My Roommate

6K 392 46
                                    

Setelah tragedi gue sakit cacar, gue memutuskan untuk ngekost dengan berbagai macam pertimbangan. Diantaranya, kalo ngekost gue jadi punya temen buat cari makan bareng, gue bakal punya temen ngobrol, gue jadi punya temen untuk keroyokan ngerjain tugas kuliah, dan yang paling penting, gue nggak bakal sendirian lagi disaat gue sakit seperti kemarin.

Sebagaimana lumrahnya mahasiswa berkantong cekak lainnya, gue kudu pintar-pintar me-manage keuangan gue. Melalui telaahan cermat dan mendalam, maka ditariklah satu kesimpulan bahwa dengan kondisi finansial gue yang makin mendekati sakarul maut, gue nggak bakal sanggup bayar uang kost tiap bulan. Belum lagi buat biaya makan, bensin, fotokopi buku, main gaple (eh), uang bulanan dari nyokap nggak bakal bertahan lama. Akhirnya gue putuskan untuk ngekost satu kamar berdua dengan Firman, temen satu jurusan gue. Masalah bayar uang kostan pun terselesaikan karena ditanggung berdua.

Firman punya banyak nama beken seperti Keling/ Ireng/ Nixau (nama pemeran dalam film God Must be Crazy)/ Kiting/ Kribo/ Brintik/ Kriwul/ Brekele/ Keset/ dsb (terlalu panjang kalau harus disebutkan semuanya). Memang nggak ada satupun nama beken Firman yang membuatnya terlihat beken dalam arti sebenarnya. Jika seseorang seperti Christian Sugiono mendeskripsikan dirinya sebagai seseorang yang: hitam, pendek, kurus, dan dekil, orang akan menganggap dirinya rendah hati.

Tapi kalau Firman mendiskripsikan hal yang sama tentang penampilannya, maka percayalah, Firman sama sekali tidak sedang berusaha untuk terlihat rendah hati. Ia hanya berusaha jujur dan menerima nasib. Firman memiliki gaya rambut yang sangat menentang kata lurus. Bahkan dengan gotong-royong sekalipun, para pegawai di salon kecantikan sudah 'angkat tangan' untuk dapat sedikit saja meluruskan rambut Firman. Kulit hitam Firman pun diyakini hanya dapat diputihkan dengan cara disiram cat tembok, 2 galon.

Diantara sekian banyak nama beken Firman, mari kita panggil saja dia dalam cerita ini sebagai Kriwul.

Meski dikemas dalam tampilan fisik yang hampir mustahil digilai oleh wanita, tapi jangan berani macem-macem sama Kriwul. Kriwul merupakan salah satu instruktur Jujitsu di daerah asalnya, Gresik. Jangan harap bisa lepas dengan mudah kalo sudah 'dikunci' Kriwul. Entah karena sakit tidak bisa bergerak atau karena bau ketek Kriwul yang menebar aroma mematikan, banyak korban kuncian Kriwul yang bakal meronta-ronta minta ampun.

Bahkan seringkali orang yang sudah dikunci Kriwul sampe pingsan, mulut berbuih, badan kejang-kejang, dan berakhir dengan infus di UGD. Oke, oke, nggak sampe segitunya juga siy, tapi urusan 'kunci' Kriwul memang jagonya. Seperti membuka 'kunci' pagar orang, membuka 'kunci' rumah orang, hingga membuka 'kunci' sepeda motor orang. Kriwul bisa sangat sukses kalau mau ambil profesi jadi tukang parkir merangkap maling motor profesional.

Gue suka ngekost sekamar berdua dengan Kriwul (kalimat di sebelah kenapa kesannya homo banget ya). Oke gue tegaskan, akika bukan lekong cyiiin... Salah satu alasan kenapa gue suka ngekost bareng Kriwul adalah karena Kriwul sangat rajin pulang ke rumahnya. Meskipun sampai hari jumat masih ada jadwal kuliah, seringkali hari Rabu Kriwul sudah balik ke Gresik. Ditambah lagi Kriwul selalu kembali ke kost hari Senin pagi menjelang siang. Otomatis dalam seminggu Kriwul hanya ada 2-3 hari saja di kost. Gue sering banget tinggal di kamar kost sendirian. Meski bayar uang kost cuma separuh, tapi gue berasa ngekost sendiri. Ini pe-we banget.

Kriwul juga kuat banget tidur. Kriwul ibarat beruang kutub pemalas di musim hibernasi. Kalau umumnya orang tidur 8 jam sehari, Kriwul minimal tidur 12 jam tiap harinya. Bahkan Kriwul pernah tidur sampe 15 jam, dari jam 7 pagi sampe jam 10 malam. Men. Sumpah, andai dia bangun sejam lebih lama, Kriwul udah gue kubur.

Selain kuat tidur, Kriwul juga sangat susah untuk bisa dibangunkan. Jangan harap bisa bangunin Kriwul kalau dia lagi sweet dream mode on. Susahnya kayak bangun candi Prambanan buat Roro Jonggrang. Gue dan Tri pernah mencoret-coret punggung Kriwul sewaktu dia tidur dan kami abadikan untuk kemudian diprint dan dijadikan kartu ucapan selamat ulang tahun buat Yanti. Dan Kriwul nggak pernah tahu apa yang terjadi di punggungnya sampai keesokan harinya saat acara ulang tahun Yanti dan melihat foto ini:

Kampus KoplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang