Warning!!! Typo bertebaran.
Happy reading.. ^^°•°•°Venus pov°•°•°
"Marss.. Buruaaann!!" teriakku. Bukankah ia yang mengajakku ke karnaval? Dan lihatlah, bahkan ia sendiri belum siap untuk pergi ke karnaval. Padahal ini hanya ke karnaval. Apanya yang istimewa sampai ia lama sekali bersiapnya? Ralat, sangat lama sekali.
Hei, aku bahkan hanya memakai skinny jeans dan kaus tanpa lengan yang kurangkap dengan hoodie. Hanya itu. Oh, jangan lupakan sepatu adidas yang sangat nyaman ini. Disaat para gadis kebanyakan memakai sepatu wedges, hak, bahkan stiletto, aku hanya mengenakan ini. Cih, aku merasa gagal menjadi wanita sepenuhnya. Tapi yah, untuk apa melakukan hal yang tak kau suka?
"Nih," ucap Mars yang entah sejak kapan berdiri didepanku sambil mengulurkan tangannya memberiku sebuah kotak.
"Apaan nih?" tanyaku sambil mendongak kearahnya. Karena saat ini posisiku duduk, sedangkan ia berdiri.
"Nanti aja bukanya. Ayo ke karnaval dulu." Ia menarik tanganku dan keluar rumah. Setelah mengunci rumah, ia memberiku helm dan menjalankan motornya.
"Semoga belum mulai." Samar-samar, aku mendengarnya berbicara ditengah keramaian jalan.
Setelah sampai di pasar malam, ia mengajakku berkeliling tanpa membeli ataupun menaiki wahana apapun.
He's crazy.
"Ngapain muter-muter gak ada juntrungan gini sih, Mars? Lo nyasar?" tanyaku memastikan. Ia hanya bungkam dan tetap menarik tanganku berjalan tak tentu arah.
"Nah, akhirnya," ucapnya sumringah.
"Kamu tunggu sini, ya. Duduk. Jangan kemana-mana. Oke?" ucapnya sambil mendorong bahuku turun hingga aku terduduk di sebuah bangku. Aku hanya mengangguk menanggapi pertanyaannya. Kenapa ia sangat tergesa-gesa? Oh, hei. Tunggu, semua orang memenuhi bangku-bangku yang ada. Hanya aku yang menduduki bangku ini sendirian. Mereka melihatku aneh. Kenapa sih?
Satu-satunya hal yang ku harapkan ialah Mars cepat kemari. Duduk bersamaku disini.
Aku memainkan ponselku selagi menunggu kedatangan Mars.
2 Menit.
5 Menit.
8 Menit.
10 Menit.
15 Menit.
Kemana sih dia?
Aku memutuskan pergi untuk mencari keberadaannya. Sebelum aku melangkah, semua lampu di karnaval ini mati total. Gelap gulita. Apa ada pemadaman listrik bergilir? Aku merogoh saku celanaku. Ya, mungkin kalian tahu apa yang ku cari. Ponsel.
If you're lonely, and need a friend
And troubles seem like
They never end
Just remember to keep the faith
And love will be there to light the wayAnytime you need a friend
I will be here
You'll never be alone again
So don't you fear
Even if you're miles away
I'm by your side
So don't you ever be lonely
Love will make it alrightAku menahan nafasku saat melihatnya disana diterangi satu lampu sorot. Mars duduk diatas panggung dan memainkan gitarnya. Apa aku pernah berkata bahwa ia adalah pemain gitar yang hebat? Jika belum, biar ku katakan sekarang. Dia adalah pemain gitar yang hebat.
When the shadows are closing in
And your spirit diminishing
Just remember you're not alone
And love will be there
To guide you home
KAMU SEDANG MEMBACA
Mars And Venus
Teen FictionFriendzone? Terdengar sangat biasa. Namun ini bukan kisah cinta antara sepasang sahabat dan berakhir bahagia saat mereka mengungkapkan perasaan mereka. Bahkan ini bukanlah kisah cinta. Ini adalah kisah persahabatan Mars yang dingin dan Venus yang cu...