Pagi ini aku mendapat panggilan interview, setelah dua tahun aku memutuskan berhenti bekerja setelah aku melahirkan anak keduaku akhirnya suamiku memperbolehkan ku untuk bekerja kembali, semua sudah kupersiapkan, dan aku pun sangat bersemangat untuk mendapatkan pekerjaan ini.Oh yah, aku belum memperkenalkan diriku, namaku Belinda, umurku sekarang 25 tahun, aku menikah saat aku berumur 21 tahun, dengan seorang laki2 dewasa yang terpaut jauh umurnya denganku yang kukenal saat pertama kali aku menginjakkan kakiku di kota yang katanya tak pernah tidur ini, keputusan menikah muda pun sebenarnya bukan keinginanku, hal itu terjadi karena aku tengah hamil anak pertamaku, yah aku menikah karena aku hamil terlebih dahulu.
Hei.... jangan anggap aku wanita murahan atau sering melakukan sex selama aku pacaran, yah memang aku tidak bisa di bilang alim atau gadis lugu, aku sudah merasakan nikmatnya berpacaran saat masih duduk di bangku SMP, dan mantanku lumayan banyak sampai aku kuliah, tapi semua gaya pacaranku hanya sekedar ciuman sampai sekwilda lah
(Sekitar wilayah dada), aku masih memegang prinsip untuk menjaga keperawananku untuk suamiku seorang.Tapi saat aku bekerja di jakarta aku bertemu dengan laki2 yang akhirnya menjadi suamiku ini, dia yang mengambil keperawananku, saat itu terjadi pun aku dibawah tekanannya, beberapa kali aku dipaksa olehnya untuk melepaskan keperawananku olehnya tapi tak pernah berhasil, aku selalu berhasil mengelak dan untuk memuaskan nafsunya aku hanya sekedar memijat barangnya atau mengulumnya, yah itu kulakukan agar dia tak kecewa tak mendapatkan apa yang dimauinya, wajar karena dia sudah pernah menikah dan sudah terbiasa melakukan gaya pacaran dengan bumbu sex didalamnya, tapi dia termasuk laki2 yang bertanggung jawab, karena aku yang tinggal di Bogor dan harus bulak-balik jakarta untuk sampai ke kantorku, dan dia yang selalu mengantarku menggunakan motornya. Pengalaman sex pertamaku hanya dengannya. Dan kini dia menjadi suamiku.
Setelah aku vakum bekerja akhirnya aku memberanikan diri melamar pekerjaan lagi, tentunya setelah mendapat persetujuan suamiku, dan saat ini aku tengah berada di boncengannnya, menuju tempat interview ku itu. Di tempat ini pula lah aku terjerumus dalam tatapan laki2 lain yang memabukkan selain suamiku, yah... di sinilah aku akhirnya mengkhianati janji suci pernikahan kami.
"Siang, permisi mba, aku ada janji interview dengan pak Gunawan"
Aku telah sampai kesana, pakaianku hari ini bisa dibilang formal, aku memakai kemeja putih yang agak ketat dan transparan sehingga dapat terlihat lekuk braku dari luar kemeja itu, sebagai padanannya aku memakai rok pensil 5 centi diatas lutut yang tentu memperlihatkan sedikit paha mulusku, suamiku sebenarnya tidak setuju aku memakai pakaian itu, tapi mau gimana lagi, hanya itu baju formalku yang ada sebelum aku memutuskan berhenti bekerja dua tahun lalu, dan hanya itu yang muat aku kenakan saat ini, karena bobot tubuhku agak sedikit naik setelah melahirkan, hal yang wajar tentunya."Oh, mba Belinda yah, pak Gunawan sudah menginfokannya ke saya sebelumnya, silahkan duduk dulu mba, saya panggilkan pak Gunawannya" aku pun hanya mengangguk dan tersenyum kepadanya.
Tak lama aku menunggu wanita itu sudah kembali dan berdiri di hadapanku "silahkan mba ikut saya, pak Gunawan sudah menunggu di dalam" aku pun bangkit dan mengikuti wanita itu.
Aku di bawa ke dalam sebuah ruangan yang lumayan besar, seperti ruangan rapat, karena di dalam ruangan itu terdapat satu buah meja yang besar dengan banyak bangku yang mengelilinginya, aku pun duduk setelah mba tadi mempersilahkan aku duduk dan menyuruh menunggu sebentar sampai pak Gunawan menghampiri saya.
"Siang, maaf menunggu lama" suara bariton yang berat dan agak seksi itu memanggil di belakangku, aku pun segera bangkit berdiri dan bersalaman dengannya, "Siang pak, gak lama kok pak, makasih sudah mau memanggil saya, Belinda pak"
"Gunawan, iya sama2, silahkan duduk kembali mba" dia tersenyum padaku, matanya sangat menggoda, wajahnya putih, dan sungguh khas lelaki, badannya pun kekar, dia memakai kaos t-shirt ketat dengan lengan yang pendek, sehingga terlihat tatonya di lengan kanan dan kirinya, ya ini hari sabtu, tentu mereka memakai baju santai, wangi tubuhnya pun sangat menggoda.
"Kemarin sempat vakum yah? Gak kerja mba?" Laki2 didepanku mulai bertanya, tampaknya dia menyadari sedari tadi aku memperhatikannya, "hmm... iya... saya memutuskan untuk tidak bekerja saat melahirkan anak kedua saya"
"Ow... sudah punya anak yah, gak keliatan yah, bentuk badannya masih terlihat masih gadis" muka ku langsung memerah, dapat kurasakan aku tersipu malu, aku pun hanya tertawa, tak lama dia pun mulai bertanya banyak hal mengenai kemampuanku dan pengalaman kerjaku, setengah jam dia mewawancaraiku akhirnya di akhir kata dia mengulurkan tangannya "okay, anda saya terima? Anda bisa mulai bekerja senin besok"
Aku yang kaget hanya menatap laki2 itu tak percaya, karena tak ada tes yang harus aku lakukan, gaji yang aku ajukan pun langsung di setujuinya, akhirnya ku raih tangannya menyambut jabatan tangannya, dan tanpa sempat aku elak dia menaruh tangan satunya yang bebas di atas tanganku, lalu mengelusnya, reflek aku langsung menarik tanganku, dia pun tersenyum, tapi senyumannya sangat aneh, seperti senyuman menggoda, aku yang agak risih dengan tatapan itu langsung pamit dan mengucapkan terima kasih dan secepat kilat berjalan keluar dari ruangan itu.
Jantungku berdetak kencang, apa maksud pak Gunawan tadi, ada sedikit rasa nyaman saat dia melakukan gerakan terakhir, aku menggeleng kepalaku kuat untuk melupakan kejadian tadi, dan langsung memberhentikan taksi yang lewat di depan kantor itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFIDELITY
Romance"Kapan?" "Besok, jam 10 bisa?" "Okay... dimana?" "Mcd seberang hotelnya aja yah, biar gak mencolok" "Hmm... okay, see you there" "Wear something sexy huh?" "You will never expect what will i wear" "Uuuhh... can't wait..."