Mijin terbatuk-batuk saat mendengar perkataan Ibunya, bahwa ia akan menjodohkan ia dengan seorang penerus perusahaan besar.
"Apa Eomma? Menikah??!!" Pekik Mijin, Ibunya menggeleng-geleng.
"Sudah berapa kali kubilang? Jangan pernah berteriak di meja makan." Ibunya memotong daging dipiringnya dengan satu hentakan.
"Kenapa harus aku? Kenapa tidak Oppa saja?" Mijin melirik kakaknya yg disampingnya.
Seunghoon lalu menoleh, "Anak G Group hanya laki-laki. Apa kau mau aku menikah dengan lelaki?" Gumamnya.
G Group? Mijin merasa familiar dengan nama perusahaan itu.
"Eomma, aku baru berumur 20 tahun."
"Bukankah sudah cukup umur untuk menikah?" kata Seunghoon lagi
Mijin menggeleng, "Aku masih terlalu muda untuk menikah, Eomma" ia merengek, memasang wajah memelas.
"G Group memiliki syarat agar kita tetap bekerjasama dengan mereka, yakni menjodohkan anak perempuan dari Hwang Group dengan satu-satunya anak lelaki G Group." ujar ibunya.
"Apa Eomma ingin membuangku dari keluarga ini? Aku kan anak baik-baik Eomma." rengek Mijin.
"Jaga ucapanmu Mijin! Kalau kau tidak mau bilang saja." ibunya memasang tatapan tajam kepadanya.
"Lagipula dia anak orang kaya, pintar, tinggi, tampan, berpendidikan. Sungguh jodoh yang pas." mata ibunya berbinar-binar membayangkan kalau anak perempuannya menikah nanti.
"Eomma~"
"Sudahlah, pokoknya besok kau harus bertemu dengannya. Dia ingin makan siang denganmu, berkenalanlah."
"Nasib perusahaan kita yang di ambang bangkrut ini ada ditanganmu. Kalau kau benar-benar menolaknya.. baiklah Eomma sepertinya harus melihat harga jual gedung perusahaan." lanjutnya, Mijin mulai menangis.
Esoknya Mijin memandangi dirinya didepan kaca besar. Tubuh yang tidak begitu tinggi dengan rambut sebahu berwarna cokelat madu itu sangat serasi.
"Tidak terduga sekali." gumamnya.
"Apa aku harus memakai baju terbaikku?" Mijin membuka lemarinya dan mencari-cari baju.
"Kenapa aku harus berdandan cantik? Kenapa tidak memakai baju asal-asalan agar dia menolak perjodohan ini?" Gumam Mijin sambil tersenyum miring.
Mijin turun dari mobil, ia berdiri didepan restoran bintang 5 yang sangat mewah dan terlihat biasa dimatanya. Maklum, orang kaya mah gitu.
Ia berjalan memasuki restoran itu, seorang pelayan mengantarnya ke sebuah ruangan besar yg sudah di sewa.
Mijin menarik nafasnya dalam-dalam lalu membenarkan dress selututnya yang berwana peach itu dan rambutnya yang disisir rapih dan di blow sedemikian rupa.
Ia memasuki ruangan itu, disebuah meja besar terlihat punggung lelaki yang terlihat gagah dengan tuksedo hitamnya.
Sepertinya ia setampan perkataan ibunya.
Mijin berusaha tersenyum dengan manisnya, lalu lelaki itu berbalik.
Udara di ruangan itu berubah jadi dingin, Mijin merinding saat melihat sosok lelaki didepannya itu.
Senyumnya memudar, matanya membulat, mulutnya sedikit menganga.
"Sepertinya aku salah ruangan." Mijin melangkah mendekatinya, memandanginya tajam seakan ia ingin menusuk lelaki itu dengan berbagai pisau di meja.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage • Bobby ✓
FanfictionMijin harus menikah dengan orang yang paling dia benci, Kim Bobby. © 2016, Baby