SECOND HONEYMOON (CHANCE)

6.9K 134 14
                                    

Sejak kejadian itu, Belinda memutuskan untuk melupakan Dylan, dia mencoba untuk menghindarinya setiap hari, dia pun mencoba mengembalikan rasa cintanya hanya kepada Dean. Suatu hari Belinda sedang duduk sambil membaca majalah di tempat tidurnya, hari itu dia memutuskan untuk tak bekerja, dia sangat sakit hati saat dengan tidak sengaja dia mengetahui alasan sebenarnya Dylan meninggalkannya, dia melihat Dahlia dan Dylan sedang bercumbu di ruangan Dylan bekerja, hati Belinda sangat sakit melihat kejadian itu, dia merasa telah di bohongi oleh Dylan, dia merasa dirinya selama ini begitu bodoh dapat di tipu dan dipermainkan olehnya, semalaman setelah Dean tertidur Belinda menangis tanpa henti di dalam kamar mandi sambil mengguyurkan seluruh tubuhnya di bawah shower yang mengalir, dirinya merasa sangat hina dan kotor. Tak henti2nya dia mengucapkan maaf dan menyebut nama Dean, Dia ragu apakah dia harus jujur kepada Dean atau diam dan menyimpan dosa itu sampai dia mati, saat itu ingin sekali dia mengakhiri hidupnya, dia merasa sangat jijik dengan dirinya sendiri, dan akhirnya Belinda memutuskan akan memberitahu Dean semuanya, dia tak mau Dean tahu betapa rendah dan hina istrinya dari orang lain, dia harus menerima konsekuensi atas perbuatannya, alasan itu pun yang membuat Belinda memutuskan tidak masuk kerja, dia merasa harus membereskan rumah tangganya yang dibuat hancur oleh dirinya sendiri, dia dan Dean selalu menganut prinsip "tidak ada satu rahasia dalam rumah tangganya", namun dirinya lah yang selama ini menyimpan sesuatu yang sangat busuk dari Dean.

Belinda sudah meminta Dean agar pulang lebih cepat hari itu, anak2nya pun sudah dia titipkan kepada mertuanya, dia tak mau anak2nya melihat kedua orang tuanya bertengkar, dan akhirnya berpisah, yah dia sudah siap dengan semua itu, dia merasa itu hukuman yang pantas baginya. Jam 3 sore akhirnya Dean pulang bekerja, Belinda juga sudah menyiapkan makan malam untuk dia dan Dean, Dean sebenarnya merasa heran dengan prilaku istrinya hari ini, tapi dia berpikir 'mungkin istriku ingin merasakan bulan madu kedua' dia merasa sangat bahagia ketika pikiran itu mampir di otaknya. Sampai saat mereka duduk di meja makan dan ingin menikmati makan malam romantis mereka.

"Ma..., mama kenapa sih hari ini kok beda banget, mama mau bulan madu kedua yah...?" Ucap Dean menggoda Belinda.

Belinda yang sedang menyendokkan makanan ke dalam mulutnya hanya tersenyum "nanti saja yah pa, abis makan"

Dean hanya mengangguk sambil tersenyum, dalam hatinya dia merasa senang karena dia merasa dia akan mendapatkan malam yang spesial hari itu. Mereka akhirnya telah menghabiskan makan malam mereka, Belinda menyuruh Dean menunggunya di ruang keluarga, sementara dirinya membereskan sisa makanan yang ada di meja makan dan berjanji akan membuatkan Dean kopi.

"Pa... ini kopinya" Belinda mengantarkan kopi yang dibuatnya untuk Dean dan duduk di sebelah Dean, sementara Dean yang sedang memegang remote TV langsung merangkulkan tangannya di pundak Belinda dan menaruh asal remote TV yang dipegangnya.

"Ma.... kamu cantik banget sih malam ini" kemudian Dean mencium pipi Belinda

Belinda hanya tersenyum, dia mengangkat tangan Dean yang ada di bahunya lalu membawanya ke tangan kirinya, Belinda juga memiringkan badannya menghadap Dean.

"Pa... sebenarnya ada yang mama mau ucapkan sama papa, ada suatu hal yang mama tidak ceritakan ke papa, suatu hal yang sangat besar yang bisa menghancurkan rumah tangga kita pa" Tanpa sadar Belinda menitikkan air matanya, dia tahu akan percuma dia menangis tapi dia tak dapat menahannya, dia takut kehilangan Dean tapi juga tak mau membohonginya lebih lama.

Dean yang melihat istrinya menangis sangat kaget, dia langsung mengusap pelan air mata Belinda yang jatuh di pipinya "kok nangis ma? Ada apa? Mama jangan nangis, gak ada yang bisa hancurin rumah tangga kita ma, karena papa sangat mencintai mama gimanapun keadaan mama"

Belinda semakin terisak, dia sangat menyesal telah melakukan semua itu, dia menyesal telah membiarkan Dylan menggodanya dan menyentuhnya "Taa...pi... pa..."

Dean menutup mulut Belinda dengan jarinya "suutt... mama sayang, papa kan sudah bilang mama jangan menangis, dan papa juga sudah bilang gak ada yang bisa hancurin rumah tangga kita, sekalipun salah satu dari kita berkhianat" Belinda mengangkat wajahnya menatap Dean, dia kaget 'apakah Dean sudah mengetahuinya?'

Dean menatap mata Belinda, matanya kini sudah berkaca-kaca, dia menganggukkan kepalanya "iya ma..., papa sudah tahu, papa sudah tahu semuanya, papa sudah tahu mengenai kamu dan Dylan"

JEDDDERRRR!!!!

serasa di serang kilat yang sangat besar, Belinda langsung menangis tersedu, "maaa...af.. maaffinn mama pa" Belinda tak menyangka ternyata selama ini suaminya sudah tahu mengenai kelakuannya tetapi dia tetap diam.

"Papa tahu sejak kamu bilang mau ke rumah papa kamu, di situ perasaan papa sangat tidak tenang, entah kenapa papa selalu mikirin mama" Dean diam sebentar lalu mengalihkan wajahnya dari Belinda, dia menatap kosong ke arah TV yang masih menyala, dia menarik nafas berat dan menghembuskannya dengan kasar.

"Hari itu papa memutuskan pergi ke daerah Cengkareng, pergi ke toko langganan papa yang sudah papa anggap orangtua papa, tapi pas papa lewat papa liat mama masuk ke dalam restauran cepat saji, awalnya papa mau menghampiri mama, tapi pas papa markirin motor papa, mama sudah keluar bersama seorang laki2, dan laki2 itu seperti papa kenal, dia Dylan, dia menggandeng pinggang mama dengan mesra, hati papa sangat panas, papa ingin menarik tangan Dylan dari pinggang mama dan segera memukulinya, tapi papa tahan, papa gak mau buat mama malu" Dean kembali diam, dan Belinda yang menatapnya sangat kaget ketika ada bulir air mata jatuh dari pipi suaminya itu.

"Saat papa lihat mama sama dia masuk ke hotel seberang restaurant itu, hati papa sangat sakit, papa kaget, kenapa mama bisa seperti itu sama papa? Tapi papa gak mau nyalahin mama, papa mencoba instrospeksi diri papa, mungkin papa yang salah, mungkin papa yang belum bisa bahagiain mama" Belinda semakin menangis kencang ketika suaminya bercerita, dia sangat menyesal telah mengkhianati suaminya yang sungguh sangat menyayanginya itu.

"Papa nunggu mama di situ sampai mama keluar lagi, papa juga nelp mama dari seberang hotel itu, papa gak mau biarin mama sendiri, papa juga ngikutin mama sampai ke stasiun dan papa baru muncul saat kamu sudah di tinggalkan laki2 itu" Dean menangis dalam diam, hatinya sakit, dan sangat terluka.

"Maafin mama.... pa.. maafin mama, mama memang gak pantas jadi istri papa, mama sudah ngecewain papa, mama sudah nyakitin papa, malam ini juga mama akan ninggalin papa, mama harus siap jika papa ingin menceraikan mama" Belinda berkata tanpa menatap wajah Dean, dia sangat malu menatap wajah suaminya itu, dia merasa seperti sampah yang tidak layak bagi suaminya, air mata terus membasahi wajah putihnya. Dean yang mendengar jawaban istrinya langsung berkata

"Apa dengan perceraian semua masalah selesai ma? Apa dengan perceraian kamu pikir aku bisa bahagia? Lalu apa kamu gak mikirin anak2 kita yang akan tumbuh dengan melihat kedua orang tuanya berpisah?" Setelah berbicara seperti itu Dean menarik kedua tangan Belinda dan menaruhnya di dadanya.

"Ma.... papa mungkin sakit disini, tapi papa sudah maafin mama, papa memang menunggu mama berkata jujur sama papa, papa gak mau mama ninggalin papa dan anak2, papa juga gak mau kamu pergi dari hidup papa, sayang dan cinta papa tulus buat mama, dan papa tahu saat itu kamu tengah terbuai dalam godaan pria itu, tapi selama mama gak ninggalin papa, papa akan maafin mama sampai kapanpun" Dean menarik tubuh Belinda dan membawanya kedalam pelukannya.

"Maafin mama pa... maafin mama... mama gak akan ninggalin papa dan anak2, mama akan berusaha menyembuhkan hati papa, terim..." Dean menutup bibir Belinda yang masih terisak dengan bibirnya, dia tak mau kehilangan istrinya itu, dia akan memaafkan istrinya selama dia mau jujur dan tetap mau berada si sisinya dan anak2nya.

Malam itu akhirnya ditutup dengan percintaan yang sangat indah bagi Belinda, percintaan yang membuat dirinya semakin yakin dan semakin mencintai Dean, percintaan yang hangat dan penuh cinta yang tidak ilegal.

INFIDELITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang