INFO

2.9K 43 2
                                    

Lanjut Baca Sequel I love mybestfriend di
"BrotherZone (Sequel i love my bestfriend)"
Dibaca ya biar kalian enggak penasaran hehehehe

Oh iya aku juga bikin Fanfiction baru judulnya
Broken Vow
Ceritanya agak ngelantur sih. Tapi semoga kalian suka.
Karena aku pernah Upload sequel nya I Love my Bestfriend. Now aku bakal Update Cuplikan Broken Vow nih. Semoga suka

And this is i present
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


BROKEN VOW
Avaola lelah dengan kekayaan yang ia punya. dia selalu dikekang karena tidak bisa menjadi dirinya sendiri. identitas pun rela dia sembunyikan dan kekayaanpun rela dia tinggalkan. tapi semuanya berubah saat Ava bertemu dengan Harry. semua identitas nya berantakan. semua nya dipersulit dengan perjodohan nya dengan lelaki lain. Dan akhirnya orang yang paling dia cintai harus ia relakan

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

aku berjalan pelan memasuki wilayah kampus yang mulai ramai dengan gurauan mahasiswa disetiap lorong. Mataku terpaku melihat lokerku ramai dengan lautan mahasiswa. Tidak! dan kumohon jangan lagi tuhan. Dengan langkah gugup aku menghampiri dimana lokerku berada


"Jalang sekali kau memohon untuk menjadi gadis simpanan Harry Styles. Aku kira kau satu satu nya gadis yang membenci nya."

"Aku kira kau bermusuhan dengan nya"

"aku kira kau gadis baik baik"

"Berapa dollar dia membayarmu untuk satu malam?"

Aku hanya menduduk lalu memberanikan diri membuka lokerku. Namun slaaaam sebuah cairan merah kental menyemprot diriku. Sial!! kenapa harus cat dinding? mereka pikir aku tembok seenaknya saja mewarnaiku.

"makan itu darah perawanmu haha" tawa mereka bersamaan dengan wajah iblis mereka yang menyebalkan. aku memutuskan menjauh Dengan langkah gemetar dan tangan memegang foto editan ku yang tak berbusana! demi tuhan itu bukan aku dan aku bersumpah bahwa Harry hanya mengantarku pulang tadi malam.

"Berhenti disitu Harry!!"pekiku. Aku berjalan kehadapanya dan berhenti selangkah tepat di depanya.

"Aku kira kau berubah, Tapi kenapa kau setega itu hah? Kenapa?!!"tangisku setelah merobek foto nya hingga berkeping keping. tanpa pikir panjang aku melempar tepat di wajahnya.

"Musuh akan selamanya menjadi Musuh"gumamku halus lalu pergi dari hadapanya.

"Aveey"panggilnya dengan caranya sendiri. Aku berhenti namun tak berbalik.

"Kau harusnya peka dengan beberapa orang disekitarmu. Teman tak selama nya teman jika dendam ada di dalamnya"gumamnya misterius

"Dan musuh tetaplah musuh jika bencimu kepadaku ada terus di hatimu"timpalku lalu benar benar pergi..

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

"Aku ikut audisi nya Avey. Aku ikut di hari kedua dengan Louis. Kau mau datang untuk mendukungku?"Aku menatapnya tak percaya. Jenis jenis tatapan bahagia.

"Aku tidak bisa membuatmu berharap terlalu jauh, Tapi aku akan berjuang agar apa yang kau harapkan bisa terjadi. Jadi kau hanya perlu mendukungku dan sisanya biarkan lah aku yang berjuang"Harry tersenyum dan memandang mataku dalam. jika aku tidak punya self control yang kuat dapat dipastikan aku akan menangis.

"Tentu Harry. Aku akan mendukungmu"Harry tersenyum lalu membawaku kedalam pelukanya.
Terimakasih Harry! Terimakasih sudah mau berjuang untuk mimpimu dan juga untuku.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
"Mau kemana kau? bukanya kontrak mengatakan kau miliku.kecuali aku mau membatalkan semua nya"Dia melangkah mendekat dan dengan sekali gerakan tangan nya mengurungku di dinding. Astaga, dia pikir aku gadis apa.

"Kau gadis ayahmu yang dia jual. Dan aku yang membeli"Sial!! penuh emosi tanganku mendorongnya kuat. Walaupun tidak cukup kuat. Setidaknya dia sudah terhuyung beberapa langkah kebelakang.

"Kau tidak punya sopan santun"Ava berbalik. Menatap balik Arden dengan Angkuh. Matanya mengernyit saat perutnya semakin melilit. Sial kenapa aku harus punya Magh akut seperti ini? Batin Ava.

"Aku tidak harus sopan di depan orang seperti mu Tuan. Lihatlah bagaimana kau datang dan merusak semuanya! Lihat"Ava menekan perutnya menahan perih. Dari dua arah Ayah dan Vasper datang dengan tergesa gesa.

"Tapi benar itu guna dari jalang bukan? bukanya itu juga yang teman satu kampusmu katakan?"

PLAKK!! Tanganku gemetar, tubuhku membatu. Dan parahnya Magh ku semakin menyiksa. Sebenarnya aku lega karena sudah menamparnya. Bagaimanapun dia harus diberi pelajaran.

"AVA!!"Ayah membentaku dan hampir menamparku balik jika Arden tidak menahan nya. Aku mengerjap terkejut saat Mata Arden menyiratkan suatu rasa bersalah yang tulus. No Ava jangan terpengaruh! Kau sedang sakit jadi jelas saja pikiranmu mudah bercabang.Aku menggerang pelan dan meremas perutku semakin keras. Rasanya buku buku kuku ku sudah memutih karena tertekan. Ayah melunak, tangan nya hendak meraihku. Tapi percuma aku terlanjur kecewa. Reflek sentuhanya mampu membuatku mundur selangkah menjauh.

"Jangan pergi jika kau tidak benar benar ingin angkat kaki dari sini"Ayah mengancam saat aku berjalan terhuyung lemah keluar rumah. Aku tertawa masam dan terus berjalan. Menerobos malam gelap yang dingin. Ditemani rembulan dan perih perutku yang tak kunjung hilang. Aku sedikit berlari saat berhasil keluar dari pagar tinggi rumahku yang kebetulan tidak di jaga.

"Hallo.. Harry? help me"Aku terbatuk saat suaraku dan tenggorokanku terasa sangat serak.

"Aku ada di London Avenue. Cepat kumohon"Aku jatuh setelah mengatakanya. Mataku berkunang kunang. Tapi aku tidak ingin pingsan bodoh seperti ini. Dengan sisa tenaga, aku mencari tempat duduk.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

PENASARAN? GO CEK BROKEN VOW ♥

I love My BestFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang