Olive dan gengnya tengah selfie di kelas dengan seragam olahraga. Hari ini adalah pelajaran olahraga. Olive dan gengnya amat menyukai pelajaran olahraga. Apalagi voly. Pokoknya Olive deh jagonya kalo soal main voly.
Olive nampak cantik dengan rambut digelung simple di atas kepalanya. Sedangkan Naomi, Clara, dan Laura nampak cantik dengan rambut di kuncir kuda. Mereka selfie dengan banyak gaya. Paling banyak sih gaya lebay bin alay.
Selesai selfie, mereka melihat-lihat hasil jepretan kamera iphone Olive. Sesekali mereka tertawa geli melihat gaya mereka yang alay nya gak ketulungan. Tapi mereka alay itu sudah menjadi sifat setiap anggota Cefie.
"Eh Liv, kata orang-orang kemaren kak Leo sama Kevin babu lo berantem ya?" Tanya Clara setelah mereka selesai menatap foto-foto mereka.
Olive menghela nafas, "Begitulah"
"Terus, apa bener yang menang Kevin?" Tanya Laura ikut-ikutan.
Olive mengangguk, "Itu juga karena ada Pak satpam. Kalo gak ada mungkin sekarang Kevin ataupun kak Leo lagi di rumah sakit"
"Wah wah, hebat bener si Kevin" puji Naomi.
"Liv, ngomong-ngomong...kenapa beberapa hari ini lo kayaknya mulai baik deh sama babu lo itu?" tanya Clara curiga.
"Jangan-jangan...lo mulai suka ya sama Kevin?" goda Laura.
Mata Olive melotot, "Jangan asal bicara. Kagak mungkin!! Gue baik ya karena kasian aja!"
Semua temannya menatap Olive dengan geli dan curiga, "Jangan bohongin perasaan lo, Liv"
"Nggak! Gue nggak bohongin perasaan gue kok!" bantah Olive.
Tiba-tiba Aldo masuk kelas dan menghampiri geng Cefie. Aldo nampak makin keren menggunakan seragam olahraga dan sepatu olaharaga yang membuat Aldo kayak olahragawan.
"Selamat pagi, Ladies..." sapa Aldo dengan senyumannya yang super manis.
"Selamat pagi Aldo" balas Naomi dengan muka memerah. Disusul anggota Cefie lainnya membalas sapaan Aldo.
Aldo menoleh pada Olive, "Selamat pagi, Ibu ketua"
Olive mengerutkan kening, "Ibu ketua?"
Aldo mengangkat alis, "Lo kan ketua geng Cefie?"
"Oh iya yah" Olive menggaruk kepala belakangnya meskipun tidak gatal sama sekali.
Aldo kelihatannya berpikir dulu. Lalu ia angkat bicara, "Liv, bisa ngomong bentar gak?"
"Of course. Dengan senang hati." ucap Olive sambil tersenyum ramah. Bagus, sekalian dirinya akan menanyakan soal apa yang terjadi pada Kevin dan Aldo!
Mata Aldo kelihatan berbinar-binar, "Bentar"
Aldo melangkah menuju bangkunya dan meletakan tasnya. Kemudian ia kembali kehadapan Olive.
"Yuk!"
Olive tersenyum dan mengangguk. Lalu ia bangkit berdiri dan berjalan berdampingan dengan Aldo keluar dari kelas. Mereka berdua berjalan menelusuri lorong sekolah. Aldo menjejalkan kedua tangannya ke dalam saku celana olahraganya. Sedangkan Olive kelihatannya tidak sabar ingin bertanya soal Aldo dan Kevin. Ia amat penasaran!
Banyak orang menatap mereka berdua tetapi kelihatannya Olive dan Aldo tidak mempedulikannya. Aldo terus berjalan diikuti Olive di sampingnya. Mereka menaiki tangga dan akhirnya sampai di atap sekolah. Mereka terus berjalan dan berhenti di belakang pagar. Olive menatap pemandangan sekitar dengan riang. Ia sudah tidak ingat terakhir kali dirinya berada di sini. Olive memejamkan kedua matanya dan ia dapat merasakan terpaan angin sepoi-sepoi ke wajah putih nan cantiknya. Lalu senyuman di bibirnya tersungging indah.
YOU ARE READING
Touch of Love
RomanceHai! perkenalkan saya Hanya seorang penulis amatir yang coba-coba nulis cerita romance :D Saya ingin berbagi cerita karya saya sendiri. Sebenarnya, ini cerita tetralogi dari novel saya yg berjudul Love Is Amazing. Awalnya saya ingin menambahkan selu...