Pengamatan 13: Bersihkan Lahan, Taman Baca, dan Pertengkaran

65 5 3
                                    

Saat sudah di masa depan, kita masih bisa kembali ke masa lalu.

Itu kesimpulan yang saya dapat dari drama korea yang baru saja saya tamatkan, Tomorrow With You. Ceritanya yang fantasi memang tidak bisa sih, kita bawa ke dunia nyata. Yakali kan, saya bisa kembali ke masa lalu naik kereta? Di Sulawesi Selatan aja belum ada kereta, masih proses pengerjaan.

Tapi saya balik lagi nulis ke sini bukan karena ingin membahas Drama itu. Judul work ini kan bukan Review Drama Korea tapi I'm Disa and I Am Stalker. Seperti di sInopsis, ini adalah cerita tentang teman-teman dan masa SMA saya. Walau sekarang saya sudah lulus SMA, tapi saya masih bisa kembali menyelami masa-masa itu, seperti di Tomorrow with You. Walau hanya sebatas dengan mengingat, lalu menulisnya di sini.

---IADAIS---

Cerita terakhir adalah tentang Dilah-Ainun dan ulang tahun dua tiang listrik. Tapi mari kita mulai lagi cerita ini dari masa di belakang ulang tahun Suci-Icha yang tepatnya di bulan Juli--btw itu lagi-lagi hari ini😂 (HBD SUCAY! DAN ICHA JUGA BUAT BESOK). Saya ingin kembali dulu ke sekitaran bulan April atau Mei 2016. Saat saya masih duduk di kelas XI.

Jadi suatu hari, di hari di-belajar rumahkan akibat kelas XII yang tengah melewati Ujian Sekolah, XI IPA 7 mengunjingi sekolah walau sebenarnya malas-secara ini hari libur looh. Demi tugas seni, tugas yang mengharuskan kami membuat taman baca lengkap dengan gazebonya yang pernah saya ceritakan di part 5 dulu. Hari itu rencananya kami akan membersihkan lahan yang sudah dibagikan untuk kelas kami-ya lahannya dibagi-bagi untuk kelas lain juga-plus sekalian kumpul dana untuk operasionalnya.

Hari itu saya datang lebih awal dari waktu yang dijanjikan entah karena apa, saya lupa._. . Mungkin soal drama bahasa Inggris kelompok saya deh kayaknya. Yang jelas, hari itu saya lapar dan akhirnya makan berdua dengan Dewi di warung dekat sekolah. Duh, romantis ya kami. Atau lebih tepatnya jones? Dua cewek jomblo makan siang berdua, hadap-hadapan. Untung di antara kami gak ada lilin, eh kan kami emang gak niat punya bisnis b*bi ng*pe*.

Lupakan kejonesan kami. Setelah makan, kami kembali ke sekolah. Di kelas sudah ada beberapa anak lagi yang datang. Saya ingat ada Sarah, Tsalis, Ika, Ura Dilah, dan Wanda. Mereka ada yang berdiri-berdiri di depan kelas dan ada yang duduk di meja guru-kelas kosong cuy-sambil nyanyi-nyanyi. Kedatangan saya membuat suasana makin berisik, hingga salah satu guru kami yang killer nya terkenal, otw lewat depan kelas, dan kami pura-pura jadi anak alim-padahal pastinya udah kedengeran sih.

Guru kami yang tercinta itu lewat tanpa berkomentar apa-apa, Alhamdulillah. Lalu datang lagi guru kami yang terkenal rajin dan begitu cinta lingkungan. Beliau menegur saya yang hanya berdiri cantik di dekat pintu, lalu menunjuk sampah di depan kelas. Yang artinya, saya harus bersihkan itu. Saya yang tidak mau sial sendiri, melibatkan teman-teman saya hingga kami jadi petugas bersih-bersih depan kelas dadakan.

"Kalian kelas berapa?" Guru saya yang tidak beranjak dan mengawasi kami itu bertanya.

"XI IPA 7, pak. Pemilik kelas ini." - padahal ruangan itu tidak kita beli dan tidak kita punyai sertifikat kepemilikannya._.

"Oh, ngapain ke sekolah hari gini?"

"Kerja tugas, Pak." Anggap saja Ika yang menyahut.

"Tugas apa? Kalian Cuma duduk-duduk gossip saja tuh."

"Belum mulai, Pak. Tugas dari pak M-Yu. Disuruh bikin taman baca, jadi hari ini kita mau bersihin lahan gitu." Mari kita anggap Sarah yang menjelaskan. Maafkan, saya tidak ingat rinciannya siapa-siapa saja yang berbunyi di kejadian lebih dari setahun yang lalu ini.

"Bersih-bersih lahan? Sekalian bersihkan semuanya ya. yang bersih. Sekolah kita bersih kan, kalian juga yang nyaman." Oh terima kasih karena ada Guru yang begitu cinta kebersihan dikirimkan ke sekolah kami, tapi sangat tidak mungkin kami ipa 7 yang malas ini melakukannya. Jadi kami hanya menanggapi guru kami dengan beberapa candaan sebelum beliau pergi karena tidak tahan dikelilingi anak-anak perempuan bersuara cempreng. Terutama ada Dilah yang suka gaje capernya ke guru dengan kalimat, "Uh, bapak ganteng deh."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Am Disa And I'm StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang