Tsubaki pov
Aku tak percaya. Dia kembali lagi setelah meninggalkanku.
"Yuko. Silahkan duduk dibangku yang kosong"
"Baik bu".
Kosong? Bangku yang kosong hanya ada disebelahku. Jadi artinya...
"apa? Anak baru itu akan duduk disebelah Tsubaki. Beruntung sekali"
"Iya. Dia beruntung"
Nasib nasib. Kenapa harus disebelahku.
Lalu dia duduk disebelahku.
Aku pura pura tidak melihatnya agar dia tak tau aku disebelahnya.
Tapi, dia tidah bodohkan sampai tak mengenali diriku.
"Uhm.. lama tak berjumpa Tsubaki"
Dia menyapaku?
"Ya. Lama tak berjumpa"
Untungnya ia tak membalasnya. Dan setelah pelajaran selesai aku pergi kekantin bersama Naomi.
"Hei mesum. Katanya ada murid baru dikelasmu?"
"Iya kenapa?"
"Ngak. Cuma nanya saja"
Tumben dia gak cerewet. Jujur, aku lebih suka dia yang begini.
Tapi kenapa aku jadi mikirin yang itu?
"oke. Yuk balik ke kelas"
Tiba tiba aku merasa berbeda. Saat ia tersenyum kenapa perasaanku berbeda. Padahal ia hanya tersenyum biasa saja.
"Mesum. Kenapa mukamu memerah?"
"Ah ngak yuk balik kekelas"
Ada apa ini? Kenapa rasanya berbeda? Ini sama seperti aku pertama kali melihat yuko. Apa jangan jangan..
Gak mungkin. Aku ngak mungkin jatuh cinta sama Naomi.
Bersambung..
See you next chapter😊😊
