Naomi pov
Bel gereja sudah berbunyi. Aku dan ayahku segera masuk ke altar.
Ya,hari ini adalah hari pernikahanku dengan si Tsubaki yang menyebalkan itu. Masalah sekolahku, aku sudah lulus 2 bulan yang lalu. Setelah lulus kami memakai waktu 2 bulan itu untuk persiapan pernikahan.Astaga,kenapa aku gugup sekali?. Mungkin ini karena kurang percaya diri?. Aku memang orang yang kurang percaya diri, sebagai contohnya tadi aku sempat membayangkan kalau aku terpleset saat jalan, terjatuh karena high heels yang terlalu tinggi bagiku. Membayangkannya saja aku merasa malu. Tenang naomi, semua akan baik baik saja,tenanglah.
[SKIP,SOALNYA GATAU ORANG NIKAH DI GEREJA GIMANA]
Setelah selesai pemberkatan nikah maka sudah selesai pernikahan kami. Oh tidak masih belum selesai. Ya,belum selesai masih ada adengan ciumannya seperti di film film. Aku tidak mau, bibirku masih perawan tau.
Ya dia mendekat. Lebih dekat lagi, ya lebih dekat lagi. Aku segera menutup mataku. Detik detik bibirku tidak perawan lagi.
CUP
Hah? Cuma bersentuhan. Tapi sama saja bibirku sudah ternodai oleh si dekil tsubaki.
"Hoi,kau kenapa?"
Astaga apa dia tidak tau kalau dia telah menodai bibirku. Sok polos lagi."Tidak ada. Jangan banyak bacot kau"
"Hei ini hari pernikahan kita. Kenapa kau marah marah begitu? Apa kau sedang didatangi bulan?"
"Sembarangan kau. Aku tidak sedang marah"
"Lalu?"
"Cuma tidak senang"
"Itu sama saja bodoh"
"Ya bedalah"
"Anak siapa sih banyak cingcong"
"Lah lu ogeb"
"Ee lu. Gue tampol lu"
"Serah lu dah. Liat muka lu eneg rasanya"
"Udahlah. Ntar dimarahin mama kalau gak keluar"
Tsubaki menarik tanganku dan segera keluar dari gereja. Ah dan jangan lupakan ekspresi pak pendeta yang bingung dengan pertengkaran gak berfaedah kami.
"Ih sayang kok baru keluar. Habis ngapain? Habis boker ya"
"Ih mama nih enggaklah aku boker di gereja. Gak enak didengar coy"
"Eh elu malah manggil emak lu gitu. Sopan dikit dong bro"
Lah sejak kapan emak gua gini dah? Gaul bet emak gua habis minum sianida kali.
"Naomi"
Lah reika? Ih datang juga dia.
"Reika. Lu datang juga. Dikirain gak datang"
"Sahabat cam apa gua gak datang ke pernikahan sahabat seorang. Btw selamat ya atas pernikahannya"
"Sama sama. Makanya cepetan nyusul jangan ngejomblo mulu"
"Kampret lu malming lagi hari ini. Tuh mama lo manggil cepetan sana"
"Iya iya. Udah ya. Dah"