REGRET OF FUN

26.5K 232 4
                                    

Dengan tergesa2 aku keluar dari toilet, aku membersihkan diriku sekedarnya akibat kejadian tadi, tentu aku tak bisa mandi di kantorku, mataku masih sembab akibat selama di toilet aku menangis, menyesali apa yang aku lakukan, aku berjanji pada diriku untuk tidak tergoda lagi, cukup sekali aku melakukan kesalahan yang tidak terampuni ini,

'haaah... bagaimana kalau sampai suamiku mengetahuinya' batinku dalam hati.

Aku merapikan rambutku, mengikatnya cepat dan menyapukan sedikit bedak pada wajahku, setelah selesai aku langsung mengambil tas dan handphoneku lalu berlari keluar dari ruanganku, aku pun tak menghiraukan laki2 yang tengah duduk santai dan memperhatikan semua gerak gerikku sejak keluar dari toilet, laki2 yang telah bercumbu denganku sejam yang lalu, saat aku melewatinya tampak senyum terkembang dari bibirnya, hatiku sangat kesal melihatnya, aku menyesal melakukan hal itu dengannya.

"Maaf pa, lama nunggu, tadi beresin gudangnya dulu" yah... membereskan bekas percintaan kamu dengan laki2 itu, ada suara yang ikut bergema dalam telingaku

"iya... gak apa2 sayang, kamu pasti capek" iyaaalah capek, lemes malah...
lagi2 suara itu bergema dalam telingaku aku menggelengkan kepalaku kencang, berusaha mengeluarkan suara itu dari pikiranku.

"yah sudah, naik, ini pakai helm dan jaket kamu" aku pun hanya mengangguk dan naik ke boncengannya.

sepanjang perjalanan aku memeluk erat suamiku dalam hatiku berulangkali mengucapkan maaf kepadanya

'maafkan aku pa, maafkan aku..' dan tanpa kusadari setetes air mata jatuh di pundak suamiku, dan dia menyadarinya

"kamu kenapa sayang? kok nangis?"
aku hanya menggelengkan kepalaku dan berucap

"gak nangis kok pa, cuma ngantuk" kataku berbohong.

"yah sudah kamu peganan erat yah, aku ngebut deh, biar istriku tercinta ini bisa cepet istirahat pegangan yah sayang" aku tersenyum perih mendengar dia mengucapkan kata2 itu,

'aku sudah sangat jahat sama kamu pa'

sesampainya di rumah, aku langsung mengambil handuk dan masuk ke toilet, aku ingin membersihkan tubuhku dari bekas2 ciuman laki2 itu, aku menyalakan shower dan berdiri dibawahnya membiarkan guyuran air itu membersihkan penat di kepalaku, aku pun akhirnya menangis tertahan, aku takut suara tangisanku akan terdengar suamiku, aku menuangkan sabun sebanyak mungkin ke shower foam dan mulai menggosok2kan nya dengan kencang ke seluruh tubuhku, aku merasa hina, aku merasa tubuhku sangat kotor, aku tak perduli dengan rasa perih yang kudapat akibatnya, aku hanya ingin menghilangkan semua perlakuannya tadi, bahkan dapat kulihat tubuhku kini memerah dan sedikit berdarah... aku sangat hina... aku tak pantas untuk suamiku...., kini aku berjongkok di bawah guyuran air sambil menelungkupkan wajahku kedalam kakiku, aku menangis dan menangis...

"maafkan aku... maafkan aku pa..."

AUTHOR POV

Pagi hari Belinda bangun dengan rasa perih di sekujur tubuhnya, tapi dia harus bangun karena tidak ingin suaminya curiga, malam harinya pun dia tidur memakai piyama dengan lengan panjang untuk menutupi luka2 yang dibuatnya, hari ini dia enggan sekali untuk masuk kerja, dia takut bertemu dengan Dylan lagi, dia takut akan terbuai kembali jika dia menatap Dylan.

Tapi jika dia tidak masuk tentu suaminya akan menanyakan alasannya, dia tahu dia tidak akan bisa menjawab jika dia sakit, karena setiap dirinya sakit suaminya akan langsung membawanya ke dokter dan dia takut suaminya akn melihat tubuhnya yang luka2 akibat tindakannya tadi malam, dan dia pun takut suaminya akan menanyakan mengapa dia berbuat seperti itu.

Setelah memasak sarapan Belinda membangunkan suaminya, dia duduk di samping tempat tidur,

"pa... bangun yuk, sudah jam setengah tujuh, sarapan dulu" Dean suaminya membuka matanya perlahan, saat melihat wajah istrinya dia tersenyum lalu mengangkat tubuhnya dan menarik kepala Belinda lalu mencium keningnya, Belinda pun tersenyum,

INFIDELITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang