangan makan!”

KAMU SEDANG MEMBACA
A Werewolf boy
RomansaA werewolf boy Bercerita tentang seorang gadis yang bertemu dengan manusia serigala di sebuah rumah. dan kemudian diceritakan ia jatuh cinta dengan pria tersebut ! Banyak Intik dan Polemik ada Kisah Cinta Segitiga Dll Penasaran bagaimana Kelanjutan??