Bab 7

72 4 0
                                    

Aku update beberapa bab ^_^


****

Setelah mobil Joshua melaju pergi, Olive berjalan menuju kawasan sekolahnya. Ia sudah menyiapkan kejutan untuk Kevin. Kejutan yang harapannya bisa berhasil. Ia tidak mau kejutan kali ini gagal seperti yang kemarin. Olive berjalan menelusuri koridor sekolah. Olive berjalan dengan perasaan tak sabar. Akhirnya Olive sampai dikelasnya. Ia lalu duduk di bangkunya. Teman-temannya menghampirinya.

"Eh Liv, gimana rencana selanjutnya?" Tanya Clara.

Olive menoleh lalu tersenyum, "Gua udah nyiapin rencana lagi"

Laura mengangkat alis, "Rencana apa Liv?"

****

Kevin tengah serius menyimak guru itu. Guru itu tengah menerangkan pelajaran kesukaan Kevin. Matematika. Kevin sangat menyukai pelajaran itu. Ketika guru itu bertanya, Kevin selalu yang lebih dulu menjawabnya dengan benar dan tepat.

Bel istirahat berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas, termasuk Kevin. Kevin menghela nafas. lalu ia teringat ucapan ayah Olive kemarin. Tolong jaga Olive. Kevin masih tidak mengerti dengan ucapan ayah Olive. Memang kenapa dengan Olive? Dan kenapa harus dirinya yang harus menjaga Olive? Kevin mendesah dalam hati.

Lalu tiba-tiba ada seseorang, bukan seseorang tapi dua orang. Mereka mencengkeram kedua lengan Kevin dengan kuat. Kevin menoleh ke kanan dan ke kiri. Dua orang lelaki. Kevin mengerutkan keningnya.

"Hey, lepaskan aku!" seru Kevin sambil meronta.

"Diam!!" balas seorang lelaki.

"Siapa kalian? Ada urusan apa sampai-sampai aku diperlakukan seperti ini?" Tanya Kevin bingung.

"Diam saja! Jangan banyak bicara!!" jawab lelaki lain.

Kedua lelaki itu membawa Kevin pergi. Kevin terus meronta. Ia sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi. Kedua lelaki itu mencengkeram kedua lengan Kevin sangat kuat sampai Kevin tidak bisa melepaskannya. Banyak murid menatapnya dengan tatapan kasihan dan entah tatapan apa itu.

Kevin didudukan di atas sebuah kursi. Ruangan itu gelap. Kevin tidak bisa melihat apa-apa. Lalu kedua orang itu melepaskan cengkeramannya. Dan tiba-tiba ruangan itu menjadi terang. Awalnya Kevin tidak bisa melihat, tapi perlahan ia dapat melihat. Entah apa nama ruangan ini. Kevin mendongak lalu melihat dua lelaki berpakaian seragam sekolah. Sepertinya kedua lelaki ini yang mencengkeramnya tadi. Lalu kedua lelaki itu membuka jalan, dan munculah geng Cefie sambil membawa sebuah kantung yang didalamnya entah apa.

Olive melipat kedua tangannya di depan dadanya. Olive serta geng Cefie dan dua lelaki itu tersenyum seringai. Kevin mengernyit. Ada apa ini?.

"Disini sebentar lagi bakalan ada kejutan lho" ucap Olive.

Kevin mengerutkan alis, "Kejutan? Apa maksudmu?"

Olive mencondongkan tubuhnya ke depan, "Nanti lo juga bakal tahu sendiri"

Olive menegakan tubuhnya. Lalu Olive menoleh pada dua orang lelaki dan seolah memberi isyarat. Dua lelaki itu mengangguk lalu mereka menghampiri Kevin. Kedua lelaki itu mengikat Kevin dengan tali tambang. Kevin heran dan takut.

Setelah selesai mengikat Kevin, kedua lelaki itu kembali ke samping geng Cefie. Mereka semua tersenyum seringai. Kevin menelan ludah. Olive tertawa kecil. Lalu Olive mencondongkan tubuhnya ke depan wajah Kevin. Olive tersenyum seringai.

Lalu tiba-tiba ada yang jatuh tepat diatas kepala Kevin. Kevin dapat merasakannya. Olive menegakan tubuhnya.

"Well, itu kejutan pertama" ucap Olive.

Touch of LoveWhere stories live. Discover now