ANOTHER WOMAN

6.6K 119 13
                                    

Delapan bulan sudah Belinda bekerja di tempat itu, dan selama itu juga dia mengenal Dylan dan memadu kasih dengannya, tanpa diketahui Dean, Belinda pun semakin terlarut dengan kata2 manis yang diberikan Dylan, tapi semakin lama perhatian dan sifat Belinda yang melembut pada Dylan membuat curiga sahabatnya Rossa di kantor itu, beberapa kali Rossa mulai bertanya mengenai kedekatannya dengan Dylan, suatu siang Rossa dan Belinda sedang makan siang bersama di seberang kantornya,

"Bel, hmm... sorry gw boleh nanya loe sesuatu?" Belinda yang sedang menyantap makan siangnya memalingkan wajahnya menatap Rossa
"Hmm.. iya boleh lah, knapa sa? kok kayaknya serius gitu" Belinda menjawab dengan santai dan memasukkan makanan yang sudah di depan mulutnya
"Tapi loe jangan marah yah, gw gak ada maksud lain nanya ini sama loe, gw yang merasa sebagai sahabat loe gak pengen ngeliat loe salah jalan" Belinda kaget dengan jawaban yang diberikan Rossa, dia menaruh sendok yang masih dalam pegangannya dan mengambil minumnya, 'Duh, si Rossa jangan2 tahu soal gw sama Dylan' dalam hati Belinda menyuarakan kalimat itu raut mukanya pun berubah tegang.

Rossa memiringkan badannya mengahadap Belinda, lalu wajahnya mendekati telinga Belinda
"Loe pacaran sama Dylan yah?" ucap Rosa sambil berbisik
"UHUK.....UHUK...UHUK..." Belinda yang sedang minum akhirnya terbatuk2 dan menyemburkan minumannya ke arah depan, untung saja di depannya tidak ada orang lain, kalau gak kasian orang itu, Rossa yang melihat kepanikan di wajah Belinda menyunggingkan senyumnya.
"Bener kan? jangan bohong sama gua" Belinda yang masih shock dengan pertanyaan Rossa pun akhirnya hanya mengangguk pasrah.
"Loe... hmmm... loe tahu dari mana?" Belinda bertanya sambil berpikir, apakah mereka terlalu dekat sehingga orang lain dapat melihatnya?
"Hahaha... loe mungkin bisa bohongin orang lain Bel, tapi gw gak bakalan tertipu" Belinda hanya diam sambil memainkan tissue yang dipegangnya sehabis mengelap mulutnya.
"Dulu tuh loe judes banget sama Dylan, bahkan loe sampe marah2 kalo dia deketin loe, mungkin cuma gw yang menyadari kalau loe udah gak pernah bentak2 dia lagi, tatapan mata loe ke dia juga melembut, dan dia sekarang sering banget dateng ke ruangan kita, hahahaha... Belinda... Belinda... gw gak nyangka akhirnya loe jatuh juga ke pelukan tuh buaya darat" Belinda yang kaget dengan pernyataan Rossa yang terakhir langsung menatap Rossa penuh kebingungan, alisnya yang tebal kini bertaut di tengah keningnya
"Maksud loe buaya darat sa?"
"Hahahaha... sudahlah.... loe juga gak bakalan percaya apa yang bakal gw ceritain sama loe, loe kan lagi cinta buta, hahahaha...." Belinda segera mencubit lengan Rossa "Awww... apaan sih loe, napa gw yang kena... hahaha.... loe mustinya kasih cubitan keras loe itu ke barangnya si Dylan biar dia kapok" Belinda makin bingung dengan yang dibicarakan Rossa
"Sa... please cerita ke gw, jujur gw juga ngerasa sangat bersalah sama suami gw, keluarga gw bisa hancur sa... please..." Belinda memohon sambil menggoyangkan lengan Rossa
"Okay... okay... gw juga gak mau lihat keluarga loe hancur, lagian loe tega banget khianatin suami loe yang udah ganteng baik lagi" Rossa menatap sinis ke arah Belinda sambil tersenyum, Belinda pun akhirnya hanya menundukkan kepalanya "Iya Sa, gw emang jahat banget, gw gak pantes jadi istrinya sa..." air mata pun mulai menetes dari mata Belinda.

"Eh... gak usah nangis... ini kan loe yang mau gak ada yang maksa kan? gw juga gak nyalahin loe kok, dulu gw juga hampir jatuh dalam tatapan mata nya tuh buaya" Belinda mengangkat wajahnya tak percaya, dia tak percaya bahwa Dylan ternyata hanya mempermainkannya, Dylan ternyata seorang bajingan, tapi hati kecilnya masih belum dapat mempercayainya.
"Jadi gini, dulu ada temennya adik gw magang di kantor kita, dia baru lulus SMA, dari awal magang di kantor kita Dylan selalu mendekatinya, bahkan mengantar dia pulang, dia bilang sih nganggep adik, tapi suatu hari dia mengajak anak itu mampir ke arah danau yang biasa mereka lewati setiap pulang kerja, nah di situlah Dylan menyatakan perasaannya ke anak itu, dan ternyata anak itu pun sudah kena pesonanya si Dylan, alhasil mereka pun pacaran, walaupun tuh anak sudah tahu Dylan sudah berkeluarga dia tak masalah, katanya cuma buat seneng2 aja" Belinda menutup mulutnya tak percaya dengan cerita Rossa "Te...russ....???" Belinda meminta Rossa melanjutkan ceritanya.
"Yah... sampai akhirnya tuh anak kehilangan perawannya sama si Dylan, abis itu Dylan tinggalin tuh anak?, gw tahu cerita ini juga dari adik gw, yang minta gw buat peringatin si Dylan, untung aja tuh anak kaga hamil kalo gak selesai rumah tangganya si Dylan" Belinda semakin mengucurkan air matanya dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tak percaya dengan cerita itu.
"Udah ah loe ngapain sih nangis buat laki2 kayak dia, setelah loe tahu cerita ini mending loe putus sama dia, loe tinggalin dia, karena dia itu terkenal suka deketin karyawan2 wanita yang baru masuk, gw dan Dini pun udah pernah jadi mangsanya, tapi untungnya kita gak intens ketemu dia, jadi cuma nganggep lucu2an aja" Rossa menghentikan ceritanya dan mengambil minumannya dengan santai, Belinda hanya bisa terdiam dan menangis mendengar cerita yang baru di dengarnya itu, 'itu gak bener kan lan? itu gak bener kan?' Belinda mencoba meyakinkan hatinya.

INFIDELITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang