Bab 12

144 5 6
                                    

Sebelumnya maaf lama update :) baru sempet buka wattad. Dan maaf juga karena jujur aja aku ngerasa cerita ini bertele-tele :') Cerita ini bukan bertele-tele tapi proses menuju puncaknya emang kayak gini :'D

Oke! Ini bab yg cukup penting. Mulai dari sini, proses menuju klimaks akan dimulai.

-Sania Sharma

****

Olive baru selesai mandi. Lalu ia berjalan menuju lemari pakaiannya. Ia sedikit bingung memilih pakaian. Pilihannya jatuh pada dress selutut warna pink tanpa lengan. Kemudian ia memakai dress itu. Setelah berpakaian, ia mendandani diri dengan beberapa sentuhan make up. Rambutnya dibiarkan tergerai lepas. Selesai menghias diri, ia meraih tas kecil berwarna putih lalu memakai sepatu hak tinggi berwarna putih pula. Ia berjalan keluar dari kamar dengan tergesa-gesa.

Ketika Olive memasuki area ruang tamu, ia melihat kakaknya bersama seorang sahabatnya. Mereka menatap Olive dengan heran.

"Lo mau kemana, Liv?" Tanya Joshua.

"Jalan bareng temen" jawab Olive acuh tak acuh.

"Kayak mau kencan nih" celetuk Doni, sahabat Joshua.

Olive tertawa kecil, "Terserah kalian mau nganggep apa. Bye!"

"Hati-hati, Liv!" seru Joshua.

Olive keluar dari rumahnya. Dan ia melihat sebuah mobil sport hitam dan seorang lelaki bersandar di pintunya. Olive tersenyum. Lalu ia menghampiri lelaki itu. Aldo tersenyum. Ia nampak tampan dengan kemeja hitam dan jins berwarna hitam. Aldo menatap Olive dari ujung kaki sampai kepala.

"Liv, kita mau jalan-jalan bukan ke pesta" ucap Aldo geli.

Olive mengerutkan kening, "Dan kita bukan mau ke pemakaman"

Aldo dan Olive tertawa. Mereka menertawai diri sendiri karena merasa salah kostum. Tapi, bagi Olive penampilannya tidak begitu salah dibanding Aldo yang seperti mau ke pemakaman.

Aldo membukakan pintu mobil untuk Olive, "Yuk!"

Olive tersenyum lalu masuk ke dalam mobil sport mewah Aldo. Setelah menutup pintu, Aldo mengitari mobil depannya menuju pintu kemudi. Setelah duduk di kursi kemudi, ia menyalakan mesin dan mobilnya pun melaju halus di jalanan. Mereka berdua diam seribu bahasa. Suasana sunyi di dalam mobil membuat mereka berdua canggung. Lalu terdengar dehaman Aldo yang membuyarkan suasana sunyi di dalam mobil.

"Ekhem...Liv?"

"Kenapa?"

"L-lo cantik" puji Aldo dengan nada sedikit kikuk.

Olive tertawa kecil, "Lo orang ke sekian yang bilang gue cantik"

Aldo tertawa geli. Gadis yang unik. Biasanya perempuan bila dipuji oleh pria akan terbang. Sampai-sampai hidungnya ikut terbang. Sedangkan Olive? Dia gadis yang unik. Batin Aldo.

"Do, kita mau kemana?" Tanya Olive hati-hati.

"Emm...gimana kalo ke mal, nonton, terus makan" jawab Aldo.

Olive mengerutkan kening, "Ke mal?"

"Yup! Kita nonton dulu. Gue denger di mal *** lagi ada pemutaran film keren lho. Kalo gak salah judulnya Silent Hill." Jelas Aldo.

Olive manggut-manggut, "Ohhh...itu ide bagus banget! Kebetulan gue lumayan suka film horror. Gue pernah denger tuh film. Katanya serem. Gue jadi penasaran!"

Touch of LoveWhere stories live. Discover now