CUPID CAKE

4.1K 351 0
                                    


CUPID CAKE
PART 8
By : Zasa Emeralda

Sudah hari kelima ini Raka duduk di bangku panjang itu seorang diri, menatap lurus cafe kecil beratap merah bata, menyibak keramain orang – orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Menyisir keramain itu untuk mencari sosok gadis yang cukup membuatnya pusing memikirkannya. Pusing yang membuatnya gemas, dan sesekali  tersenyum – tersenyum mengingat memori itu, memorinya bersama Mia. Memori semanis Red Velvet yang Raka makan lima hari lalu. Cake tersebut berhasil menyadarkannya akan sesuatu dan memunculkan perasaan yang tak bisa di jelaskan itu. Perasaan yang masih ia nanti jawabannya.

Hanya satu titik yang Raka tatap, pintu kaca berbingkai kayu warna coklat yang terdapat tulisan “OPEN”. Ia berharap ada sosok gadis berambut panjang yang sangat ia kenali wajahnya serta senyuman dan semu merah pipi gadis itu. Mia.

Aktifitas inilah telah menjadi rutinitas keseharian Raka. Sepulangnya lelaki itu dari kampus akan ia sempatkan dirinya duduk di bangku ini dan ia betah berlama – lama menatap cafe tersebut demi Mia meski lelah menerjangnya. Sesungguhnya Raka tak sendirian. Lelaki itu di temani kotak berwarna putih yang berada di atas pangkuannya. Kotak yang mulai ia bawa mulai sejak lima hari lalu. Raka hampir putus asa dengan penantian ini. Semua telah ia lakukan. Raka telah bertanya dengan teman kerja Mia, mengenai inforamsi gadis yang ia tunggu tersebut. Mulai dari alamat rumahnya dan kampus_di universitas mana Mia kuliah, dan lainnya. Namun tak satupun yang bisa menjawab pertanyaan itu, bahkan saat ia bertanya dengan atasan Mia_pemilik cafe tersebut juga bilang tidak tahu. Maklum memang Mia baru bekerja sebulan ini, tapi kalau atasannya tidak tahu infomasi sesederhana itu, sangatlah mustahil. Atasan Mia hanya memberi tahu bahwa Mia sudah lima hari ini tidak masuk kerja tanpa ada alasan yang jelas. Raka tak tahu harus menunggu Mia di mana, jadi hanya cafe tersebutlah kesempatan terahkir Raka untuk bisa menemukan sosok  Mia. Kerena bosan menunggu di dalam cafe, sekarang Raka memilih menunggu di taman bersebrangan dengan cafe kecil itu, menanti sosok Mia yang mungkin muncul dari balik pintu cafe.

Hari sudah sore matahari mulai tenggelam, hanya menyisakkan sianar oranye saja, sinar oranye yang menerpa wajahnya sore itu juga. Sore yang sama saat ia bertemu dengan Mia dengan latar belakang sunset indah ini. Ah, Raka berandai – andai, seandainya kejadian itu bisa terulang lagi, pasti akan sangat mengiburnya sekarang. Bukan menghiburnya kerena sedih telah kehilangan Gisel, tapi menghiburnya dari bosannya menanti. Pengnjung di Cafe tersebut telah berkurang dari siang tadi saat Raka menunggu, menyisakan lenggang. Rasa lelah yang sudah menerjang sedaritadi, membuat Raka mendengus kesal. Raka bangkit, melangkah menuju mobil untuk pulang ke apartemen. Ia tidak beruntung hari, mungkin ia harus menunggu kembali esok hari.
                                                                        
******

CUPID CAKE (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang