Pelaku kecelakaan Kara

210 14 5
                                    

Haee gaess...
Aku update cerita ini untuk semua readers yang emang nyasar ke cerita abal-abal saya.

Aku hanya berniat membagi khayalan ku kepada kalian gaes..

Sudikah??? Sudilah ya.. hehe

Oke capsus cyyiin...

**

Jessie merasakan lambaian tangan dihadapan tangannya tepat dikedua bola mata Jessi.
Jessi berulang kali mengerjapkan mata dan tersadar dari lamunan.

Walah ternyata Jessi nya menghayal toh. Kirain beneran lagi bercinta sama si dirut tampan.

"Jessi kamu kenapa?" Tanya Alvin.

"Ah.. tidak, pak. Saya hanya... " suara Jessi terputus.

"Aku cuma mau kalo aku benar-benar lelah menjadi orang kepercayaanmu. Hanya disampingmu namun tidak dihatimu. Dekat tapi terasa jauh. Menjadi penjaga semua rahasia dan rencanamu yang konyol itu demi Kara, wanita yang sekarang sudah cacat. Tidakkah kau lihat kesempurnaan hati dan ragaku?" Batin Jessi.

Sedangkan Alvin tak menanti jawaban Jessi. Ia berlalu menyambung pekerjaan ringannya di meja kantor miliknya.

Seketika pandangan Jessi semakin tajam menatap punggung Alvin. Alvin sedang membereskan beberapa dokumen penting miliknya. Itulah kelebihan Alvin, ia begitu mandiri dan sangat bijaksana.
Siapa yang tidak menyukai sosok seperti Alvin. Begitu sempurna dimata sang kaum hawa.

Tanpa sadar Jessi sudah ada dibelakang Alvin dan memeluk Alvin dari belakang.

Alvin seketika berbalik dan menolak pelan pelukan Jessi. Ia tak akan berlaku kasar. Namun pertanyaan besar ada didalam otaknya?

"Why??" Batin Alvin.

"Eh... Jessi what are you doing?" Tanya Alvin.

Isakkan terdengar didada Alvin. Perlahan isakkan itu semakin terdengar jelas.

"Heii.. apa kau terluka? Siapa yang melukaimu?" Tanya Alvin dengan suara pelan.

"Anda." Ujar Jessi tanpa memandang siapa pria yang sekarang ada dihadapannya.

Alvin mengerutkan dahi dan menaikkan alisnya.

"Aku? Apa yang kulakukan?" Tanya Alvin tak mengerti.

"Saya melakukan kejahatan itu demi anda. Alvin Pratama. Tidakkah anda sadar itu?" Ucap Jessi yang membuat Alvin semakin bingung. Alvin memegang kedua bahu Jessi dan membawa nya ke sofa agar Jessi lebih relax.

"Coba kamu jelaskan pelan-pelan. Kamu melakukan kejahatan apa?" Tanya Alvin lagi.

"Saya yang sudah mencelakakan Kara demi anda. Saya cinta sama anda." Jessi langsung memeluk Alvin disofa.

Mata Alvin membesar dan menolak pelukan Jessi. Dengan segera ia bangun dan beranjak dari duduknya. Suara Alvin yang awalnya dengan nada pelan menjadi seperti suara petir yang tajam.

"Kau.... tega sekali kau melakukan itu pada Kara? Aku tak akan tinggal diam dengan semua yang kau lakukan pada calon istriku. Pergi kau dari hadapanku. Kau.... dipecat." Alvin langsung membalikkan badan dan tak menoleh kearah Jessi.

Jessi bangun dan kembali memeluk Alvin. Namun Alvin menghindar dan berontak.

"Dasar wanita jalang. Pergi kau." Ucap Alvin sambil melepas pelukan Jessi.

Dengan langkah berat Jessi mengambil tas dan meninggalkan ruangan Alvin. Entah kemana ia akan pergi. Selama ini Alvin memang memberikan semua kebutuhan untuk Jessi secara cuma-cuma. Namun dengan semua ulah Jessi, bagaimana bisa Jessi tinggal diapartemen yang sudah disewa dengan bantuan Alvin?

A Husband For KaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang