Pengamatan 5: Jadi Ayam-ayamku?

146 6 0
                                    

Ingat kalimat yang jadi judul itu gak? Yang seumuran atau di atas saya pasti tau. Itu kalimat fenomenal dari iklan jaman saya masih sd. Ituloh... iklan mie... mie... mie apa yah saya kupa>.< . yang jelas, di iklan itu, ada adegan pas si anak pemeran utama teriak, "JADI, AYAM-AYAMKU?"

Hubungannya dengan part ini, saya juga ingin bilang begitu. Kenapa? Karena lagi-lagi part ini saya tidak membahas para ayam-ayam kesayangan. Maaf yah kalian-para ayam-yang sudah menunggu.

Kalian tau kenapa saya baru update lagi hari ini? Itu karena saya sibuk bikin laporan Bahasa Indonesia yang baru saja dikumpul tadi siang. Intinya, di part ini saya mau curhat tentang tugas dan guru-yang-menyiksa.

Di sekolah saya, yang namanya guru killer itu relative. Gak ada yang killer kalo kita udah akrab. Gak ada yang killer kalo kita gak bikin masalah. Jadi, saya tidak khawatir tentang guru bermata tajam, yang suka lempar-lempar barang ataupun ngebentaj. Tapi, sekolah di sekolah saya membuat anda bertemu dengan guru-guru unique yang sukanya nasih tugas.

Yang pertama, si guru Bahasa Indonesia saya di kelas XI ini, sebut saja Pak M. Sebelumnya, mm saya menghormati guru saya, itu yang harus kalian tau. Tulisan ini bukan bermaksud mempengaruhi, menjelekkan, memuji atau apapun. Saya tidak berusaha membuat penilaian yang jadi panutan semua orang. Saya hanya curhat tentang apa yang saya rasakan.

Jadi, Pak M ini adalah guru Bahasa yang jam pelajarannya 4 jam per minggu. Satu jam di hari kamis, dan 3 jam di hari jumat. Di waktu satu jamnya di hari kamis, lebih sering terbuang daripada digunakan. Maksudnya free class. Dan lucunya, saya pernah mendapati guru saya ini malah mengajar di kelas sebelah, padahal jam pelajarannya harusnya di kelas saya. Yang nyebelin, kalau beliau tidak masuk di jamnya, tapi malah masuk pas jam sejarah-setelah jam bahasa-trus beliau malah gak ngasih kita jam istirahat.

Hal yang sama juga terjadi SETIAP hari jumat. Setiap hari Jumat, si Bapak M ini akan tidak masuk di lebih dari satu jam pertama, lalu kemudian saat beliau masuk, lagi-lagi jam istirahat di ambil. Kata Pak M, "Kalian kan sudah saya bebaskan tadi pagi sewaktu saya belum masuk, jadi sekarang belajar saja." HA-HAHA-HA. Ini sumpah, nge-bt-in! masalahnya, kadang kalau kita pakai jam sewaktu dia belum dateng itu dengan ke kantin, main, atau keliling-keliling-pokoknya kegiatan yang dilakukan saat istirahat-pas beliau masuk kelas lebih dulu dari kita, kita sebagai murid lagi yang salah. Katanya, "Jam pelajaran digunakan untuk belajar. Walau gak ada guru, kan bisa belajar sendiri." Atau "Jam pelajaran itu untuk belajar. Jam istirahat untuk makan. Jangan dibalik."

Demi apa, Pak? Yang bener yang mana???

Trus kalo di debat, "Kan bapak sendiri yang bilang, ......"

Pak M akan membawa pembicaraan ke arah yang jauh. Gak nyambung. Terjemahannya: pura-pura gak denger.

Bukan Cuma masalah keterlambatan dan penggunaan waktu ini yang harus di koreksi dari Pak M, masalah tugas yang beliau kasi juga! Pokoknya, kalau beliau ngasih tugas, sebaiknya rekam deh apa yang beliau bilang. Soalnya, apa yang beliau suruh bakalan beda sama apa yang beliau ingin beri nilai.

Missal, "Guntinglah 3 paragraf dari Koran atau majalah, dan tentukan yang mana yang termasuk paragraph dedukti, induktif dan campuran." Ini soalnya, trus beliau ngelanjutin, "Tempelnya di buku catatan saja yah. Nanti latihannya besok, kalian akan saya suruh bikin kalimatnya sendiri."

Keesokan hari, saat buku dikumpul, beliau akan dengan senang hati bilang, "Ini kok di buku catatan sih? Bukannya kalau tugas itu di buku tugas yah?!"

Asli, Pak M ini pikun, bukannya sengaja, tapi tetep aja, kan bikin kesel. Itu masih masalah kecil, coba waktu tugas penelitian, beliau ngomong gini, "Penelitian itu bisa menggunakan banyak metode. Contohnya, metode observasi, metode dokumentasi, metode wawancara, metode kepustakaan dan lain-lain. Jadi kalian silahkan pilih metode yang ingin kalian gunakan, lalu buat laporannya."

I Am Disa And I'm StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang