Part 59 - 61

6.3K 277 0
                                    


"Li... kenapa sih kamu gk pernah ngasih tau aku soal penyakitmu?" Tanya prilly
"Aku takut kamu gk siap beb. Dan kamu bakal ninggalin aku waktu kamu tau aku penyakitan" ucap ali
"Ya ampun beb ya gk mungkin lah aku ninggalin kamu. Aku kan sayang kamu" ucap prilly sambil menggenggam tangan ali
"Dan aku mau kamu janji kita bakal lewatin ini sama sama" ucap ali mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking milik prilly
"Janji" ucap prilly tersenyum
.
.
.
"Nah sekarang aku yg tanya kenapa kamu jg ikutan sakit kaya gini?" Tanya ali
"Hmm akuuu" ucap prilly memutar bola matanya ke langit langit kamarnya
"Ahh aku tau kau sakit past karena kau terlalu kwatir padaku kan" ucap ali lalu menoel idung prilly
"Engga kok aku biasa aja" ucap prilly
"Masa sih pacar nya sakit di diemin aja gk percaya aku. Ya udh kalo gitu aku sakit lagi aja daaaa" ucap ali
"Jangan dong sayang" ucap prilly memeluk tubuh ali lalu mencium ketek ali
"Bau ecut" ucap prilly lalu memanyunkan bibirnya
"Enak aja kecut kecut gini pasti nangis juga kan kalo ku tinggalin" ucap ali
"Iya iya golila lutu" ucap prilly lalu menyenderkan kepala nya di dada bidang ali

*krucukk*krucuk*
Wajah prilly menyala merah padam
"Suara apa itu?" Ucap ali
"Hehe bukan apa apa kok hanny cacing di perut ku nakal pake main drum segala" ucap prilly
"Kamu lapar sayang?" Tanya ali melirik pacar nya ini
"Hehe iya" ucap prilly meringis
"Haduh gimana ya bentar aku cariin makan dulu"
"Eh gak ush hanny aku gk papa kok" ucap prilly tersenyum
.
.
"Permissiii" teriak ola dan peter
"Ola kak peter" ucap prilly
"Hai couple" ucap ola tersenyum
Peter dan ola menghampiri ali dan prilly
"Itu apa kak?" Tanya prilly melihat sebungkus makanan yg dibawa kaka nya
"Pizza.. mau??" Tanya peter
"Iyaa gue laper nih kenapa gk dari tadi" ucap prilly merebut makanan dari tangan kaka nya dan langsung memakannya tanpa menunggu komando
"Ya ampun pril lo kelaperan atau gimana sih ati ati ntar keselek lo" ucap ola
"Aumm gue laaper bangett"ucap prilly yg masih mengunyah makanan di mulutnya
"Uhukk...uhukkk"
"Ini ini minum dulu sayang" ucap ali memberikan segelas minum nya ke prilly dan mengurut pundak prilly
"Pelan pelan dong sayang makannya" ucap ali
"Huaahh eegggg akhirnya kenyang" ucap prilly mengelus perutnya
"Ih jorok banget deh lo prill makan sampe meriga kek gitu" ucap ola
"Biarin. Gak papa kan hanny" ucap prilly
"Iya gk papa tapi lebih baik kalo makan pelan pelan sayang jangan terburu buru gk baik" ucap ali mengelus rambut prilly
"Hehe maaf" ucap prilly lalu tersenyum


Seminggu sudah ali diperbolehkan dokter pulang dari rumah sakit dan tentunya kekasihnya selalu bersama nya dalam keadaan apapun
Kini tubuh ali mengurus dan sedikit pucat dari biasanya karena kanker ganas yang terus menggerogoti tubuhnya

"Ali rambut kamu berantakan bnget" ucap prilly di ruang tamu rumah ali
"Hah masa iya?" Tanya ali
"Iya sayang sini deh aku sisirin tunggu bntar ya aku ambil sisir dulu" ucap prilly
"Hmm iya syg jngan lama lama" ucap ali menahan tangan prilly
"Gk akan kok sebentar aja tunggu bntr" ucap prilly menggenggam tangan ali singkat lalu memberikan senyum termanis nya
.
.
.
"Aku kembali" ucap prilly
"Sini deh aku sisirin" ucap prilly
Ali pun duduk di depan prilly menghadap tv dan prilly dibelakang nya dengan telaten menyisiri rambut ali
Prilly menutup mulutnya saat melihat rambut ali rontok dan itu dalam jumlah yang banyak setetes air mata mengalir dipipi nya dan prilly menghentikan aksi menyisirnya
"Ya tuhan sebegini parahnya penyakit kamu li??" Ucap prilly dalam hati
"Sayang..." panggil ali
Lalu membalikkan badannya menghadap prilly dan prilly langsung menyembunyikan rambut rontok ali beserta sisirnya
"Kamu kok nangis?" Tanya ali lalu mengusap air mata prilly dengan tangan nya
"Gk kok aku gk nangis.. ini tadi aku kelilipan" ucap prilly
"Gk kamu gk mungkin kelilipan. Cerita sama aku kamu kenapa?" Ucap prilly
Prilly langsung merengkuh tubuh ali kedalam pelukannya dan menangis
"Hei hei sayang kamu kenapa?" Tanya ali yang mengusap punggung prilly
"Kamu janji kan sama aku kamu gk bakal ninggalin aku lagi" ucap prilly
"Iya aku janji sayang emang kenapa sih?" Tanya ali yang masih belum mengerti dengan tingkah prilly
"Janji ya sayang" ucap prilly mengacungkan jari kelingkingnya
"Iya cimut aku janji" ucap ali mengikatkan jari kelingking nya ke jari kelingking prilly
"Udah ya kamu jangan nangis. Maafin aku kalo aku udh buat kamu sedih" ucap ali
"Gk sayang sekarang kamu istirahat deh aku mau pulang beres beres besok aku harus kembali sekolah soal nya udh seminggu lebih izin gk masuk sekolah" ucap prilly
"Hmm mau aku antar" ucap ali
"Engga usah aku bisa sendiri kamu istirahat aja" ucap prilly tersenyum ke ali
"Hmm ya udah kalo udh sampe rumah hubungin aku ya syg maaf aku gk bisa antar kamu" ucap ali
"Minta maaf mulu iya gk papa aku ngerti daa sayang" ucap prilly mengambil tas dan jaket nya lalu pamit pada mama ali dan pergi meninggalkan rumah ali


"Hmm ya udah kalo udh sampe rumah hubungin aku ya syg maaf aku gk bisa antar kamu" ucap ali
"Minta maaf mulu iya gk papa aku ngerti daa sayang" ucap prilly mengambil tas dan jaket nya lalu pamit pada mama ali dan pergi meninggalkan rumah ali
*tintin*
"Woyy!!! Jangan ditengah jalan dong ketabrak baru tau rasa lo" teriak pengendara mobil meneriaki prilly yang berjalan lontang lantung di tengah jalan

Jam menunjukkan pukul 7 malam prilly belum juga sampai ke rmh nya ia memilih berjalan kaki ke rumah daripada menaiki kendaraan umum
Sepatu nya kini sudah tidak dipakainya lagi baju nya lusuh badannya mengurus sama seperti orang kehilangan setengah nyawa nya

Prilly pov
Tuhan aku harus apa sekarang lelaki satu satunya yang aku sayang kini sejengkal demi sejengkal menjauh dariku
Aku menyayangi nya tuhan jangan ambil dia dariku. Dia masih ada disampingku saja aku seperti kehilangan setengah nyawa ku bagaimana jika dia hilang sepenuh nya dari hidupku? Apa jadinya diriku tuhan
.
.
Aku tidak memperdulikan orang orang yang meneriakiku di pinggir jalan tak sedikit juga yang menghina bahkan mencaciku
Aku persis seperti orang gila menatap jalan dengan tatapan kosong dan terus berjalan mencari titik dimana ketenangan ku dapat
Tak peduli lagi lelah yang kurasakan aku mengelap keringat ku kasar tiba tiba bunyi petir menggelegar di atas langit
"Aduh kaya nya mau hujan nih" ucap ku menatap langit
Dan titik hujan pun mulai turun lama kelamaan hujan pun turun dengan derasnya
Aku berlari kecil ke pinggiran toko
Walaupun hati ku sedang tak baik tapi aku masih memikirkan nasibku kalau aku sakit siapa yang menjaga ali ku?

Aku memutuskan untuk menepi di pinggiran toko tak sedikit juga orang yang berteduh disana ada yg hanya sekedar memasang jas hujan atau ada yang sengaja menunggu hujan reda

Aku mengotak atik handphone ku dan disana ada pesan dari ali
From: Ali difandra
Sayang? Kamu sudah sampe rumah? Kok kamu gk kabarin aku sih? Diluar hujan nih aku kwatir

Aku langsung membalas pesan dari pacar tersayangku
From: prilly angela
Maaf sayang aku lupa ngabarin. Tenang combek aku sudah di rumah kok. Jaga kesehatan jangan bandel kalo disuruh minum obat

Tak sadar senyum mengembang dibibirku bahkan hanya hal kecil seperti itu bisa membuatku sebahagia ini ya tuhan aku sangat menyayanginya!

DUA SIFATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang